Rabu, 04 November 2009
Nolongin Orang Itu dengan Niat
Hari ini dapat pengalaman yang unik. Pagi hari, ya meski ga terlalu pagi juga sih, aku ketemu ama seseorang. Lebih tepatnya ditemui. Orang tersebut umurnya kira-kira sekitar 30an. Laki-laki. Singkatnya orang tersebut minta bantuan sama aku. Bantuannya apa? Beliau minta bantu untuk minta gadaikan sebuah BPKB motor. Alasannya beliau sudah ga punya uang buat pulang sambil menyebut nama sebuah kota. Kota yang lumayan juga sih jauhnya, kalau pakai motor kira-kira menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam. Ketemu juga bukan di waktu khusus, sempat ngomong sebentar aja sekedar saling menyapa pada mulanya. Aku kan orangnya ramah, jadi biasa aja nyapa orang :) Dan entah mengapa beliau langsung saja mau menggadaikan BPKB motor. Katanya mau menjemput istri. Awalnya aku rasa ragu juga, tapi melihat beliau yang serius minta tolong akupun merasa kasihan. Akhirnya aku membayar sejumlah uang kepada beliau dan BPKB motornya pun aku ambil dengan perjanjian beliau akan menebusnya sesegera mungkin bila sudah sampai tujuan. Uangnya? Ya… lumayan juga sih tapi demi dan dengan niat mau menolong orang aku pun merasa tak masalah untuk itu. Uang kukasih dan beliau pun berterimakasih dan melanjutkan perjalanan menyelesaikan urusan.
Selepas itu aku cerita kepada temanku. Kubilang aku membayar sejumlah uang buat ini BPKB motor. Kubilang aku Cuma nolongin orang. Temanku pun nanya “Kamu kenal orangnya?” kujawab saja tidak. Entah kenapa temanku tadi langsung curigaan. Muncullah pertanyaan yang bernuansa bagaimana. Bagaimana kalau orang itu ga benar? Bagaimana kalau itu BPKB motor hasil curian? Bagaimana kalau begini bagaimana kalau begitu? Intinya teman ku itu kurang meyakini tentang apa yang terjadi sama orang itu. Dan akhirnya aku agak terpengaruh juga. Bodoh banget ya kalau sampai ketipu sama orang yang begitu. Parahnya lagi aku ga nanya identitas orang itu ataupun nomer handphone nya biar bisa dihubungi bila ada apa-apa. Wah, bahaya juga. Tapi pas diingat-ingat lagi kayaknya serius banget orang tadi minta tolong. Masa aku yang benar-benar berniat nolongin orang malah orang itu tega menipu. Kata teman ku jaman sekarang emang lagi ngetren modus yang begitu. Ah, benarkah? Agak khawatir jadinya kalau-kalau terjadi apa-apa. Uang hilang ga masalah juga, tapi kalau saja itu BPKB motor yang bermasalah. Bekas curanmor misalnya, wah bisa-bisa aku dikira jadi penadah. Gawat kalau sampai terjadi. Tapi aku meyakinkan diri, aku menolong orang mudahan jangan sampai terbalas yang tidak-tidak akhirnya. Aku mencoba berfikir sepositif mungkin semoga praduga temanku itu tidak terjadi. Dan, dalam kurang dari 6 jam ternyata orang itu datang lagi menemui aku. Kali ini pulang sama anak dan istri membayar sejumlah uang yang aku kasih tadi dan BPKB nya pun aku balikin. Alhamdulillah, aku hanya tersenyum. Sebenarnya mau minta maaf karena berpikir yang tidak-tidak tadi. Beliau bercerita, pas sampai tujuan tadi langsung saja buru-buru balik buat bayarin uang yang dipinjam tadi. Agak kasian juga bikin orang jadi capek. Tapi aku jadi senang, niat nolongin orang jadi kesampaian. Lega rasanya :)
Ngomongin tentang nolong orang aku pernah juga punya pengalaman. Waktu itu sekitar setengah bulan setelah hari raya idul fitri tahun lalu. Aku pulang dari aktifitas dengan berjalan kaki karena motorku dipinjam adik buta keluar kota. Kebetulan saat itu aku pulangnya cepat jadi karena ga terlalu sore aku memutuskan jalan kaki. Lama banget ga pernah jalan kaki lagi. Nah, ditengah perjalanan tiba-tiba aku disinggahi bapak-bapak. Saat itu beliau Nampak kebingungan. Beliau nanya apakah aku orang dari daerah beliau, beliau menyebut suatu daerah yang lumayan jauh dari kotaku. Aku jawab tidak, ada apa memangnya? Ternyata beliau langsung to the point. Beliau cerita saat itu beliau juga kehabisan uang sama sekali dan bingung kemana harus cari duit. Beliau sedang dalam perjalanan menuju kota yang lumayan juga jauhnya. Katanya mau menjemput anaknya yang kena razia. Tambahnya lagi dari tadi juga ga makan sesuap nasi pun karena ga punya uang. Mau minta takut ga dikasih atau apa. Dan tanpa pikir panjang akupun segera membuka dompet dan ngasih uang kebeliau. Ga seberapa sih, tapi aku perkirakan cukup lah buat beli makan dan ngisi bensin buat perjalanan beliau yang masih cukup jauh. Menerima pemberianku beliau mengucapkan terimakasih yang bertubi-tubi sampai aku merasa ga enak. Beliau bilang sebenarnya beliau malu besar sampai minta-minta begini tapi apalah daya karena terpaksa. Aku sih memaklumi saja. Singkat cerita beliau pun melanjutkan perjalanan, aku juga ga terlalu mengingat-ingat lagi. Niat hati mau menolong, apapun jadinya ya terserah saja. Bila seandainya beliau berbohong yaaa… terima dan tanggung sendiri kesalahan karena menipu. Tapi saat itu kurasa tidak, keliatan dari muka dan kesungguhan beliau.
Jadi, kalau mau menolong orang itu harus dengan niat dan ikhlas. Kalau menolong dengan harapan minta balasan ujung-ujungnya bisa kecewa karena balasannya tak sesuai dengan harapan atau ga lebih dari apa yang kita inginkan. Aku sendiri kalau sudah menolong orang ya sudah saja. Ga perlu diingat-ingat lagi. Ga usah dicerita-ceritain ke orang yang ga penting dan lupakan saja. Kalau sudah niat itu yang kita dapat adalah kepuasan bisa membantu orang meski ga seberapa. Urusan apakah orang yang kita tolong itu Cuma bohong atau apa jangan dipikirkan lagi. Tapi kalau menurutku orang yang mau minta tolong itu keliatan kok dari mukanya. Kita punya panca indera jadi bisa mendeteksi sendiri mana yang bener-bener butuh bantuan dan mana yang mau main-main. Tak ada yang salah menolong orang bila udah niat dan ikhlas. Harapan kita Cuma, seandainya kita sedang butuh pertolongan mudah-mudahan kita nantinya juga mudah mendapat pertolongan. Ya ga? Rasakan sendiri deh, bagaimana kalau kita sendiri yang mengalami hal seperti yang diatas tadi dan ga ada yang nolong. Ga bisa dibayangin, bisa tewas ditengah jalan :) jadi kesimpulannya, tolonglah orang lain dengan niat sepenuhnya menolong. Tidak mengharap balasan tidak mengharapkan apa-apa. Yakinlah ada yang Maha Melihat yang mengetahui segala apa yang kita perbuat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
kalo saya nolongin itu bukan dengan niat, tapi dengan tenaga hehehe..
BalasHapussalam kenal
kalau dengan tenaga brarti ceritanya ngangkut2 dong :) Yang penting nolong juga gitu ya?
BalasHapusSalam kenal juga.