Kalo boleh kasih saran mending diingat deh kata-kata saya yang barusan. Dengar musik jangan sendirian. Tapi saran saya ini cuma diberlakukan buat yang suka mendengarkan musik lewat pemutar MP3 atau handphone musik. Yang suka mendengarkan musik keras dengan volume sekencang-kencangnya hingga bikin gendang telinga serasa pecah. Karena mungkin banyak juga seperti saya, merasa kurang puas bila mendengarkan musik tidak begitu. Apalagi pas lagu-lagu yang ngebeat atau rock yang kencang banget tentu serasa lebih bertenaga bila volumenya dipenuhkan. Ya ga?
Tapi sebaiknya dipikirkan lagi kebiasaan mendengar musik yang demikian. Karena saya punya beberapa pengalaman yang berhubungan sama mendengarkan musik sendirian dan dengar musik dengan volume penuh.
Ada seorang Ibu yang bercerita pada saya. Suatu malam beliau bersama suami menghadiri acara Maulid Nabi di langgar dekat rumah. Kebetulan putrinya ga ikut dan dirumah aja sendirian. Nah, pas pulangnya Ibu itu ketok-ketok pintu tapi ga ada yang buka. Digedor juga ga ada yang nanggap. Padahal ada tanda-tanda ada orangnya di dalam. Cukup lama si Ibu ngetok pintu juga jendela depan ga ada jawaban si Ibu tadi mulai khawatir. Jangan-jangan putrinya pingsan? Setelah ketok-ketok rumah dari berbagai sisi baru deh ketahuan. Ternyata si anak lagi asyik dengerin musik sambil angguk-anggukin kepala layaknya orang dzikiran. Pantasan ga dengar biar digedor sampai jebol pintunya hehehe... Usut punya usut, ternyata si anak takut sendirian dirumah makanya dengar musik sekencangnya =D
Ada lagi cerita seorang anak yang hampir aja ga diterima di SMU gara-gara dengerin musik kencang-kencang. Hari itu pas daftar ulang calon murid. Tapi daftar ulang khusus anak-anak yang diterima sebagai cadangan. Karena ga semua yang lulus di SMU itu bersekolah disitu, maka diadakan daftar ulang lagi buat yang diterima sebagai cadangan. Peraturannya cukup ketat. Bila pas nama si calon murid dipanggil beberapa kali dan dia ga datang maka dianggap mengundurkan diri. Nah, si anak ini hampir saja begitu seandainya ga ada teman yang mengingatkan. Si anak lagi asyik dengarkan musik hingga ga mendengar lagi pas namanya dipanggil. Duh, hampir dah ga bisa sekolah tu anak setahuanan. Karena tahu aja kan, bila masuk daftar cadangan berarti itu sisa-sisa. Bila sampai ga diterima juga susah mau nyari sekolah lagi. Setahu saya begitu.
Bagaimana dengan saya sendiri? Saya pernah diomelin ibu gara-gara ga dengar pas dipanggil. Saat itu saya juga lagi dengerin musik kencang-kencang. Pakai nyanyi-nyanyi pula =D Jadi gimana mau dengar. Jangankan dengar panggilan, seandainya ada pesawat jatuh juga mungkin aja... (Ga berani nyebut) hehe...
Dari beberapa pengalaman tadi udah bisa menyimpulkan kan apa bahayanya bila mendengarkan musik sendirian atau volumenya terlalu kencang. Jadi saran saya begini.
Hindari mendengarkan musik sendirian. Pastikan ada saudara, teman atau siapa pun di samping anda. Jadi bila ada yang manggil kita ada yang mengingatkan. Atau bila suka dengar musik dan sambil nyanyi juga, pastinya ada yang mengingatkan atau malah memaksa kita berhenti nyanyi karena suara kita yang benar-benar fals dan menyayat hati yang mendengar hahaha... Kalo saya sendiri sih jarang ada yang protes hohoho... Malahan pada senang dan berebut merekam saya yang nyanyi secara live (narsis mode ON) hahaha... Dan bila mau mendengarkan musik sendirian juga, volumenya diperhatikan. Jangan full ya. Entar bila ada gempa takutnya ga sempat kabur karena ga dengar keributan di luar (contoh yang mengerikan).
Nah, sekarang sudah tahu kan kenapa saya bilang begitu. Karena mungkin ada pengalaman yang lebih buruk gara-gara kebiasaan ini. Tapi kalo mau yang aman dengerin musiknya lewat tivi atau dvd aja. Kan enak tuh bisa sekalian nonton juga =). Eits, tapi perlu diingat, pesan ini cuma buat yang suka dengarkan musik lewat headset di telinga loh ya. Jadi bila sukanya ga pakai itu berarti anda emang orang yang aman.
Apa coba?
hehe..
BalasHapusAku fecc ai paling rancak pake headset..apa lg mun didepan laptop..
Gunung maladum gin kada tahu..haha..
tapi dasar bahaya pank,makanya cari headset yg ada volume langsung jd mudah mngecilkan <--pembelaan :P
Haha...
BalasHapusTerserah ja kayaapa caranya.
Yang penting aman.
Tp mun gunung meladum kadada pang pinanya disini bos ae :D
ASSALAMUALAIKUM SAYA INGIN BERBAGI CARA SUKSES SAYA NGURUS IJAZAH saya atas nama rani asal dari jawa timur sedikit saya ingin berbagi cerita masalah pengurusan ijazah saya yang kemarin hilang mulai dari ijazah SD sampai SMA, tapi alhamdulillah untung saja ada salah satu keluarga saya yang bekerja di salah satu dinas kabupaten di wilayah jawa timur dia memberikan petunjuk cara mengurus ijazah saya yang hilang, dia memberikan no hp BPK DR SUTANTO S.H, M.A beliau selaku kepala biro umum di kantor kemendikbud pusat jakarta nomor hp beliau 0823-5240-6469, alhamdulillah beliau betul betul bisa ngurusin masalah ijazah saya, alhamdulillah setelah saya tlp beliau di nomor hp 0823-5240-6469, saya di beri petunjuk untuk mempersiap'kan berkas yang di butuh'kan sama beliau dan hari itu juga saya langsun email berkas'nya dan saya juga langsung selesai'kan ADM'nya 50% dan sisa'nya langsun saya selesai'kan juga setelah ijazah saya sudah ke terima, alhamdulillah proses'nya sangat cepat hanya dalam 1 minggu berkas ijazah saya sudah ke terima.....alhamdulillah terima kasih kpd bpk DR SUTANTO S.H,M.A berkat bantuan bpk lamaran kerja saya sudah di terima, bagi saudara/i yang lagi bermasalah malah ijazah silah'kan hub beliau semoga beliau bisa bantu, dan ternyata juga beliau bisa bantu dengan menu di bawah ini wassalam.....
BalasHapus1. Beliau bisa membantu anda yang kesulitan :
– Ingin kuliah tapi gak ada waktu karena terbentur jam kerja
– Ijazah hilang, rusak, dicuri, kebakaran dan kecelakaan faktor lain, dll.
– Drop out takut dimarahin ortu
– IPK jelek, ingin dibagusin
– Biaya kuliah tinggi tapi ingin cepat kerja
– Ijazah ditahan perusahaan tetapi ingin pindah ke perusahaan lain
– Dll.
2. PRODUK KAMI
Semua ijazah DIPLOMA (D1,D2,D3) S/D
SARJANA (S1, S2)..
Hampir semua perguruan tinggi kami punya
data basenya.
UNIVERSITAS TARUMA NEGARA UNIVERSITAS MERCUBUANA
UNIVERSITAS GAJAH MADA UNIVERSITAS ATMA JAYA
UNIVERSITAS PANCASILA UNIVERSITAS MOETOPO
UNIVERSITAS TERBUKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
UNIVERSITAS TRISAKTI UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
UNIVERSITAS BUDI LIHUR ASMI
UNIVERSITAS ILMUKOMPUTER UNIVERSITAS DIPONOGORO
AKADEMI BAHASA ASING BINA SARANA INFORMATIKA
UPN VETERAN AKADEMI PARIWISATA INDONESIA
INSTITUT TEKHNOLOGI SERPONG STIE YPKP
STIE SUKABUMI YAI
ISTN STIE PERBANAS
LIA / TOEFEL STIMIK SWADHARMA
STIMIK UKRIDA
UNIVERSITAS NASIONAL UNIVERSITAS JAKARTA
UNIVERSITAS BUNG KARNO UNIVERSITAS PADJAJARAN
UNIVERSITAS BOROBUDUR UNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH UNIVERSITAS BATAM
UNIVERSITAS SAHID DLL
3. DATA YANG DI BUTUHKAN
Persyaratan untuk ijazah :
1. Nama
2. Tempat & tgl lahir
3. foto ukuran 4 x 6 (bebas, rapi, dan usahakan berjas),semua data discan dan di email ke alamat email bpk sutantokemendikbud@gmail.com
4. IPK yang di inginkan
5. universitas yang di inginkan
6. Jurusan yang di inginkan
7. Tahun kelulusan yang di inginkan
8. Nama dan alamat lengkap, serta no. telphone untuk pengiriman dokumen
9. Di kirim ke alamat email: sutantokemendikbud@gmail.com berkas akan di tindak lanjuti akan setelah pembayaran 50% masuk
10. Pembayaran lewat Transfer ke Rekening MANDIRI, BNI, BRI,
11. PENGIRIMAN Dokumen Via JNE
4. Biaya – Biaya
• SD = Rp. 1.500.000
• SMP = Rp. 2.000.000
• SMA = Rp. 3.000.000
• D3 = 6.000.000
• S1 = 7.500.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
• S2 = 12.000.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
• S3 / Doktoral Rp. 24.000.000
(kampus terkenal – wajib ikut kuliah beberapa bulan)
• D3 Kebidanan / keperawatan Rp. 8.500.000
(minimal sudah pernah kuliah di jurusan tersebut hingga semester 4)
• Pindah jurusan/profesi dari Bidan/Perawat ke Dokter. Rp. 32.000.000