Rabu, 24 April 2013

Tentang Pilkada Kabupaten Tanah-Laut 2013



Besok, 25 April 2013, kabupaten tercinta dimana sudah 27 tahun saya tinggal akan melaksanakan pilkada. Memilih bupati baru untuk memimpin dan memajukan kabupaten tanah laut 5 tahun kedepan. Adalah 4 pasang calon yang akan bertarung habis-habisan untuk menjadi orang nomer satu di kabupaten ini. Habis-habisan dalam artian habis dalam hal tenaga, pikiran dan materi juga pastinya. Karena memang di dunia ini tidak ada yang cuma-cuma. Apa-apa tentu butuh biaya. Hehehe..

Kampanye pun sudah dilaksanakan dari masing-masing calon. Dari ustadz ternama sampai raja dangdut yang udah melegenda turut memeriahkan suasana kampanye dari masing-masing pasangan calon. Dari panas mendera sampai hujan yang cetar membahana semuanya maju teruuuss. Menarik simpati dan dukungan sebanyak-banyaknya, berharap entar lolos dan menajadi the winner di pilkada. dan akhirnya sedikit banyaknya para pasangan calon pun mulia lebih dikenal masyarakat, baik secara profil pribadi sampai visi dan misi masing-masing pasangan calon.

Sebagai insan yang merhatiin sana dan sini, menangkap dari pandangan orang-orang juga, memang ada dua pasangan calon yang cukup terdepan. Punya pendukung yang cukup, cukup apa ya, setia atau fanatik lah istilahnya. Meski ya nggak begitu-begitu amat juga sih.. Sangat cetar membahana di masa kampanye. Bersaing ketat. Membuat para calon pemilih agak bimbang. Singkat cerita, kampanye berakhir dan salah satu organisasi mengadakan acara debat yang mengundang semua pasangan calon. Mengagetkan, ternyata yang berkenan hadir cuma satu pasangan calon. Padahal acaranya juga bela-belain diliput televisi lokal. Menghadirkan panelis dan mc yang oke. Tapi yang terjadi malah nggak sesuai harapan. Disini pun akhirnya membuat masyarakat bertanya-tanya, ada apa ini? Momen yang pas buat memantapkan visi misi ke masyarakat nyatanya cuma jadi ajang mengutarakan pendapat satu pasangan calon saja. Masyarakat yang sebelumnya udah coba milih-milih keputusan akhirnya banyak yang ragu lagi deh. Sebenarnya pengen milih yang satu, tapi melihat keadaan malah jadi ragu dan jadi ingin memilih yang lain. Adapula yang malah ancang-ancang memilih jadi golput karena merasa tidak sreg jadinya sama semua pasangan calon. Hmm.. salah siapa coba?

Besok udah hari final. Para pasangan calon udah pasrah begitu saja? Ooo tidak. Kampanye udah stop sekarang ada lagi yang bicara. Apa coba? Yaa.. d-u-i-t. Masyarakat jadi heboh karena isu imbalan sejumlah uang tertentu bila memilih pasangan calon tertentu. Sebagian emang benar adanya juga. Tak dapat disangkal. Tak ada pemilihan yang tidak diwarnai uang. Siapa yang peduli sekarang. Malah ada yang sengaja cari-cari bayaran, katanya mau deh memilih kalo dibayar. Yang lain dapat duit masa kita-kita nihil? Hehehe.. Bukan rahasia lagi lah kalo urusan yang  kayak gitu.

Tapi biar bagaimanapun, pilkada kali ini tetap harus masyarakat sukseskan. Pilih yang kira-kira mengerti nanti sama posisi jabatannya. Intelek semua kok yang nyalon itu. Yang penting tetap konsisten sama visi dan misi yang sudah digembor-gemborkan sebelumnya. Memajukan daerah kita di segala aspek. Kan buat kenyamanan masyarakat bersama juga. Stop berpikiran “Ah, yang tukang ojek ya tetep aja nanti jadi tukang ojek.” Lah, emang mau jadi bupati semua apa? Tetep fokus aja lah pada apa yang jadi jalan rejeki masing-masing. Trus banyak sedekah buat yang mau rejekinya nambah :) Semoga pilkada kali ini sukses, lancar, aman dan nantinya terpilih kepala daerah yang sesuai harapan. Amin.

1 komentar:

  1. ku kira mati suri dah blog ikam Pik! He3x...
    Mari kita lihat pengumuman resmi tgl 4 Mei! Siapa Bupati baru kita! Kalau versi quick count sudah ada pang yg unggul!

    BalasHapus

Monggo ya dikasih komentar. Telat reply jangan marah :)