Senin, 19 April 2010

Misterius Di Hari Spesial



Apanya yang misterius dari tweet saya diatas tadi? Sesungguhnya itu tadi hanya sebuah ungkapan kecil yang memberitahukan bahwa ada sesuatu yang kiranya spesial dan rahasia di tahun ini. Kalau dikatakan tahun ini saja sih tidak tepat juga, tapi yang lebih spesifiknya lagi adalah bulan april ini. Yup, bulan april ini dan tepatnya pada tanggal 19 adalah hari kelahiran saya. Dan kenapa saya harus membuatnya misterius? Bukankan ulang tahun itu lebih baik diketahui orang dan kita mendapatkan selamat? Jawabannya adalah saya ingin berbeda. Saya ingin tidak ada yang ingat hari ini adalah hari ulang tahun saya. Bahkan dari keluarga saya sekalipun. Karena memang di keluarga saya agak kurang peduli dengan hal-hal yang seperti ini. Dari dulu juga tiap ulang tahun ga pernah dirayain. Kurang penting kali ya. Dan saya pun jadi terbiasa dengan tidak mendapatkan hal apa-apa di hari ulang tahun. Paling top juga mendapat ucapan selamat dari teman-teman lewat sms atau ucapan dari teman yang kurang dikenali di akun-akun saya di dunia maya seperti dulu di Friendster atau Facebook. Nah, bagaimana dengan tahun ini?

Bila dulu di masa masih bersekolah saya juga termasuk paling diam bila urusan ulang tahun. Soalnya takut dikerjai teman. Tapi sediam-diamnya pasti ada aja yang ingat. Untungnya orang yang ingat ini tidak termasuk membahayakan. Bukan dari golongan teman-teman yang bila ingat langsung mengajak rombongan yang lainnya untuk menggotong yang ulang tahun dan menceburkannya didanau hehehe.. Memasuki jaman ketika saya mulai bereksis didunia maya maka ramelah dulu di Friendster saya yang mengucapin selamat ketika tiba hari ulang tahun saya. Itupun karena memang ada pemberitahuannya bahwa siapa-siapa saja yang berulang tahun pada hari ini di bulan ini. Trus dijaman Facebook lebih keren lagi, sebagai ungkapan bahagia pas tiba hari ulang tahun saya membuat sebuah catatan berisi tentang kesan saya di ulang tahun saya. Dan catatan itupun di-tag ke teman-teman saya sehingga mereka membaca dan ‘memaksa’ mereka untuk member komentar setidaknya dengan kalimat pendek doang. Lalu sekarang bagaimana? Friendster sudah tak berpenghuni lagi. Dan parahnya Facebook saya sudah saya nonaktifkan sejak beberapa bulan yang lalu. Satu-satunya jejaring sosial yang aktif hanya twitter. Itupun di twitter tidak memberi tahukan siapa-siapa yang ulang tahun layaknya Facebook. Dan saya hanya memberi sebuah tweet misterius yang menandakan ada sesuatu yang spesial dihari ini. Jadi mana mungkin ada yang tahu kan? Yah, sesekali berahasia sepertinya cukup menyenangkan :)

Tiap tahun setiap saya ulang tahun rasanya kurang lengkap bagi saya untuk tidak menulis catatan atau semacamnya yang isinya kesan dan harapan saya. Sejak dulu ini saya lakukan. Sejak jaman sekolah. Jaman dimana saya merasa bego banget ketika membaca kembali catatan yang saya tulis bertahun-tahun lalu. Harapan-harapan yang konyol dan macam lainnya yang bila saya baca kembali membuat malu sendiri. Saya menulisnya di semacam buku harian saya. Tetapi buku harian saya itu bukanlah buku yang kecil, lucu dan berwarna-warni macam punya cwe. Tetapi hanya buku biasa, buku kuarto isi 100 yang saya beri sampul. Masih ada sampai sekarang. Ada dua buah yang tebal banget, kalau ditulis ulang mungkin bisa jadi novel deh kayaknya hehehe.. Isinya lengkap banget. Pake tulisan tangan. Tiap tahun pun tulisannya agak berubah. Tapi saya tetap menulisnya dengan rapi. Menulisnya pun bisa dari sore sampai malam. Biasanya puncaknya pas jam 12 malam baru saya selesai menulis. Sebuah kepuasan bagi saya bila sudah selesai menulis. Serasa lebih dari segalanya hingga saya merasa tak perlu hadiah. Tetapi sekarang saya sudah tidak pernah menulis lagi. Saya sibuk. Punya niat untuk menulis tapi saya posting di blog. Awal-awal ngeblog sih semangat. Tapi lama-lama malah jarang posting. Males ngetik soalnya :) Hari ini pun saya agak memaksa. Tak mau kalau hari ulang tahun saya ini ga ada kesan apa-apa.

Oke, dan hari ini adalah ulang tahun saya yang ke 24 tahun. Wah, tua amat ya? Hehehe.. Ini usia yang dewasa banget deh kayaknya. Teman-teman saya saja sudah banyak yang menikah di tahun ini. Saya aja yang terlalu santai dan berusaha tidak terlalu memikirkan. Harapannya? Harapan saya tentu saja saya ingin hidup saya menjadi lebih baik lagi. Bukan berarti sekarang tidak baik tetapi saya memang ingin sesuatu yang lebih dari sekarang. Mau yang berbeda. Nasibnya kek yang beda, hokinya kek, atau apa pun saya maunya ada yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Berbeda tapi menjadi lebih baik. Tentunya tiap orang tidak mau hari-harinya begitu-begitu saja. Apalagi mendapat hari yang membosankan. Maunya ada sebuah tantangan baru yang sekali lagi membuatnya lebih baik. Bukan kemunduran atau malah lebih buruk. Ya nggak? Yang standar sih bila ulang tahun itu doanya semoga panjang umur, sehat sentosa dan biasanya ditambahin mudahan cepat dapat jodoh. Eits, jodoh itu sudah tersedia loh ya. Waktunya aja lagi yang menentukan kapan ketemunya hehehe.. Tapi buat saya selain yang standar tadi harapan saya adalah sebuah kesungguhan. Saya sama seperti manusia lainnya yang punya banyak keinginan dan harapan. Ingin ini dan itu. tapi apakah saya sungguh-sungguh? Terkadang tidak. Niat saya hanya sebatas niat saja. Bila saya rasa saya tidak bisa melakukannya sekali maka saya biasanya menyerah dan sibuk mencari lain sebagai pengganti. Sekarang saya maunya sungguh-sungguh. Apa yang saya inginkan harus bisa. Ga gampang menyerah. Itu saja. Trus saya juga maunya adanya sebuah jalan, dua atau tiga buah juga sebenarnya tidak masalah, yang mempermudah langkah saya untuk mendapatkannya. Maka dari itu saya pun ga hentinya berdoa mudahan apa yang saya mau berjalan sesuai kehendak saya. Sedikit agak serakah nih hehehe.. Kehendak disini maksudnya tidak ada yang mencampuri apa yang saya pilih. Biarkan saya memilih dan Dia yang menentukan.

Tak perlu lah ditulis secara lengkap apa-apa saja yang saya inginkan. Yang jelas saya seperti anda juga yang mau hidup enak dengan rumah pribadi, mobil pribadi, uang pribadi dan segalanya yang pribadi. Itu sudah standar umat manusia. Dari kecil juga tiap orang punya cita-cita yang standarnya tinggi. Anak gembel aja percaya diri didepan kelas kalau besar mau jadi pilot. Meski kenyataanya ga gampang. Dari depan bisa saja yakin bahwa seseorang mengatakan cita-cita yang tinggi tapi pas berbalik kebelakang berderai air mata memikirkan dan bertanya apakah aku bisa apakah aku apakah aku bisa? Tapi hidup ga seru bila ga ada cita-cita, ya ga? Kalau jaman SD sih kalau ga punya cita-cita setinggi angkasa ga bakalan bisa entar mengerjakan tugas mengarang Bahasa Indonesia hehehe.. Btw, kenapa ceritanya jadi balik ke masa kecil nih? Ah, mulai ngawur ini hahaha.. Kalau sudah dewasa begini sih hanya akan jadi bahan tertawaan saja bila ngomong cita-cita. Cita-citanya disimpan didalam hati saja. Ada teman atau saudara yang mendoakan yang diaminkan. Dari lubuk hati yang terdalam sebenarnya tersimpan harapan “Ya Allah, semoga orang yang mendoakan saya ini doanya mustajab.” Siapa sih yang tidak mau doanya terkabul. Didoakan yang baik juga siapa yang ga mau. Tapi bila didoakan celaka sih mudahan jangan. Ga rela dah. Apa salah saya hingga didoakan celaka :D

Itu tadi sebagian dari harapan saya. Agak sulit menyimpulkannya. Terlalu berbelit. Semoga Tuhan memahami apa isi otak saya sekarang ini. Dan mau memberikan yang terbaik (baca: mengabulkan). Lalu ada perayaan apa saya hari ini nanti. Bikin pesta sendiri aja deh. Tadi rencananya mau makan dirumah makan favorit saya. Tapi ternyata tutup. Ya ga jadi. Terus aja tadi pulang kerumah dan mengetik postingan ini. Besok-besok juga ga janji mau makan hehehe.. Oh ya, setiap tahun bila hari ulang tahun saya tiba saya juga bangun pada tengah malam melaksanakan sholat lail. Tak lebih hanya sebagai ungkapan rasa syukur saja bahwa saya sudah diberi umur sekian-sekian. Padahal seandainya sholat lail tiap hari sih bagus. Sekali-sekali sih kurang mustajab ya ga. Diibaratkan operator selular, sms sekali-sekali sih ga bakalan dapat 1000 sms. Harus sering dan berulang-ulang. Begitu juga dengan sholat. Saya teringat ceramah seorang guru saya pas jaman sekolah menengah pertama. Sholat tengah malam itu cepat terkabul doa kita. Soalnya pada tengah malam merupakan waktu yang diibaratkan itu trafficnya tidak terlalu padat. Bukan jam sibuk. Allah menjamin doa kita diterima bila berdoa di jam-jam tersebut. Diterima doang sih, terkabul atau tidaknya bukan urusan kita hehehe.. Tapi untuk sebuah ungkapan rasa syukur saja sepertinya ga masalah deh. Setidaknya kita ingat usia udah berapa trus berdoa.

Akhirnya Selamat Ulang tahun deh buat saya. Duh kasian banget nih ngucapin selamat sendiri hahaha.. Bila ada yang nyasar dan membaca postingan saya ini, selamat deh, anda tahu bahwa saya hari ini berulang tahun. Boleh lah memberi ucapan. Harapan saya sekali lagi semoga apa yang saya inginkan dan harapkan bisa terkabul dan terwujud sempurna. Apa saja? Sudahlah, biar saja apa yang saya inginkan bersemayam di otak saya saja. Dan mau berdoa sedikit, Ya Allah dengarkan dan kabulkan doa saya. Walau hanya setengahnya saja itupun sudah luar biasa. *sumpah, saya nangis nih nulis postingannya* Bila ada yang kesehatannya sempurna, berikanlah juga yang seperti itu buat saya. Bila ada anak yang berbakti pada orang tua, jadikanlah saya seperti mereka. Bila ada orang yang mampu membahagiakan orang-orang yang menyayanginya, tolong lakukan hal yang sama buat saya. Bila ada orang yang mampu melakukan apa yang dia inginkan, berilah saya kesempatan yang sama. Amin. Selamat ulang tahun buat yang nulis. Keprok-keprok buat saya. Prok.. prok.. prok.. Sendainya saya ngetwit maka saya akan menulis hashtag #selamatulangtahun #ngerayainsendirian #kasianbangetdehgw :)

Sabtu, 27 Februari 2010

Sekilas Cerita Ketemu Guru Sekolah SMA

Beberapa hari yang lalu ga sengaja ketemu guru SMA dulu di sebuah tempat. Guru biologi beliau itu. sebagai murid yang baik dan tahu balas budi ya setidaknya saling sapa itu wajib dilakukan. Setelah itu ya terserah aja lagi mau ngomong apa kek atau diam-diam aja ga masalah juga. Cuma guruku ini termasuk agak gaul lah sedikit. Supel sama murid jadi ada-ada aja yang mau dijadikan bahan obrolan.

Dan bermula basa-basiku menanyakan bagaimana keadaan sekolah sekarang. Beliau jawab tentunya Alhamdulillah dari segi sarana dan prasarana lebih baik dari pada zaman kami masih bersekolah. Wah, agak senang nih dengarnya melihat ada kemajuan di sekolah dulu. Pas aku masih berstatus sebagai siswa kan susah banget mau dapet sarana yang memadai. Sebagai contoh, tiga tahun bersekolah belum pernah sama sekali ngetes laboratorium bahasa. Pernah sekali masuk kesitu, kirain mau praktik eh ternyata malah disuruh bersih-bersih. Tapi ga masalah juga sih. Alat-alatnya juga pada ga beres. Ga berani juga maksain praktik, takut entar malah telinga kesetrum earphone hehehe..

Nah, itu salah satu contoh sarana sekolah. Lalu apa lagi kemajuan yang lain? Beliau jawab tentunya muridnya yang beda. Kalau zaman aku dulu masih banyak murid yang sekolah memakai sepeda. Sekarang? Kemajuan zaman ternyata menggerus tradisi itu. semuanya sekarang sudah pakai motor. Ga satupun yang memakai sepeda lagi. Brarti anak sekarang banyak yang makmur dong ya. Ga perlu lagi beasiswa-beasiswaan buat anak kurang mampu. Kan udah pakai motor semua hehe.. punya motor brarti ga bisa dikategorikan kurang mampu lagi. Pas pembagian BLT kemarin keluarga yang motor aja langsung dicoret dari daftar keluarga miskin meski punya motornya dengan cara kredit.

Sarana sudah memadai. Siswa udah makmur. Lalu apakah siswa sekarang sudah pintar-pintar daripada angkatan sebelumnya? Guruku jawab, tidak! Wah, menarik nih. Kenapa sekarang dianggap kurang pintar? Apa alasannya? Padahal kurang apa lagi coba prestasi murid-murid sekarang. Untuk hasil ujian akhir aja nilai sempurna 10 sepertinya bukan hal yang aneh. Nilai 9 pun pasaran banget. 8 apalagi. 7 ih kayak kacang goreng. 6 sudah ga zaman. Apalagi 5 udah ga banget. Brarti pinter banget kan mereka itu. bandingkan dengan zaman kami. Nyari nilai 6 UAN aja susah bukan kepalang. Bener loh. Murid yang paling pinter aja nilainya kurang dari 8. Aku ingat banget deh. Kalau bisa nilai 10 itu keajaiban banget. Jadi kenapa mereka dibilang kurang pinter karena kata guruku mereka terlalu mengejar nilai. Nilai yang bagaimana yang dimaksud aku juga kurang mengerti. Tapi yang jelas beliau bilang begitu. Mungkin karena terlalu pinternya kali ya jadi serasa ga perlu guru kalau belajar. Padahal yang namanya guru suka kalau ditanya-tanya. Suka bila mampu menjelaskan sesuatu yang murid tidak pahami. Suka sharing ilmu dengan murid. Jadi menurutku disini, mengejar nilai yang dimaksud dengan guruku itu adalah siswa sekarang terlalu agak egois. Penuh intrik buat mengejar nilai sempurna. Jadi secara tidak langsung guru dikesampingkan. Begitulah kira-kira menurutku hehe.. Sorry agak ribet.

Dan aku pun bertanya, sukaan murid zaman kami atau yang sekarang? Jawabannya mengejutkan. Beliau bilang lebih enak mengajar ketika kami bersekolah dulu. Kami mungkin dulu bloon-bloon jadi guru senang melihat kami belajar dan tambah pintar. Murid sekarang mungkin pintar atau sok pintar jadi guru dianggap sebagai pengarah dari pelajaran hari ini bab apa dan membahas tentang apa. Begitu saja. Tapi sebenarnya ya ga perlu dipermasalahkan juga sikap yang begitu. Tiap era itu selalu ada yang baru. Dan itulah suka dukanya jadi seorang guru. Semoga tetap semangat ya Pak ngajarnya hingga akhir masa jabatan alias pensiun hehehe..

Minggu, 07 Februari 2010

Postingan Tanpa Niat Memposting

Sudah tanggal 7 februari. Wah, semangat masih belum terkumpul juga nih buat ngeblog yang rajin. Yang ada malah twitteran yang makin menggila. Hadoohh…

Wah, parah nih twitter. Bikin lupa diri. Gimana ga lupa diri. Bangun pagi ngetwit. Siang pas beraktifitas ada jeda waktu dikit ngetwit dulu. Sebelum makan ngetwit lagi. Pas sore update terus. Malam sebelum ngetwit lagi. Hiyaaa… menggila! Beberapa waktu lalu aku ‘merayakan’ twit aku yang ke 10,000. Buset dah, dalam beberapa bulan udah dapat twit segitu berarti sudah termasuk menggila. Bawel. Cerewet. Bacot haha… Temanku aja yang hampir bersamaan mulai ngetwitnya sama aku masih dalam hitungan ribuan aja jumlah updatenya. Tapi semua itu tiba-tiba jadi kacau, twitter udah beberapa hari ini menunjukan kesarafannya. Stress kali karena banyak pengguna. Kacaunya adalah jumlah update tiap user dikalikan tiga gitu. Jadinya twitku yang semula puluhan ribu jadi 30,000an lebih. Emang sarap!

Lalu kenapa hari ini tiba-tiba jadi pengen nulis postingan. Ya ga tau juga sih. Hari ini aku menghadiri dua undangan perkawinan dengan total makan tiga kali jadi pas nyampai rumah langsung tergeletak tak berdaya. Kekenyangan! Saat aku tergeletak, aku liat laptopku terdampar manis diatas meja habis dipakai saudara ngetik sebentar. Ya udah, tiba-tiba aja jadi pengen nulis. Latihan jari-jari sudah lama tidak mengetik 10 jari. Takutnya entar lupa letak huruf-hurufnya hehe..

Sambil mengetik aku mengingat sebuah kabar yang tidak menggembirakan. Laptopku ini bakal masuk pusat perbaikan lagi nih. LCDnya masih sedikit bandel. Garansi yang tinggal hitungan minggu harus digunakan sebaik-baiknya. Entar kalau sudah habis garansi entar bayar dong servicenya. Ya ga? Oke, sekian dulu postingan hari ini. Semoga mood ini segera pulih seperti sedia kala. Bagaimanapun ngeblog harus jalan. Meski susah payah dan penuh perjuangan haha… #lebay