Minggu, 25 April 2010

Kurun Waktu yang Merubah Seseorang



Manusia itu bisa saja berubah dengan dengan cepat dengan atas kehendakNya. Yang dulu begini bisa saja berubah menjadi begitu.yang biasa bisa saja berubah menjadi luar biasa. Yang normal bisa saja berubah menjadi abnormal atau dalam artian sedeng atau gila hehe.. Nah, kutipan tweet diatas merupakan sedikit curcol dari apa yang aku alami baru-baru ini. Yup, dua tahun yang lalu aku ingat aku mengetahui bahwa orang yang aku maksud merupakan orang yang aku kira dan memang sebenarnya dia waras-waras saja. Orang itu kutemui ketika di mesjid, dan kebetulan pas bulan ramadhan juga, jadi sambil nunggu waktu sholat tarawih berjamaah aku memang sering bertemu dan sering ngobrol juga dengan orang tersebut. Obrolan biasa. Obrolan tanpa tema yang biasa diomongin di teras mesjid. Dari situ aku ya merasa biasa aja. Tidak ada yang mencurigakan dari beliau.

Dua tahun yang lalu begitu ceritanya. Nah tahun kemarin aku mencoba suasana baru dalam bertarawih di mesjid. Nyari masjid langganan yang berbeda dengan tahun sebelumnya. Dengan beda mesjid tentunya aku jarang lagi bertemu beliau atau orang tersebut. Tapi tetap sesekali aku masih melihat beliau dan menurutku masih tidak ada yang berbeda atau mencurigakan dari beliau. Dan baru-baru ini, setelah memang lama aku tidak bertemu itu orang. Waktu itu aku lagi jalan-jalan sore dan secara kebetulan aku bertemu orang tersebut. Apa yang terjadi? Orang itu sekarang sudah tidak lagi normal. Tertawa sendiri, ngomong-ngomong sendiri dan menunjuk-nunjuk kearah yang tidak jelas. Akhirnya aku berkesimpulan, orang itu sudah gila!

Timbul sedikit pertanyaan di benakku. Apa yang terjadi dengan beliau? Mengapa ketika dua tahun yang lalu masih sering kutemui sholat di mesjid bahkan sempat ngobrol bareng juga tiba-tiba berubah begitu? Tentunya aku tak bisa menemukan jawaban yang pasti. Mungkin saja beliau ada masalah internal keluarga atau gimana aku juga tidak tahu. Yang jelas mengapa semua terjadi terasa begitu singkat. Yang normal tiba-tiba gila. Gila beneran. Bukan gila-gilaan karena dibuat-buat sendiri. Sulit dimengerti. Tapi apapun yang ada didunia ini semuanya tidak ada yang tidak mungkin.
Dalam kurun dua tahun aja ada aja yang gila gimana dengan lima atau sepuluh tahun mendatang ya? Wah, ga kepikiran. Bisa saja malah aku yang menjadi gila. Waaa… naudzubillah. Jangan sampai lah terjadi hal yang demikian. Aku memang sering mengeluh rada stress tapi mudahan jangan sampai gila. Tiap hari berdoa minta segala yang terbaik kepada Allah tentunya yang terbaik itu bukanlah gila. Maunya ya yang waras-waras aja atau diberi kepintaran sekalian biar bisa berbagi ilmu dan membantu orang lain. Buat beliau yang kini ternyata sudah positif gila, aku merasa turut prihatin. Bagaimanapun rasanya tidak percaya aja beliau bisa jadi begitu. Orangnya baik. Rajin sholat. Bahkan bila ke mesjid pun selalu paling dulu. Kenapa bisa jadi begini? Memang tidak ada satu orang pun yang tahu apa-apa yang sudah Allah rencanakan pada seseorang. Mudahan kita-kita yang masih waras (kita?) diberikan Tuhan yang terbaik dengan yang cara yang baik pula. Jika Tuhan memberikan jalan yang terbaik pada seseorang dengan menjadikannya dia gila, mudahan kita diberi yang terbaik dengan menjadi yang waras-waras aja. Karena bagaimanapun juga jadi orang gila itu tidaklah enak. Demikian. :)

1 komentar:

  1. Inti dari tulisan diatas, jangan temenan sama yang nulis diatas "Ntar Gila" :D dan satu lagi mas, apa mas pernah gila ko bisa merasakan kalo orang gila itu tidak enak hehe Just kidding...

    BalasHapus

Monggo ya dikasih komentar. Telat reply jangan marah :)