Senin, 10 Agustus 2009

Keracunan Lagu Mbah Surip


Awal-awal dengar lagunya Tak Gendong-nya Mbah Surip aku merasa ga enak banget. Ga suka. Lagunya berasa aneh jadi aku ho oh aja pas di twitter aku ada yang membahas lagu Mbah Surip dan bilang lagunya najis lah, jijay lah atau apalah. Memang tu lagu serasa ga bermutu banget dan terkesan asal jadi. Dan herannya saat itu lagunya malah booming banget. Orang-orang pada jadiin tu lagu sebagai nada sambung pribadi juga ringtone. Orang tua dan anak-anak pun pada hafal sama lagu tak gendong. Ada apa ya dengan lagu itu. Aku kok merasa biasa aja sama tu lagu. Malah aku pribadi ya seperti tadi, merasa kurang sreg sama lagu itu. Bila ada stasiun radio yang muterin tu lagu aku mendingan matiin tu radio daripada harus dengerin tu lagu dan ga sempat ganti channel. Atau buru-buru nyuruh ganti lagu bila ada teman yang muterin lagu ini di handphonnya. Pokoknya sentimen dah sama lagu tak gendong. Dan ga bisa ditawar-tawar lagi!

Lalu entah kenapa perasaan itu jadi mendadak berubah ketika pas rame berita tentang Mbah Surip meninggal dunia. Karena mau ga mau saat itu semakin kencang aja muterin lagunya Mbah Surip, ga di radio ga di tipi. Bahkan berita di tipi pun dari acara berita pagi sampai info selebritis ga pernah ketinggalan memberitakan si Mbah nyentrik ini. Penggalan video klipnya pun terus menerus diulang. Dan lama-lama buat aku jadi penasaran juga siapa sih beliau. Kok begitu heboh banget. Ya udah, akhirnya aku coba browsing tentang mbah Surip. Ga sulit mencari berita tentang beliau karena memang lagi panas-panasnya pemberitaan tentang kematiannya. Dan akhirnya aku pun tahu, ternyata mbah ini bukan orang sembarang orang. Lagunya yang kuanggap asal-asalan ternyata punya nilai sejarah yang tinggi. Lagunya tak gendong ternyata tercipta dari pengalaman beliau bekerja di pengeboran minyak di Amerika. Dimana bercerita tentang para pekerja yang berasal dari banyak negara saling bantu membantu tanpa ada rasa perbedaan. Dan dari sini munculah istilah “tak gendong”. Wow, yang bikin aku kagum adalah pengalaman beliau yang luar biasa, di luar negeri cuy, dan beliau bisa merangkum semua itu menjadi sebuah lagu yang singkat tetapi menyimpan arti filosofi yang besar. Nah dari sinilah aku mulai agak respek dengan lagunya Mbah Surip.

Gempuran lagu mbah Surip yang selalu terdengar baik dari telinga kiri maupun kanan membuat aku terundang untuk mendengarkan lagunya secara mendalam dan menyeluruh. Eh, lama-lama kok rame juga ya hehehe… Mulai keracunan nih sama lagu mbah Surip. lagunya singkat, sederhana dan ga banyak bacot. Pantas saja orang-orang dari tua sampai balita pada hafal sama ini lagu. Adikku yang kecil aja ngerti banget sama ni lagu dan nyanyiin ni lagu “Ta endong ka ana ana,” gitu bilangnya karena ngomongnya masih belum nyampe. Lagunya kocak dan akhirnya aku berpikir bahwa ini lagu memang pas banget dengan kondisi sekarang ini. Kondisi dimana dunia perlaguan Indonesia dibanjiri lagu-lagu cinta yang kurang bermutu. Lagu yang mengandalkan cerita-cerita cinta daur ulang dan cerita cinta terlarang hingga perselingkuhan. Yang pencipta lagunya kayaknya senior banget dalam urusan cinta tapi pada kenyataannya malah orangnya ga seindah lagu ciptaannya. Tersandung kasus KDRT hingga selingkuh dan kawin siri. Beda dengan lagu Mbah berambut gimbal ini, video klipnya pun juga kocak dan beda dengan lagu-lagu yang beredar sekarang yang biasanya mengandalkan cowok ganteng dan cewek cantik sebagai modelnya trus terkadang sang vokalis band ikutan nimbrung jadi bagian cerita video klipnya. Biasanya si cowok marah-marah dan si cewek nangis-nangis. Sumpah, sering banget liat yang kayak gitu.

Merasa mulai ngefans sama lagu tak gendong akupun penasaran dengan semua lagu di album terbarunya itu. Lagu I LOVE U FULL ternyata juga jadi hits. Tapi dari semua lagu aku suka banget sama lagunya yang berjudul Melody Security. Ada diurutan lima pada album mbah Surip. Bahkan aku lebih suka sama lagu ini daripada lagu tak gendong. Menceritakan seorang security alias hansip yang agak-agak bloon gitu hehehe… dan yang menariknya ada salah satu liriknya yang berbunyi begini “Tiang listrik jadi sasaran, konang koneng ya konang koneng…” Lirik ini rupanya melekat di otak ku jadi secara ga sadar aku sering nyanyi dikit-dikit tapi dibagian konang-konengnya aja. Mau apa-apa pasti bilang konang-koneng sampai orang rumah pada bingung dan bertanya-tanya, apa-apaan sih dari tadi konang-koneng konang-koneng melulu. Aku Cuma senyum aja sambil berkata dalam hati “Makanya jangan lagu Tak Gendong aja yang didengerin, yang lain juga dong…” hehehe…

Akhirnya aku mau minta maaf sama Mbah Surip karena pernah mencaci lagunya. Mudahan malaikat ada yang menyampaikan =) Merasa salah karena salah menilai sesuatu tanpa mencari tahu apa yang terkandung didalamnya. Dan kini, disaat mulai suka dan menjadi fans baru ternyata orangnya sudah tiada. Tapi aku yakin lagu-lagu beliau ini akan terus menjadi sebuah lagu yang dikenang. Meninggal di saat puncak kesuksesan tentunya membawa arti sendiri bagi karya baliau. Karya yang banyak orang sebut sarat makna dan filosofis. Dan mungkin akan susah digantikan oleh musisi yang lain.

11 komentar:

  1. mangkenye om! jangan liat orang dari cassing doang, kaya kata pepatah "tak kenal maka tak sayang"... kalo ane dah lama kenal si Mbah, dari lagu "ijo royo-royo" waktu masih SD tuh. sayang lagunya kurang booming, kalah sama Alam "mbah dukun" dan sama band-band Malaysia kala itu. okeh I love You full ajah! uye-uye! rastafara!

    BalasHapus
  2. @c4v4l3124
    Wuih... Hebat tu. Asli aku tau ama mbah Surip pas ngetop sekarang aja. Sayangnya pas ngetop beliau sudah tiada.

    BalasHapus
  3. uda alm. kang mbahnya... moga di terima iia di sisi-Nya... amien :)

    BalasHapus
  4. @genial
    Amin juga...
    Segala yang terbaik moga dilimpahkan Allah ke beliau.

    BalasHapus
  5. aku juga pernah menulis di facebook tentang Mbah Surip buanyak yang menghina, tapi mereka nyanyi juga....

    Mbah Surip itu legenda,,,,semangat dan menjadi inspirasi! buat kita yang masih muda!

    BalasHapus
  6. sayang Mbah Surip sudah 'berangkat' duluan, smoga Mbah Surip tetap tertawa dan bahagia di alam sana..

    BalasHapus
  7. @erfano
    Memang seringkali kita menilai seseorang hanya sekilas. kalo ga suka ya ga suka aja, kita tak pernah mengemukakan alasan atas ketidaksukaan kita.
    @wira
    Bahagia karena selalu dikenang oleh penggemarnya.

    BalasHapus
  8. ihihihi.. kita sama neh,, dulu pertama kali denger lagunya mbah surip rasanya gimanaaa gitu,, tp sekarang setelah tau isi lagu itu jd makin salut ama mbah surip..

    semoga beiau diterima disisi-Nya yah. amiinn..

    salam kenal juga yah :)

    BalasHapus
  9. @yolizZ
    Sebagai fans baru kita tentunya berharap karyanya bisa jadi kenangan selamanya.

    BalasHapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  11. aku dari dulu ga suka,
    tapi sekarang... biasa aja, hehe :D

    selera makanan aja bisa berubah,
    selera musik juga bisa berubah :)

    BalasHapus

Monggo ya dikasih komentar. Telat reply jangan marah :)