Jumat, 30 Oktober 2009

Hidup Jadi Berwarna

Tema untuk blog aku memang kutuliskan “Dengan melihat, mengenang dan memikirkan kubuat hidupku jadi berwarna.” Nah, suatu waktu aku pernah mengupdate status di fesbuk dengan tulisan demikian. Akhirnya aku pun mendapat tanggapan dan komentar yang bermacam-macam yang pada intinya mereka teman-temanku yang ngasih komentar bertanya-tanya “Apa sih maksudnya?” Aku tidak langsung menjawab tapi aku bilang ini akan aku tuliskan jawabanku dalam sebuah tulisan di blog. Udah lama, tapi baru sekarang tertuliskan :)

Dan pada awalnya begini, sebagai seseorang yang beraktifitas setiap hari aku rasa aku mempunyai sebuah hidup yang membosankan. Pagi aku memulai dan sore aku mengakhiri, begitu terus setiap hari hingga aku merasa tak punya kehidupan sebagai mana mestinya. Berkutat dengan hal yang itu-itu saja siapapun ga akan tahan. Tapi mau bagaimana karena hidup memang butuh yang namanya biaya, ya ga? Dengan rutinitas yang begitu-begitu saja setiap hari kalau dipikir-pikir jarang sekali ada pengalaman baru yang didapat. Yang dilihat ya yang itu-itu saja, ga ada yang berbeda tiap harinya. Dan apa bisa didapat dari semua itu, hanya kebosanan aja menurutku. Pengen juga rasanya merasakan petualangan yang membuat hidup lebih seru tapi bagaimana mungkin, petualangan kesana-kemari memangnya ada yang bayar kita? Dan sampai aku tiba pada sebuah pemikiran, memperhatikan orang yang lalu lalang, apa yang terjadi pada hari-hari yang dijalani, pokoknya semua hal yang terjadi hari itu kenapa tidak sedikit dipikirkan. Padahal banyak yang bisa diambil sedikit hikmah dari semuanya. Dan tentunya bisa sedikit membuat berwarna terhadap hari-hari yang dilalui. Dan akupun akhirnya mencoba meringkas sedikit pemikiranku dengan kata “Dengan melihat, mengenang dan memikirkan kubuat hidupku jadi berwarna”.

Melihat. Kadang apa yang kulihat terkadang aku anggap biasa-biasa saja. Ga ada sesuatu apa-apa. Tapi kalau dikenang-kenang, disangkut pautkan dengan apa saja yang sekiranya pernah kita rasakan sama sebelumnya seperti apa yang kita lihat, lalu kita sedikit memikirkan dan akhirnya kita bisa menarik sebuah rangkuman ataupun kesimpulan dari apa yang kita lihat dan pikirkan ternyata bisa menjadi sesuatu yang menarik. Dan dengan sedikit kemampuan, kita tuliskan apa yang kita sudah pikirkan tadi ternyata hasilnya bisa luar biasa. Belum mengerti? Contohnya begini, kita melihat ada seorang pemulung yang lewat. Dilihat sekilas apalah artinya itu. Toh kita juga sering melihat orang seperti dia. Tapi kalau mau sedikit mengenang, lihatlah kehidupan pemulung itu. Setiap hari dia mengais dari satu tumpukan sampah ke yang lainnya demi mencari rezeki dan bandingkanlah dengan kita yang hidup lebih beruntung daripada dia. Kemudian cobalah pikirkan, betapa kita ini lebih beruntung. Kita bisa hidup enak atau apa sajalah hingga tak perlu bagi kita untuk mengais sampah. Dan cobalah ambil sedikit kesimpulan dari apa yang sudah kita lihat, kita mengenang dan pikirkan tadi. Kalau mau ditulis bisa saja malah menjadi suatu tulisan yang menarik bahkan bisa menjadi luar biasa. Ya ga? Dan dengan cara inilah kita buat hidup kiat yang menurut istilahku menjadi lebih berwarna. Hari-hari yang kita lewati dengan hal-hal itu saja yang membuat seakan kehidupan itu terasa abu-abu dan dengan mencoba cara tadi ternyata bisa lebih mewarnai hidup kita. Kita bisa mengambil sebuah inspirasi dari apa yang sekedar kita lihat.

Jadi buat teman-teman yang penasaran tentang arti kata tadi kira-kira beginilah maksud sekaligus jawabannya. Warnai hidupmu yang membosankan dengan lebih memperhatikan sekeliling kita. Kalau perlu, liat buah kelapa jatuh dari pohonnya pun bisa kita tuliskan menjadi sebuah tulisan yang inspiratif. Ga perlu jauh-jauh buat orang lain, inspirasi buat kita sendiri pun sudah cukup. Sadarilah bahwa ternyata banyak hal-hal yang bisa mewarnai hidup kita dari hal-hal kecil yang ada disekitar kita. Jadi bagaimana, siap mewarnai hidup kamu dengan hasil pikiranmu sendiri? Aku sendiri pun terus mencoba belajar untuk itu teman :)

Rabu, 28 Oktober 2009

Ketika PNS Menjadi Pilihan Terbaik


Beberapa hari ini sedang rame-ramenya para pemburu pekerjaan memadati kantor Badan Kepegawaian. Ada apa? Karena sampai tanggal 4 november nanti sudah dibuka pendaftaran untuk calon pegawai negeri sipil atau disingkat CPNS. Dana dari hari jumat kemarin para pemburu udah berbondong-bondong berkerumun didepan kantor BKD buat membaca persyaratan dan melihat formasi apa saja yang bisa dilamar. Sebagian senang karena ada yang sesuai dengan pendidikannya ada pula yang harus gigit jari karena pendidikan terakhir dia tidak tercantum di formasinya. Solusinya adalah bersabar nunggu tahun depan, itupun kalau ada penerimaan CPNS lagi, atau berusaha mencari info kalau-kalau formasinya ada di kabupaten lain. Yang jelas jangan langsung kecewa dulu, karena biasanya memang dari satu daerah dengan daerah tidak sama. Intinya jangan menyerah :)

Menurut pengamatanku, antusiasme pendaftar cukup tinggi. Dari daerah sendiri sampai daerah yang lain lumayan banyak yang mau ikutan mendaftar. Tentunya mereka melihat peluang dari seberapa banyaknya formasi yang dibutuhkan. Ga heran banyak pendaftar yang memilih mendaftar didaerah yang lain karena ditempatnya sendiri jumlah pelamar yang diterima hanya satu dua orang saja. Bila ada daerah lain yang malah menerima sampai puluhan orang mereka biasanya memilih disitu. Rela pergi ketempat yang jauh demi peluang yang lebih besar.

Setelah mencoba sedikit mengamati aku pun merasa ga heran mengapa pendaftar didaerah ku cukup membludak. Karena pekerjaan sebagai pegawai negeri untuk sekarang jauh lebih baik buat mereka. Mereka yang tinggal di daerahku khususnya. Aku tinggal di kabupaten Tanah laut, paling selatan di propinsi Kalimantan Selatan. Tempatku lumayan kaya akan hasil tambang macam emas, batu bara dan bijih besi. Beberapa tahun yang lalu memang lapangan kerja disini cukup luas. Banyak perusahaan yang buka disini, tentunya menggali sumber daya alamnya. Dan tentunya banyak tenaga kerja yang diperlukan. Baik dari dalam maupun luar daerah tanah laut pun berdatangan. Cukup rame pada saat itu. Orang bilang cari duit pun serasa mudah, banyak orang yang berani mengambil truk secara kreditan dan dikerjakan buat ngangkut hasil tambang. Mereka berani karena pada saat itu memang penghasilannya sangat menjanjikan. Itu dulu, lalu bagaimana denga sekarang. Setelah bertahun-tahun sumber daya alam pun menipis. Satu persatu perusahaan mulai melakukan pengerempengan karyawan. Bahkan mendengar isu yang beredar, salah satu perusahaan tambang terbesar di daerah ini akan tutup dalam hanya dua atau tiga tahun terakhir. Dan kabar yang paling terbaru yang aku dengar, ada perusahaan yang memPHK 60 dari 100 karyawannya. Cukup ironis. Yang kasian adalah para karyawan yang tinggal diluar daerah misalnya di pulau jawa. Mau ga mau mereka harus pulang ke kampong halaman. Karena perlu duit banyak, ga sedikit yang menjual harta benda. Teman ibuku pun ada yang membeli laptop yang cukup baru dari salah satu dari mereka yang di PHK dengan harga yang sangat miring. Ya mau bagaimana lagi karena memang perlu duit banyak. Dan melihati kondisi yang beginilah banyak para karyawan yang mulai melirik untuk bekerja dipemerintahan. Bekerja sebagai PNS yang mereka bilang duitnya sedikit malah sekarang jadi tujuan. Bahkan ada perusahaan yang mengerahkan karyawannya secara massal (meski ga dalam jumlah yang banyak juga) untuk ikutan mendaftar menjadi CPNS. Perusahaan sendiri yang memodali mereka buat beli perlengkapan macam map, fotokopi dll. Kok kamu bisa tahu? Ya iyalah tahu. Sehari-hari saya memang berdekatan dengan orang-orang macam ini. Dan kalau boleh dinilai, menurut aku ini ironis.

Nah, itu tadi pengamatan saya yang pertama. Pengamatan yang kedua menurut saya adalah para sarjono dan sarjonowati yang membludak. Tau kan maksudnya sarjono? Mengapa membludak? Karena sekarang proses kuliah cukup mudah. Hanya dengan kuliah sabtu minggu dan dengan jangka waktu yang sama dengan kuliah biasa seseorang bisa saja menyandang title sarjana dengan amat cepat. Boleh dikatakan secara tiba-tiba. Karena aku ada punya pengalaman, kaget dengan seseorang yang aku kutahu dia kerja tiap hari sibuk melulu dengan urusan ini itu tapi kok tiba-tiba dia sudah jadi sarjana. Kapan kuliahnya?! Dan aku tahu betul orangnya gimana. Jadi gimana aku ga aneh :) Nah, dari para sarjono ini ternyata sedikit sekali yang bisa membuka lapangan kerja. Banyak dari mereka seakan sudah terprogram begini, kuliah-lulus-jadi PNS-kuliah-lulus-jadi PNS. Disaat mereka ga diterima mereka bahkan menunggu di tahun-tahun berikutnya. Ironis jilid 2 menurut saya ini judulnya. Tapi yaa…ga bisa disalahkan sih. Jika menjadi pegawai merupakan yang terbaik bagi mereka tentunya hak mereka untuk memilih itu :) Karena jadi pegawai dianggap dianggap enak. Sampai tua pun tetap digaji. Ga ada PHK, kecuali bikin ulah sendiri hingga dipecat.

Saran dan kesimpulannya, aku maunya ada sesuatu terobosan lah dari para insan-insan yang terdidik ini untuk membuat suatu hal yang baru. Jangan terpaku pada pola yang baku. Kalau perlu ciptain lapangan kerja sendiri gitu deh syukur-syukur bisa bantu yang lain juga. Cuma menyarankan aja sih. Ngomong sih enak ya? Ngerjainnya yang susah hehehe… Buat yang ikut mendaftar CPNS mudahan mendapatkan hasil yang terbaik aja deh. Kalau diterima ya Alhamdulillah, kalau masih gagal yaaa jangan putus asa. Jangan sampai merasa diri tak berguna lalu menyalahkan diri mengapa begini mengapa begitu, mengapa dulu ga seperti ini mengapa dulu ga seperti itu. Ilmu yang didapat bisa dimanfaatkan kok. Gimana memanfaatkannya tergantung pada diri masing-masing. ya ga?

Senin, 26 Oktober 2009

Setelah sekian lama ga nulis postingan...

Akhirnya, setelah beberapa pekan ga bisa ngeblog baru hari ini bisa memulai dan mencoba kembali eksis lagi. Gara-gara kemarin lappie yang setia menemaniku buat ngetik-ngetik postingan harus sampai pada saat yang paling ditidaknantikan. Ngadat! Dan terpaksa harus diopname di pusat perbaikan. Dan yang nyebelinnya, waktu perbaikannya molor terus. Dibilangnya hari sekian bisa diambil, eh pas ditelpon katanya masih belum. Ada ada aja alasannya. Dan terakhir, laptopku dibilang mengalami baterai drop. Jadi katanya sekalian aja mau diganti. Tapi karena stok baterai baru lagi kosong jadi aku harus nunggu lagi beberapa waktu. Yah… pasrah aja dah jadinya. Mau gimana lagi, dipaksa-paksa biar cepet takut tukang servisnya malah ngerjain laptopku asal-asalan. Bila tambah error kan malah bikin masalah tambah rumit jadi akupun menyerahkan sepenuhnya pada Yang Maha Kuasa mudahan cepat beres :) Karena sabar menunggu ga terasa ternyata selesai juga. Sama servis center nya ditelpon bahwa laptop sudah bisa diambil dan dibawa pulang (ya iyalah… laptopnya punya saya. Ya dibawa pulang lah) Wah, senangnya bukan main. Berarti saya sudah bisa melakukan kegiatan online yang seonline-onlinenya. Browsing, download dan semacamnya lagi. Kangennyaaa… :D

Lama ga buat postingan bikin otak agak error juga. Mau nulis tentang apa ya? Karena pas ga ada laptop kemarin otomatis kerjaan saya hanya sering main internet di hape. Itupun sekedar ber-jejaringsosial-an saja. Fesbukan ama twitteran. Tapi lebih sering ngetweet sih, karena disana sudah mulai rame. Rame karena orangnya kenalan baru semua. Jadi kalo ngomong apa saja serasa ga masalah karena sama-sama jauh. Tidak seperti di fesbuk saya sekarang. Isinya teman deket juga tetangga. Sekali updating status yang ngomentarin para tetangga yang nantinya senyum-senyum pas ketemu di dunia nyata sambil bilang “Ciee… status kita hari ini apaan tuh?” nah, gimana ga jadi malu kalau urusan dunia maya sampai terbawa-bawa kedunia nyata gini. Ya ga? Karena kalau didunia maya saya ga terlalu serius orangnya. Setiap akhir tweet atau menulis di wall orang di fesbuk saya jarang ketinggalan icon-icon macam :), :D, :P atau semacamnya. Yang artinya saya selalu senyum-senyum bila nulis sesuatu di twitter atau di fesbuk. Senyum yang mungkin kalau disalah artikan bisa berarti orang yang rada gangguan syaraf hahaa… Jadi saya serasa ga enak kalau apa yang saya ungkapkan di status di fesbuk dianggap serius. Karena itu bukan 100%-nya saya.

Kesimpulannya, saya akan tetap berusaha memeras otak supaya tetap bisa ngeblog dengan baik. Setidaknya ada yang bisa saya tulis walaupun ga terlalu penting. Dan yup! Untuk mengawali hari setelah sekian lama ga menulis postingan di blog saya rasa ini sudah jadi prakata yang cukup.