Kamis, 05 Februari 2009

Sukses karena Berdoa

Hari ini saya dapat tawaran menarik dari seseorang. Tawaran yang ada hubungannya dengan duit =) Pertamanya agak membuat saya serba salah, mau nerima ga juga, tapi mau menolak ya sayang karena siapa tau saya bisa mengerjakannya. Tapi berdasarkan pengalaman saya sebelumnya biasanya apa yang ditawarkan tidak semudah apa yang dikerjakan entar. Kalo ngomong ya gampang, ngerjakannya yang sulit.

Pukul sepuluh handphone saya berdering. Ternyata dari sumber penawaran dari. Katanya pukul 11 diminta menemuinya. Mulanya emang ragu-ragu antara datang, tidak, datang, tidak. Tapi karena diiming-imingi demi merubah nasib akhirnya ya sudah, saya putuskan ga salah diketahui dulu pastinya apa. Akhirnya, pas waktunya sampai saya langsung aja kesana. Sampai disana disuruh nunggu lagi sama anak buahnya. Yah...makan waktu nih pikir saya. Kurang lebih setengah jam saya nunggu akhirnya saya ditemui orang yang bersangkutan (bukan baju ya nyangkut hehe). Ngomong ngomong ngomong, tanya tanya tanya akhirnya saya mengerti. Yah...kalo hal-hal yang begini dari dulu kalau saya mau saya juga bisa. Pas ngomong-ngomong tadi membuat saya teringat lagi hal yang kurang lebih sama dengan apa yang ditawarkan sekarang tapi agak beda jalur, dan sampai sekarang belum maksimal mengerjakannya. Akhirnya saya tidak menerima, dan saya jadi punya semangat kecil untuk mengerjakan hal yang serupa dengan ini setelah saya bengkalaikan cukup lama. Semangat kecil aja sih hehehe. Tapi membuat saya berpikir untuk mengerjakannya lagi.

Dari awal saya sudah mengira saya mungkin tidak bisa. Bukannya pesimis, tapi dengan mengukur kemampuan diri sendiri kita tentunya tahu mana yang bisa kita kerjakan mana yang tidak. Lagipula saya merasa tidak meminta apa-apa padaNya dalam doa. Secara memang sekarang ini saya sering melalaikan yang namanya berdoa (duh jadi buka aib nih hehe).
Mengapa demikian? Saya percaya apabila kita memang sering berdoa meminta padaNya, insya Allah apa yang kita doakan itu yang kita dapat. Tidak itu saja bila kita selalu bersyukur dan mendekatkan diri padaNya, insya Allah kita dapat apa yang kita inginkan. Dan aku meyakini banget hal itu. Karena aku telah melihat buktinya. Buktinya apa? Nah, saya mencoba sedikit mengisahkan...

Saya punya teman. Inisialnya O. Mulai jaman skulah dulu saya tahu dia itu orangnya rajin banget dalam hal ibadah. Beberapa hari saya pernah menginap di tempatnya saya lihat untuk urusan yang lima waktu dia ga pernah ketinggalan, sholat sunnah pun dikerjakan, dan juga dia tadarus hampir tiap hari! Ditambah dengan usaha juga, meski untuk urusan otak bisa dibilang rata-rata anak pintar. Sekarang apa? Dan benar saja, dia mendapat semua apa yang ia citakan.
Ada pula yang saya tahu dia orangnya cerdas, tapi untuk ibadah dia agak kurang. Dan sekarang dia agak susah payah meraih apa yang ia citakan. Dalam kurun waktu yang sama, tapi suksesnya beda. Jadi saya meyakini adanya sukses bila rajin berdoa.

Lalu ada apa dengan saya hingga saya merasa lalai? Yah ngaku aja dah. Meski urusan lima waktu masih bagus, tapi untuk ibadah plus plus-nya masih kurang banget. Ni salah satu contoh, dulu sebelum tidur saya ga langsung menyambar bantal, tapi duduk dulu lalu baca doa sebelum tidur sebagaimana yang pernah diajarkan pas jaman skulah TPA dulu. Dan sekarang jarang begitu, kalau mau tidur langsung gubrak aja dan ga tau apa-apa lagi. Nyadar sih sebenarnya hal ini, tapi gimana yah penyakit seperti ini susah dilenyapkan =) Dan masih banyak hal-hal lain yang ga mungkin saya tulis disini. Malu-maluin aja hehehe.

Nah sekarang ngerti kan? Bagaimana saya bisa dapat sesuatu yang sangat menggembirakan seperti penawaran tadi kalau saya sendiri saja jarang meminta dalam doa. Kesempatan itu datang karena kita minta. Ya mintanya lewat doa tadi. Dan saya ga aneh dan sudah mengira saya akan gagal untuk melakukan penawaran tadi. Kesimpulannya, kita mendapatkan sesuatu yang istimewa karena kita juga yang meminta. Secara sadar ataupun tidak menurut saya memang itu adanya. Bagaimana seandainya jika merasa tidak meminta tapi tiba-tiba dapat sesuatu yang istimewa? Pikir saya itu tidak lain adalah suatu ujian dari Allah. Apakah kira-kira hamba itu jika diberi suatu kesempatan akan menjadi lebih mendekatkan diri atau malah semakin lupa!
Terserah pada pemahaman masing-masing.
Salam ofecc.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo ya dikasih komentar. Telat reply jangan marah :)