Kamis, 03 Desember 2009

Hari Jadi Tanah Laut: Dzikir Bersama Ustadz H. Haryono


Hari ini ternyata merupakan hari jadi kabupaten tempat aku tinggal sekarang, kabupaten Tanah Laut, yang ke-44. Dan sebagai bagian dari perayaannya malam ini (barusan saja) diadakan acara yang cukup spesial. Dzikir akbar bersama Ustadz H. Haryono dari Jakarta. Wah, jarang-jarang memang ada acara spesial seperti ini. Bertempat di Masjid Syuhada, acara dimulai sebelum magrib. Yang datang memang cukup banyak jamaahnya. Maklum, Ustadz ini memang sudah banyak dikenal. Selain ahli dzikir, beliau juga ahli melakukan pengobatan melalui media dzikir juga. Ga satu dua yang sembuh, tapi banyak. Sampai-sampai kegiatan beliau ini menjadi liputan khusus di salah satu stasiun televisi swasta. Jadi tidak heran banyak yang hadir karena memang mau melihati beliau secara langsung.

Dimulai dengan sholat magrib dan sholat hajat berjamaah. Kemudian acara disusul dengan kata sambutan dari Bupati Tanah Laut, H. Adriansyah. Selain mengucap syukur di hari jadi kabupaten ini, dari sambutan beliau akhirnya diketahui bahwa yang menanggung segala dana di kedatangan Ustadz ini adalah seorang pengusaha dermawan asal pelaihari yang memang sekarang bertempat tinggal di Banjarmasin, H. Imam Abrori. Siapakah H. Imam Abrori? Wah, saya juga ga kenal juga. Mudahan nanti kalau ada waktu saya coba cari di google tentang beliau. Penasaran juga soalnya :) Selain memberitahukan tentang sang dermawan tadi, Bapak bupati juga memberi sedikit informasi tentang kemajuan dakwah di kabupaten Tanah Laut. Salut, ternyata memang sudah banyak kemajuan di daerah ini, baik dari segi tenaga pengajar, murid/santri nya maupun mesjid juga langgar (surau) di daerah ini.

Acara utama dimulai dengan pembacaan sholawat yang dibawakan oleh rombongan dari Jakarta. Trus tausyiah dari Ustadz sendiri yang menjelaskan tentang keutamaan-keutamaan dzikir. Beberapa hal yang bisa saya ingat antara lain, bahwa dzikir itu memang sangat baik bila dilakukan dengan bersama-sama (berjamaah). Jadi kalau ada yang dzikir bersama itu dilarang, kata beliau itu tidaklah benar karena nabi Muhammad SAW memang menyarankan demikian. Diriwayatkan juga oleh beliau, bahwa dulu pada zaman nabi, ada dua kelompok yang melakukan dzikir secara terpisah. Dan oleh nabi mereka disuruh melakukan secara bersama-sama karena sesungguhnya adalah lebih baik dzikir itu dilakukan secara berjamaah. Ada lagi keutamaan dzikir berjamaah, saat menghadiri majelis dzikir meskipun salah seorangnya hanya ikutan nimbrung maka rahmat Allah juga sama terberi kepada orang yang menghadiri tersebut. Trus, dzikir juga bisa melapangkan rejeki hingga saat kesulitan pun bisa saja kita mendapat rejeki yang tak disangka-sangka. Tapi kesimpulan utamanya adalah tentunya dengan berdzikir, kita bisa mendekatkan diri lagi kepada Allah. Kalau suatu orang bisa sepenuhnya mendekatkan diri kepada Allah, bisa dibilang orang tersebut sudah punya segalanya. Ya ga?

Selesai tausiah dilanjutkan dengan dzikir bersama. Cukup menghanyutkan menurut saya. Ada kalanya merasa merinding saat berdzikir. Memang tak ada yang lebih berarti selain mengucapkan nama Allah dengan khusyu. Saya pun juga ikutan semangat mengucap asma Allah dengan bertenaga. Ah, memang saat-saat seperti ini yang saya sukai. Mengingat waktu yang habis hanya dengan hal yang itu-itu saja terkadang saya juga sesalkan hingga saya sering lupa menyebut namaNya. Jadi bila ada kesempatan semisal dzikir bersama ini saya lebih baik berusaha bisa menghadirinya. Dan dalam doa setelah dzikir tidak lupa saya meminta supaya punya lebih banyak waktu lagi untuk bisa berdzikir. Karena dalam sehari-hari ya gitu deh, sibuk yang ga jelas. Seakan dunia ini segalanya. Dan saya menyadari hal itu :)

Usai dzikir dilanjutkan dengan sholat isya berjamaah. Setelahnya, saya ga ikutan ‘memburu’ ustadz buat bersalaman ataupun ber-cium pipi. Kasian, orang sudah capek digituin pula. Lebih baik saya menunggu nasi kotak yang dijanjikan panitia. Lumayan, setelah dzikir ternyata lapar dan haus juga hehehe… Akhirnya, saya merasa bersyukur apa yang saya dapat hari ini. Mudahan saya pribadi benar-benar mendapat suatu pencerahan setelah berdzikir. Mungkin ini diharapkan pula oleh jamaah yang lainnya. Dan berharap segala doa yang telah bersama-sama diaminkan benar-benar diterima oleh Allah. Semoga segala rahmat dan kebaikan selalu terlimpah kepada kami selaku warga dan kabupaten tercinta. Amin.

1 komentar:

  1. rosandi.andi.rosandi@ymail.com
    marilah kita semangat dalam menjalankan hidup ini

    BalasHapus

Monggo ya dikasih komentar. Telat reply jangan marah :)