Surat Penting Jangan Langsung di Laminating

Beberapa hari yang lalu saya ditanya seorang ibu-ibu. Beliau bilang, surat yang sudah dilaminating bisa tidak dibuka lagi plastiknya? Saya jawab, setahu saya bila sudah dilaminating tidak bisa lagi dibuka. Misalnya dipaksa malah merusak suratnya. Ibu itu merasa kecewa. Sambil bergumam Ibu itu bilang "Seandainya tahu, mending ga usah dilaminating dulu kemarin," katanya sambil memperlihatkan surat penting yang sudah dilaminating yang rupanya belum atau lupa di cap stempel sama pihak yang berwenang.

Itu mungkin satu dari sekian orang yang merasa tersesali setelah melaminating surat yang dianggap penting. Niatnya mau melindungi surat tersebut dari sobek dan basah, ternyata malah menimbulkan sedikit masalah di kemudian hari. Karena bila suatu saat ternyata ada menemukan kekeliruan pada surat penting, sulit sekali untuk melakukan perbaikan. Misalnya menambahkan tanda tangan atau cap stempel. Kalau laminating belum begitu merekat masih ada harapan bisa dikoyak dikit laminatingannya. Tapi kalau sebelumnya memang dilaminating dengan panas yang tinggi, waduh...dijamin dah ga ada harapan buat dikoyak lagi. Nah, untuk yang baiknya saya pribadi menyarankan begini.

Untuk jenis surat yang amat penting seperti ijazah atau SK sebaiknya jangan langsung dilaminating. Biarkan aja dulu sampai sampai masa pradamai berakhir. Kenapa? Karena biasanya setelah menerima ijazah atau pun yang semacamnya, dalam suasana yang masih happy dapat ijazah kita mungkin tak terperhatikan hal-hal keliru. Tapi liat dah pasnya sibuk mau mendaftar sana sini, atau mau registrasi ini itu, barulah sadar ada kekeliruan. Entah salah tulis nama sedikit, lupa tanda tangan dll. Langsung dah kalang kabut mau memperbaiki. Dan sulitnya, kalau sudah begitu tidak mungkin lagi ada pergantian. Paling dikasih surat keterangan sama pihak yang bersangkutan bahwa terjadi kekeliruan dalam penulisan dsb. Tentunya ga asyik banget dah kalo mau mendaftar sekolah/kuliah atau mau melamar pekerjaan selalu melampirkan surat keterangan salah cetak pada ijazah hehehe.

Ada pengalaman dari seorang teman. Dia baru aja lulus SMA dan rencananya mau mendaftar ke akademi kepolisian. Karena kesenangan udah dapat ijazah langsung aja dia laminating. Nah, pas sibuk ngurus pendaftaran, biasanya kan ijazah dibawa-bawa buat kepentingan legalisir. Trus dibolak-balik geto dicek sama pihak sekolah sebelum dikasih cap. Nah, dari situ baru terperhatikan kalau pada bagian belakang ijazahnya belum ditandatangani kepala sekolah dan belum distempel.

Supaya hal yang begitu terhindarkan. Ada baiknya menurut saya begini :
Jangan buru-buru melaminating surat penting. Biarkan saja dulu sampai segala urusan yang perlu sama itu ijazah selesai. Bila ga ada masalah apa-apa kemudian dan mau disimpan, barulah boleh dilaminating.
Atau kalau ga mau ada resiko, mending jangan dilaminating permanen. Cukup di pres aja. Itu tuh, seperti laminating juga tapi yang direkatkan cuma pinggir-pinggirnya aja, jadi ga merusak suratnya. Atau cukup membeli plastik ukuran polio, plastiknya serupa dengan yang dipakai buat STNK tapi ukurannya polio. Yang itu cukup bagus untuk melindungi surat-surat penting. Atau yang ga mau ribet, simpan aja dalam lemari dibungkus sama kain kayak orang tua dulu nyimpan sertifikat tanah hehehe =D

Wah, kalau ngikutin saran ini bisa ga laku lagi dong jasa laminating?

Ga juga, kan masih banyak yang perlu dilaminating. Seperti foto pacar, KTP jadul, SIM patah, kertas-kertas jimat dll hehehe. Ya ga?
Salam ^^v