Hari demi hari telah berlalu ga terasa atau memang tidak begitu dirasa-rasa udah sampai lagi di penghujung tahun 2009. Setahun merupakan waktu yang tidaklah singkat, untuk mereka yang selalu melakukan dan mengisi hari dengan hal-hal yang baik dan bermanfaat tentu dia akan merasa sekali apa yang terjadi di tahun ini, tapi jika hari-harinya diisi dengan hal yang tidak jelas tanpa peduli bagaimana dengan hari-hari selanjutnya tentu dia mungkin berpikir “Ah, mau tahun baru kek atau apa yang penting hidup jalan terus. Ga peduli entar jadi apa!” Ya sudah kalau berpikiran seperi itu, dihitung-hitung dia sendiri yang merugi!
Tapi lupain dulu tentang orang yang untung atau rugi di saat ini, aku Cuma mau sedikit cerita tentang apa saja yang terjadi dan menjadi kenangan di tahun 2009 ini. Aku lumayan agak amazing membaca catatan di facebook yang kutulis tepat setahun yang lalu. Catatan singkat yang ternyata mampu sedikit mereview apa-apa aja harapan aku setahun yang lalu. Dan aku cukup merasa kaget sendiri, apa yang aku tulis disitu 50%nya ternyata terkabul. Memang apa aja yang ditulis disitu? Sederhana sekali, aku memang hanya menulis dua keinginan hehe… Dan salah satunya sudah terwujud, tinggallah satu lagi. Dari cara aku menulisnya untuk satu yang belum terkabul memang akunya agak-agak pesimis dengan itu. jadi wajar saja kalau tidak tercapai. Tak tercapai karena sampai saat aku menulis tulisan ini hal yang aku maksud disitu memang belum terjadi. Wah, masih ada kesempatan yang luas sepertinya untuk mewujudkan. Tapi apa bisa? Lagi-lagi aku agak sangsi dengan niatku sendiri. Tapi aku berharap aku punya factor luck yang selucky-lucky-nya entar. Sebuah keberutungan yang kuharap tak kusangka-sangka hingga hal itu bisa terjadi. Aminkan lah :)
Dan banyak hal-hal yang besar terjadi tahun 2009 ini. Antara lain teman aku sendiri banyak yang memulai hidup baru membangun bahtera rumah tangga di tahun ini. Aku sendiri kapan? Wallahualam dah, kalau dirasa-rasa sepertinya masih lama deh hahaha… Dan buat teman-teman yang sudah menikah kudoakan menjadi keluarga yang sakinah dan harmonis hingga akhir hayat. Dan kabarnya sudah ada yang mau punya momongan ya? Wah, tambah selamat lagi ya. Mudahan kehadiran putra putri entar menambah kebahagian kalian. Anak itu karunia dari Allah, hal yang terindah buat sepasang suami istri bila sudah mempunyai anak. Betul tidak? :D Dan yang lain lagi yang lumayan bagus kabarnya adalah entah kenapa teman-teman seangkatan sekolah dulu seperti janjian pada lulus menjadi pegawai negeri. Banyak banget. Bahkan kalau dihitung-hitung menurutku jumlah siswa di kelasku dulu udah sekitar 70% yang jadi pegawai negeri. Wah, selamat ya. Ingat jadi pegawai negeri itu amanah juga loh ya. Jadi jagalah amanah itu :)
Nah, kalau yang tadi tentang orang lain. Bagaimanakah dengan diriku sendiri? Aku berani bilang aku stagnan. Maju tidak mundur juga tidak. Haha… Yah, mau bagaimana lagi. Terpaksa mensyukuri apa yang ada dulu. Aku juga berharap tahun depan nanti ada sesuatu lah yang tiba-tiba merubah duniaku. Atau bahkan menemukan wajah yang mampu mengalihkan duniaku? Mengapa tidak? Haha… Intinya selama aku ga menyerah dan masih mau berusaha aku yakin dimana ada kemauan disitu ada jalan. Banyakin berdoa aja lagi kepada Yang Maha Kuasa semoga diberi segala kemudahan untuk menuju jalan yang terbaik. Amin!
Dan yang diinginkan untuk dimiliki untuk tahun depan? Aku sepertinya menginginkan beberapa gadget yang harganya kalau ditotal-total emang mueeehel banget dan buaaanyak banget duitnya. Wow, buset! Tapi semahal apapun aku akan berusaha, kali ini aku malah lebih yakin. Tahun kemarin aja aku ga menyangka aku bisa mewujudkan. Brarti tahun ini juga bisa dong? Ah, emang sulit aku menduganya. Dan lihat saja nanti, keinginan di tahun depan pun harus bisa tercapai seperti tahun ini. Harus!
Akhirnya, menyambut hari kalender baru 2010 aku ingin aku lebih bersemangat. Aku juga mau ditulari kemeriahan orang-orang yang bereuforia menyambut perayaan tahun baru. Bukan meriah pestanya tapi meriah semangatnya. Kalau orang semangat berpesta aku mau aku semangat menyongsong harinya. Biar aja, orang-orang entar berpesta aku hanya cuek tiduran dirumah hahaha… Oke, mulai detik ini aku harus bersiap. Bersiap meluncurkan roket semangat. Hanya satu kata saja buat semuanya yang juga bersemangat, AYO!
Kamis, 31 Desember 2009
Selasa, 29 Desember 2009
Twitter Attitude
Tulisan tentang cara main twitter yang pernah aku tulis sebelumnya ternyata mendapat sambutan yang lumayan hangat. Banyak yang reply dan follow aku di @ofecc untuk minta keterangan yang lebih lengkap. Awalnya sih senang aja karena bisa bantu. Mereka yang minta difollow balik pun dengan senang hati aku ladeni. Tapi sekarang agak jadi masalah juga. Ternyata ada hal-hal di twitter yang ternyata bisa mengganggu kita sendiri. Gangguan datang dari orang yang kita follow ternyata. Apakah itu?
Pertama, ReTweet atau RT yang berlebihan. RT memang bagus dan fungsinya juga sekaligus ngingatin kita tentang apa yang direply sebelumnya. Tapi ketika RT sudah kebanyakan apa yang terjadi? Timeline ternyata penuh dengan isi tweet yang ga penting. Padahal kita mengaharapkan kita membaca tweet dari orang-orang yang kita follow selain dia. Ga mau yang itu-itu aja orangnya, ya ga?
Kedua, cara menulis tweet yang seenak jidat. GmNa g4 ngeselind c0b4 k4laU Ada Yg NuLis tWeeT KeK giniy? Halo… yang kuketahui twitter adalah layanan blog singkat. Tulislah yang rapi buat blog anda. Setidaknya mampu dibaca dengan baik tanpa harus mengerutkan dahi. Aku saja jadi males ngereply tweet orang yang seperti ini. Negur orangnya juga ga enak. Jadi terkadang dipasrahkan saja, atau bila udah ga tahan langsung diunfollow.
Ketiga, bersikaplah yang baik di twitter. Mentang-mentang akun sendiri lalu seenak hati menulis hal-hal yang ga sopan. Sumpah serapah macam anjing, babi, tai, bangsat, jahannam, mampus dan lain sebagainya apa untungnya? Hanya menggambarkan sebuah attitude buruk di mata orang yang memfollow kita. Meski emosi yaaa ditahan sajalah. Liat deh kasus si Luna Maya yang karena mulut badan binasa. Meski karena sebab akibat yang mungkin membuat dia sangat emosi tetap aja orang menyorot dia dengan tatapan ga baik. Biar udah minta maaf pun tetap aja orang ingat tweet sumpah serapahnya. Jadi jangan terulang lagi deh hal yang begini meski kita bukan seorang artis.
Trus apalagi ya? Banyak sih sebenarnya tapi yang bisa diingat Cuma yang tiga itu aja. Tapi menurutku itu yang penting. Lalu bagaimana supaya bisa ngetweet yang baik? Coba deh follow orang yang pinter ngomong macam penulis, sutradara, blogger (blogger yang baik tapinya karena kadang ada juga blogger asal-asalan), dan orang-orang yang baik. Tweet mereka kadang banyak guna dan mengandung banyak ilmu daripada tweet artis yang ga penting banget dibaca. Trus sebelum memfollow orang liat dulu deh satu atau dua halaman profilnya, perhatikan tweetnya apakah kerjaannya hanya ngeRT yang ga penting atau hanya bersumpah serapah atau gimana. Penting tuh, biar ga mengganggu timeline kita. Pas sudah memfollow ajaklah berkomunikasi dengan orangnya biar rame, tulis reply buat orangnya sepatah dua patah kata aja buat perkenalan. Ga dibalas juga ga apa-apa yang penting kita sudah bermaksud baik. Kadang ditemui juga lho orang yang rajin membalas reply jadi komunikasi jadi lebih seru.
Itu dulu deh tips ngetweetnya. Karena sekarang ngetweet emang lagi seru menurutku. Kabar-kabar penting bisa sangat cepat beredar dari tweet ke tweet. Ilmu bermanfaat juga bisa didapat dengan memfollow akun-akun yang menulis tentang ilmu pengetahuan, berita, tips menulis, tips menyanyi dan lain-lain. Jadi selama kita membuat nyaman tweet kita, kita juga nyaman dengan tweet-tweet yang kita follow atau follower kita. Komunikasi juga lebih seru. Seru daripada smsan loh ya twitter ini hehehe… Reply-replyan dengan teman dan tidak kebanyakan ngeRT membuat kita jadi lebih akrab. Ini benar terjadi loh, ada orang yang didunia nyata cuek-cuek malu-malu tapi pas ditwitter malah asyik ternyata :D Jadi setujukah ngetweet itu asyik? Bila setuju mari kita ngetweet dan tetap dijaga attitude kita di dunia maya ini.
Pertama, ReTweet atau RT yang berlebihan. RT memang bagus dan fungsinya juga sekaligus ngingatin kita tentang apa yang direply sebelumnya. Tapi ketika RT sudah kebanyakan apa yang terjadi? Timeline ternyata penuh dengan isi tweet yang ga penting. Padahal kita mengaharapkan kita membaca tweet dari orang-orang yang kita follow selain dia. Ga mau yang itu-itu aja orangnya, ya ga?
Kedua, cara menulis tweet yang seenak jidat. GmNa g4 ngeselind c0b4 k4laU Ada Yg NuLis tWeeT KeK giniy? Halo… yang kuketahui twitter adalah layanan blog singkat. Tulislah yang rapi buat blog anda. Setidaknya mampu dibaca dengan baik tanpa harus mengerutkan dahi. Aku saja jadi males ngereply tweet orang yang seperti ini. Negur orangnya juga ga enak. Jadi terkadang dipasrahkan saja, atau bila udah ga tahan langsung diunfollow.
Ketiga, bersikaplah yang baik di twitter. Mentang-mentang akun sendiri lalu seenak hati menulis hal-hal yang ga sopan. Sumpah serapah macam anjing, babi, tai, bangsat, jahannam, mampus dan lain sebagainya apa untungnya? Hanya menggambarkan sebuah attitude buruk di mata orang yang memfollow kita. Meski emosi yaaa ditahan sajalah. Liat deh kasus si Luna Maya yang karena mulut badan binasa. Meski karena sebab akibat yang mungkin membuat dia sangat emosi tetap aja orang menyorot dia dengan tatapan ga baik. Biar udah minta maaf pun tetap aja orang ingat tweet sumpah serapahnya. Jadi jangan terulang lagi deh hal yang begini meski kita bukan seorang artis.
Trus apalagi ya? Banyak sih sebenarnya tapi yang bisa diingat Cuma yang tiga itu aja. Tapi menurutku itu yang penting. Lalu bagaimana supaya bisa ngetweet yang baik? Coba deh follow orang yang pinter ngomong macam penulis, sutradara, blogger (blogger yang baik tapinya karena kadang ada juga blogger asal-asalan), dan orang-orang yang baik. Tweet mereka kadang banyak guna dan mengandung banyak ilmu daripada tweet artis yang ga penting banget dibaca. Trus sebelum memfollow orang liat dulu deh satu atau dua halaman profilnya, perhatikan tweetnya apakah kerjaannya hanya ngeRT yang ga penting atau hanya bersumpah serapah atau gimana. Penting tuh, biar ga mengganggu timeline kita. Pas sudah memfollow ajaklah berkomunikasi dengan orangnya biar rame, tulis reply buat orangnya sepatah dua patah kata aja buat perkenalan. Ga dibalas juga ga apa-apa yang penting kita sudah bermaksud baik. Kadang ditemui juga lho orang yang rajin membalas reply jadi komunikasi jadi lebih seru.
Itu dulu deh tips ngetweetnya. Karena sekarang ngetweet emang lagi seru menurutku. Kabar-kabar penting bisa sangat cepat beredar dari tweet ke tweet. Ilmu bermanfaat juga bisa didapat dengan memfollow akun-akun yang menulis tentang ilmu pengetahuan, berita, tips menulis, tips menyanyi dan lain-lain. Jadi selama kita membuat nyaman tweet kita, kita juga nyaman dengan tweet-tweet yang kita follow atau follower kita. Komunikasi juga lebih seru. Seru daripada smsan loh ya twitter ini hehehe… Reply-replyan dengan teman dan tidak kebanyakan ngeRT membuat kita jadi lebih akrab. Ini benar terjadi loh, ada orang yang didunia nyata cuek-cuek malu-malu tapi pas ditwitter malah asyik ternyata :D Jadi setujukah ngetweet itu asyik? Bila setuju mari kita ngetweet dan tetap dijaga attitude kita di dunia maya ini.
Jumat, 18 Desember 2009
Tentang Tahun Baru Hijriah 1431 H
Malam ini malam dimulainya hari baru dalam perkalenderan islam. Hari pertama di tahun hijriah alias tanggal satu muharram. Wah, ga kerasa yah? Rasa baru kemarin kita idul fitrian, trus ga kerasa juga sampai pada idul adha, dan eh, udah tahun baru lagi. Hari begitu saja berlalu, tinggal kita saja yang menanyai diri sendiri. Apakah kita sudah ada melakukan perubahan? Sebuah kalimat yang sering diucapkan orang bila dipaksa harus bijaksana biasanya adalah “Hari ini harus lebih baik dari hari esok” Kalimat yang memang mudah diucapkan tapi kenyataannya kita memang tidak bisa melakukan perubahan setiap hari. Tanya, ada ga yang bisa melakukan suatu perubahan setiap hari dan lebih baik? Menurut aku sendiri sih tidak selalu. Bukan berarti ini suatu sikap pesimis tapi yang patut dihargai dalam suatu tindakan melakukan perubahan adalah usaha dan kerja kerasnya. Ya ga? :)
Dimulai dari sholat asharnya, aku coba berbagi ‘peringatan’ di twitter bahwa jangan lupa buat berdoa dalam menutup tahun ini. Yah, sekali-sekali lah ngetweet yang mengajak kebaikan. Udah puas tiap hari ngomong omes melulu ama teman-teman twitter haha… Secara memang sudah ada yang pesan juga lewat DM minta diingatin pas tahun baru hijriah. Aku ya oke-oke aja, meski ga dibayar :D Dan setelah mengingatkan biar ga lupa semua buat berdoa setelah ashar, aku juga siap-siap mau ke mesjid. Kebetulan di mesjid ngadain sholat sunat berjamaah. Bukan kebetulan juga, tapi emang diadain buat menyambut tahun baru hijriah. Yah, daripada malam jumat ga jelas dirumah atau melongo mending ikutan nyari pahala. Lumayan menurut aku buat mengencangkan ‘baut dan mur’ iman yang longgar :)
Dan magrib tiba, itu berarti tahun baru sudah dimulai. Dimulai dengan sholat magrib berjamaah trus dilanjutkan dengan sholat hajat dan sholat tasbih. Diakhiri dengan sholat isya berjamaah, akhirnya Alhamdulillah tahun baru ini telah diawali dengan sesuatu yang baik. Dengan berdoa dalam hati aku memohon semoga tahun baru ini bisa lebih baik dari pada tahun sebelumnya. Selalu mendapatkan kemudahan dari Yang Maha Kuasa untuk mencapai dan meraih keinginan. Agak terharu juga tadi, untuk seseorang yang punya banyak keinginan tapi belum terkabul, berdoa disaat seperti tadi terasa begitu mengharukan. Antara keinginan yang teramat besar dengan usaha apa nanti yang mau dilakukan. Apakah antara keduanya bisa beriringan atau bagaimana tentu itu kembali pada kita sendiri.
Akhirnya, selamat tahun baru 1431 H. buat semua-semuanya semoga tahun ini kita bisa lebih baik. Segala kemudahan untuk mencapai harapan dan cita-cita diberikan Allah, rezeki yang lapang dan barokah semoga mudah didapat, dan kesehatan yang selalu berpihak pada kita. Apa lagi? Banyak juga harapan-harapannya. Tapi intinya begini aja, mudahan kita selalu mendapat kebaikan di dunia dan akhirat. Amin. That’s all :)
Kamis, 10 Desember 2009
Sebuah Kesimpulan dari Pertanyaan "Mengapa Laptopku Error Lagi?"
Entah sudah yang keberapa kali dalam tulisanku aku menyinggung tentang laptopku yang agak-agak bermasalah. Tapi demi sebuah penemuan yang bermanfaat aku rela menuliskannya kembali. Apa itu? Aku pernah bilang laptopku pernah bermasalah pada LCDnya. Pada bagian bawah layarnya muncul garis horizontal yang lebarnya sekitar 2-3 mm. berwarna pelangi dan berkedip-kedip. Waktu bulan ramadhan kemarin merupakan saat yang paling parah, garisnya tidak lagi berkedip melainkan muncul permanen. Hingga akhirnya mau tak mau aku harus menyerahkan laptopku ke pusat perbaikan ditempat aku membeli laptop dan mumpung masih dalam masa garansi. Meskipun garansi tapi jangan kira bisa servis gratisan ya. Dalam buku garansi hanya menjamin alat yang rusak untuk diganti, sementara biaya servis dan ongkos kirim ga gratis alias bayar juga. Tapi daripada menderita melihat laptop yang bertingkah ini mau ga mau harus mau deh membayar.
Sebulan lebih laptopku menginap sampai akhirnya aku ditelpon sama orang yang menangani servis bahwa laptopku sudah selesai diperbaiki. Laptopnya pun ku ambil dan Alhamdulillah ga ada lagi masalah LCD, semua beres. Lega rasanya akhirnya bisa pakai laptop ku lagi, aku bisa onlen lagi dan bikin tulisan buat blog lagi. Tapi kesenanganku ga begitu lama. Sekitar dua bulan aku pakai ternyata masalah yang sama kembali menggejala. Jantungku pun serasa kembali dag dig dug, haruskah aku menservis kembali? Aku sebenarnya muales banget harus bolak-balik nyervis laptop. Aku pun mulai hambar mainin laptopku dan selama beberapa hari aku ga pernah nyalain laptop lagi. Trus suatu ketika adikku iseng-iseng minjam laptopku buat ngetik ternyata ada sebuah kejutan, garisnya hilang! Wah, aku tentu saja senang ngeliatnya. Akhirnya aku berpikir, kok bisa hilang ya? Kenapa? Akupun mulai mencari-cari penyebabnya sampai aku menemukan sebuah alasan yang tepat. Aku beberapa hari ga pernah online di laptop! Aha, inilah dia yang kurasa tepat :D
Apa hubungan antara laptop dan online versi aku. Jadi begini, sebagai onliners yang kere aku masih ga punya yang lebih buat beli modem USB. Lama bener udah niatan mau beli tapi uangnya habis selalu dan entah kemana (Mungkin karena sering makan malam diluar kali ya?). Dan yang jadi andalan aku buat internetan adalah handphone ku sendiri yang kujadiin modem. Jadi tiap kali aku mau online tinggal colokin hape ke laptop, jadi deh. Jadi pas online antara hape dan laptop ku otomatis berdekatan. Aku teringat dengan petuah seorang teman, temanku itu pernah bilang bahwa jangan mendekatkan hape ke computer. Menurutnya radiasi sinyal hape bisa merusak computer atau laptop. Kukira hanya teori dia, eh ternyata menurutku dia benar. Duh, katro banget rupanya aku ini hehehe…
Dan sekarang bila aku ingin nyolokin hape sebagai modem di laptop aku selalu menjauhkan hape dari laptopnya kurang lebih sekitar satu meteran gitu. Lagipula kabel data yang bawaan dari hape lumayaan panjang. Jadi bisa saja diulur lebih jauh daripada laptop. Hasilnya? Sekarang aku kembali online dengan tenang dan laptopku sudah ga mengeluarkan garis kedip-kedip yang menjengkelkan lagi. Jadi kesimpulannya:
- SINYAL HAPE EMANG BISA MERUSAK KOMPONEN KOMPI/LAPPI
- YANG SERING MEMAKAI HAPE SEBAGAI MODEM JANGAN DEKATKAN HAPE DENGAN KOMPI/LAPPI. Kalau aku begini, laptop diatas meja sementara hapenya kuletakkan di lantai. Lumayan jauh kan?
Kukira itu dulu deh kesimpulannya. Meski ada lagi beberapa hal yang kucurigai sebagai penyebab bermasalahnya LCD laptopku. Antara lain engsel laptopku yang kurang kokoh sehingga layar lappinya mudah bergoyang bila kena getaran dan kalau hasil pencarianku di google sih bila LCD bermasalah seperti yang terjadi pada laptopku katanya kabel pada engselnya terganggu. Tapi aku memilih kesimpulan dari sinyal hape tadi saja. Karena ketika pas online aku letakkan jauh dari laptop hapenya ternyata masalah itu ga muncul lagi. Nah, bagaimana dengan kalian yang mungkin pernah bermasalah pada LCD laptopnya. Ayo dong sharing ke aku, biar aku ga katro lagi tentang masalah hardware di kompi/lappi :)
Minggu, 06 Desember 2009
Pelajaran Dari Hape Rusak
Hari ini ada sesuatu yang cukup membahagiakan bagi saya. Ada apa? Handphone saya yang memang sudah sekian lama tombol angka 5 nya agak-agak macet entah kenapa tiba-tiba pulih. Tentu saja saya rasa begitu senang, kalau selama ini saya cukup menderita bila mau menulis sms sekarang sudah berkurang penderitaannya. Dan saya pun merasa punya semangat baru lagi jadinya hahaha… *lebay*
Pulihnya keypad hape saya ini bukan berarti langsung baik begitu saja. Entah kenapa malam ini saya agak-agak kurang kerjaan. Jadi saya iseng-iseng ‘menghajar’ hape saya yang seandainya saya punya duit berkarung-karung tentu sudah saya buang itu hape. Tapi karena jangankan sekarung, secelengan ayam pun sekarang lagi ga ada. Jadi biarpun rewel tetap aja itu hape saya sayang-sayang :) Nah, karena kurang kerjaan tadi saya pun nekat nyongkel-nyongkel sedikit itu keypad pakai jarum pentul. Dan dengan setengah emosi pula saya tumbuk-tumbuk pake bagian belakang pulpen. Tumbukan yang ga tanggung-tanggung meski ada perasaannya juga. Ternyata hasilnya lumayan ajaib menurut saya, keypadnya kembali normal. Wah, senangnya :D
Setelah memastikan emang kembali normal (ga tau juga bagaimana jadinya beberapa hari kedepan) saya pun berfikir, kenapa ga dari dulu aja ya tu hape saya hajar? Seandainya dari dulu mau begitu tentu saya ga perlu merasa menderita menulis sms hingga saya sekarang menghindari yang namanya sms. Saya sadar kenapa dulu ga nekat, itu karena saya punya teman yang hapenya sama persis dengan punya saya dan punya masalah yang sama pula. Teman saya itu sudah mendatangi beberapa tukang servis buat memulihkan itu hape tapi hasilnya para tukang servisnya pada angkat tangan. Ternyata biar kecil, masalahnya begitu sulit. Ya sudah teman saya tadi pasrah saja dengan hape begitu. Beruntung dia punya banyak duit jadi gampang aja beli yang baru. Sedangkan saya hanya bisa meratapi nasib dan menerima segala tingkah laku hape itu terhadap saya. Artinya saya termakan apa yang orang rasakan padahal saya sendiri belum mencoba memperbaikinya. Ternyata pas saya sedikit berusaha seadanya hasilnya malah ga terduga :D
Dengan suatu keberhasilan kecil dan tak disangka ini saya pun ingin mencoba menerapkan kembali pada suatu hal yang lain. Dulu saya pernah bercerita sedikit tentang laptop saya yang bermasalah pada LCDnya. Setelah sukses menginap sekitar satu bulanan di Pusat Perbaikan Alhamdulillah masalahnya pulih. Tapi apa yang terjadi sekarang? Setelah dua bulan kembali ke pangkuan ternyata masalah yang sama mulai menggejala lagi. Meski tak segila dulu tapi saya yakin lama-lama akan tiba saatnya penyakitnya mulai parah. Wah, saya pun mulai memikirkan jadinya. Haruskah diservis lagi? Meski masih dalam garansi entah mengapa saya kurang semangat untuk memperbaikinya untuk yang kedua kali. Dalam pikiran saya begini “Ah, namanya juga sebuah mesin. Jangankan mesin, manusia saja bisa error,” begitu pikir saya. Saya pun mencoba untuk tidak ambil pusing memikirkan laptop yang mulai kembali bertingkah ini. Tak mau dipusingkan hal-hal yang Nampak terlalu duniawi. Dengan kata lain dipusingkan oleh harta benda. Tapi setelah insiden pulihnya hape saya, saya serasa punya kesadaran baru. Meski kita tak menyayangkan suatu benda tapi ada baiknya pas terjadi masalah pada benda tersebut kita berusaha untuk memperbaikinya. Jangan menyerah begitu saja. Boleh menyerah tapi setelah berusaha, itu yang saya mau terapkan pada kondisi saat ini.
Akhirnya saya membuat suatu keputusan, misalkan laptop saya nanti masalahnya tambah rumit dengan sabar saya akan mencoba kembali men-servis laptop saya ini. Sebelumnya saya memang akan membiarkan sampai dimana laptop ini bisa bertahan, tapi sebagaimana yang terjadi dengan hape saya, kalau menyerah malah akan membuat kita tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Membiarkan saja tanpa berusaha memang ga akan membuat masalah baru, tapi membuat masalah yang terdahulu ga pernah selesai dan kita tak tahu bagaimana cara menyelesaikan masalahnya. Dan akhirnya, baiklah, saya pun bertekad. Saya akan berusaha sebisa dan sedapat mungkin mengurusi laptop saya nanti. SEMANGAT! Yeahhh…
Ada sebuah kesimpulan penting setelah saya menulis ini. Kesimpulannya adalah saya sedang apes wahahaha… Sudah hape error, laptop pula yang bertingkah :D Inilah yang dinamakan nasib. Dasar nasib… nasiibbb… Mudahan diberi kesabaran aja dah oleh Allah T.T
Kamis, 03 Desember 2009
Hari Jadi Tanah Laut: Dzikir Bersama Ustadz H. Haryono
Hari ini ternyata merupakan hari jadi kabupaten tempat aku tinggal sekarang, kabupaten Tanah Laut, yang ke-44. Dan sebagai bagian dari perayaannya malam ini (barusan saja) diadakan acara yang cukup spesial. Dzikir akbar bersama Ustadz H. Haryono dari Jakarta. Wah, jarang-jarang memang ada acara spesial seperti ini. Bertempat di Masjid Syuhada, acara dimulai sebelum magrib. Yang datang memang cukup banyak jamaahnya. Maklum, Ustadz ini memang sudah banyak dikenal. Selain ahli dzikir, beliau juga ahli melakukan pengobatan melalui media dzikir juga. Ga satu dua yang sembuh, tapi banyak. Sampai-sampai kegiatan beliau ini menjadi liputan khusus di salah satu stasiun televisi swasta. Jadi tidak heran banyak yang hadir karena memang mau melihati beliau secara langsung.
Dimulai dengan sholat magrib dan sholat hajat berjamaah. Kemudian acara disusul dengan kata sambutan dari Bupati Tanah Laut, H. Adriansyah. Selain mengucap syukur di hari jadi kabupaten ini, dari sambutan beliau akhirnya diketahui bahwa yang menanggung segala dana di kedatangan Ustadz ini adalah seorang pengusaha dermawan asal pelaihari yang memang sekarang bertempat tinggal di Banjarmasin, H. Imam Abrori. Siapakah H. Imam Abrori? Wah, saya juga ga kenal juga. Mudahan nanti kalau ada waktu saya coba cari di google tentang beliau. Penasaran juga soalnya :) Selain memberitahukan tentang sang dermawan tadi, Bapak bupati juga memberi sedikit informasi tentang kemajuan dakwah di kabupaten Tanah Laut. Salut, ternyata memang sudah banyak kemajuan di daerah ini, baik dari segi tenaga pengajar, murid/santri nya maupun mesjid juga langgar (surau) di daerah ini.
Acara utama dimulai dengan pembacaan sholawat yang dibawakan oleh rombongan dari Jakarta. Trus tausyiah dari Ustadz sendiri yang menjelaskan tentang keutamaan-keutamaan dzikir. Beberapa hal yang bisa saya ingat antara lain, bahwa dzikir itu memang sangat baik bila dilakukan dengan bersama-sama (berjamaah). Jadi kalau ada yang dzikir bersama itu dilarang, kata beliau itu tidaklah benar karena nabi Muhammad SAW memang menyarankan demikian. Diriwayatkan juga oleh beliau, bahwa dulu pada zaman nabi, ada dua kelompok yang melakukan dzikir secara terpisah. Dan oleh nabi mereka disuruh melakukan secara bersama-sama karena sesungguhnya adalah lebih baik dzikir itu dilakukan secara berjamaah. Ada lagi keutamaan dzikir berjamaah, saat menghadiri majelis dzikir meskipun salah seorangnya hanya ikutan nimbrung maka rahmat Allah juga sama terberi kepada orang yang menghadiri tersebut. Trus, dzikir juga bisa melapangkan rejeki hingga saat kesulitan pun bisa saja kita mendapat rejeki yang tak disangka-sangka. Tapi kesimpulan utamanya adalah tentunya dengan berdzikir, kita bisa mendekatkan diri lagi kepada Allah. Kalau suatu orang bisa sepenuhnya mendekatkan diri kepada Allah, bisa dibilang orang tersebut sudah punya segalanya. Ya ga?
Selesai tausiah dilanjutkan dengan dzikir bersama. Cukup menghanyutkan menurut saya. Ada kalanya merasa merinding saat berdzikir. Memang tak ada yang lebih berarti selain mengucapkan nama Allah dengan khusyu. Saya pun juga ikutan semangat mengucap asma Allah dengan bertenaga. Ah, memang saat-saat seperti ini yang saya sukai. Mengingat waktu yang habis hanya dengan hal yang itu-itu saja terkadang saya juga sesalkan hingga saya sering lupa menyebut namaNya. Jadi bila ada kesempatan semisal dzikir bersama ini saya lebih baik berusaha bisa menghadirinya. Dan dalam doa setelah dzikir tidak lupa saya meminta supaya punya lebih banyak waktu lagi untuk bisa berdzikir. Karena dalam sehari-hari ya gitu deh, sibuk yang ga jelas. Seakan dunia ini segalanya. Dan saya menyadari hal itu :)
Usai dzikir dilanjutkan dengan sholat isya berjamaah. Setelahnya, saya ga ikutan ‘memburu’ ustadz buat bersalaman ataupun ber-cium pipi. Kasian, orang sudah capek digituin pula. Lebih baik saya menunggu nasi kotak yang dijanjikan panitia. Lumayan, setelah dzikir ternyata lapar dan haus juga hehehe… Akhirnya, saya merasa bersyukur apa yang saya dapat hari ini. Mudahan saya pribadi benar-benar mendapat suatu pencerahan setelah berdzikir. Mungkin ini diharapkan pula oleh jamaah yang lainnya. Dan berharap segala doa yang telah bersama-sama diaminkan benar-benar diterima oleh Allah. Semoga segala rahmat dan kebaikan selalu terlimpah kepada kami selaku warga dan kabupaten tercinta. Amin.
Kamis, 12 November 2009
Proposal Ber-Ayatkan Cinta
Sebenarnya agak ga enak juga sih menulis cerita ini. Karena menyangkut pribadi orang lain. Tapi karena aku merasa ada sedikit pelajaran dari sini maka aku coba deh merangkum apa yang ada dalam pikiranku. Oke, bermula pas sore tadi aku di-sms-in temanku. Dia mau ngajak makan. Ditraktir. Gratis! Sebagai manusia yang suka sama yang gratis-gratis tentunya ga mau dong aku menyia-nyiakan kesempatan ini hehehe… Setelah kami deal dengan tempat dan lokasi makannya kami pun janjian ketemuan pas malamnya.
Singkatnya malamnya rencana dilaksanakan. Sebelum makan, karena ketemu sama teman jadi kita ngobrol-ngobrol dulu. Cerita punya cerita, akhirnya kami sampai bahasan yang menyangkut pernikahan. Maklum, yang ada-ada ini personilnya masih menjomblo semua. Jomblo dalam artian belum berkeluarga :D Memang kalau sudah umur-umur segini memang sukanya menyinggung tentang pernikahan. Nanya kapan kawin lah, atau udah dapat pasangan lah, sudah punya pacar lah dan lain-lain. Nah, ketika obrolan kami sampai pada hal yang begini entah mengapa kami jadi terceritakan tentang seorang teman yang sepertinya pada waktu dekat ini maunya menikah. Ada sesuatu yang berbeda sehingga kami cukup membuat ini jadi bahasan. Bedanya adalah temanku yang mau menikah itu mau caranya dengan membuat proposal. Pada mulanya timbul pertanyaan, proposal apa sih? Memang orang yang kerjanya PNS trus mau menikah harus mengajukan proposal dulu? Ternyata proposal yang dimaksud adalah semacam membuat pinangan dengan mengajukan tulisan-tulisan berisi maksud dan tujuan. Lengkap dengan kutipan hadits Nabi dan ayat AlQuran serta biodata lengkap penulis, kemudian ditujukan kepada perempuan yang ingin dilamar. Hadits dan Ayatnya pun dikutip yang bertemakan cinta, keluarga dan indahnya hidup dalam rumah tangga. Cara melamar yang menurutku teramat halus dan sopan tapi tetap gentle.
Aku tak ingin menceritakan bagaimana orang yang mengirim proposal tapi aku hanya merangkum pembicaraan tentang caranya tadi. Zaman sekarang menurut kami (atau hanya sebatas pengetahuan kami) memang jarang melakukan hal yang seperti itu. Kalau mau menikah hal yang lumrah biasanya adalah berpacaran terlebih dahulu. Meski dalam agama islam memang tidak mengenal yang namanya berpacaran tapi karena ingin mengetahui bagaimana orang yang akan mendampingi hidup nanti maka ga sedikit orang yang memilih berpacaran terlebih dahulu. Tapi sesuai keyakinan dari diri masing-masing mungkin temanku lebih memilih mengajukan lamaran dengan mengirim proposal pada orang yang ingin dijadikan pendamping hidupnya. Dan tahu sendiri lah, yang begini memang biasa dilakukan oleh orang yang agamanya secara kuat. Kuat tapi bisa juga belum sepenuhnya fanatik. Perempuan yang dilamar pun bukan sembarangan, mereka melihat dari sisi kesholehannya. Jadi kalau sudah begini, seandainya sang perempuan yang menerima proposal dan menyatujui lamaran itu maka tanpa adanya proses pacaran mereka akan langsung mengikat janji untuk membangun kehidupan baru. Cara yang sekilas terlihat praktis tapi susah dilakukan.
Lalu apa yang menjadi perhatian kami? Kami mengagumi sikap yang demikian. Hari gini dimana zaman yang udah Nampak gila-gilaan ternyata masih ada yang memegang teguh sebuah hal yang berbeda tapi baik. Kami pun mulai membanding-bandingkan dengan diri masing-masing. Salah satu temanku mengaku mungkin tak sanggup harus mencari calon dengan cara yang demikian. Kami memang sepakat bahwa berpacaran memang tak wajib dilakukan tapi bagaimana pun dirasa memang perlu waktu untuk mengenal satu sama lain sebelum memutuskan untuk mengikat janji setia seumur hidup. Temanku yang satunya lagi mengaku memang sekarang memiliki pacar tapi sebatas untuk saling mengenal. Siapa tahu entar dia memang jodohnya atau bukan. Kalau aku sendiri tak menolak juga jika harus memulainya dengan hal yang demikian tapi dengan niat memang untuk mengenal lebih banyak dan tidak bermaksud main-main. Ah, mengerti sendiri lah apa maksudnya. Dan ini adalah obrolan para lelaki yang berumur 23-an, jadi buat yang umur dibawah itu dan tidak mengerti apa maksudnya janganlah sampai bingung. Entar pas umurnya sudah sampai kamu akan mengerti sendiri juga :)
Akhir dari obrolan kami adalah kami menyimpulkan bahwa segala sesuatunya kita kembalikan ke niat kita. Boleh lah saja melakukan hal yang berbeda atau pun bagaimanpun cara yang lain, tapi haruslah dengan niat yang baik. Sesuatu yang diawali dengan hal yang baik Insya Allah akan berakhir dengan yang baik pula. Tapi jika pada awalnya memang hanya untuk main-main maka siap-siap pula pada akhirnya perasaan kamu akan dipermainkan juga. Yang sebelumnya di ramalkan indah bisa saja berubah menjadi tak seindah yang diharapkan. Malah lebih buruk. Satu kesimpulan lagi, menurut kami diri kita haruslah berpegang pada pedoman (baca: agama) dan menyerahkan sepenuhnya terhadap apa yang kita telah usahakan kepada TYME agar mendapatkan hasil yang terbaik. Kesimpulan sudah didapat, makananpun tiba. Karena sudah lapar yaaa sikat aja lagi apa yang tersaji hehee… Thanks ya buat yang merasa mentraktir. Pulang kerumah dengan membawa perut yang sudah kenyang dan membawa pikiran yang penuh dengan kata-kata obrolan tadi dan aku segera menuliskannya di lappiku :)
Rabu, 11 November 2009
Sejarah Perinternetan Ala Blog Ofecc
Yang namanya dunia perinternetan sepertinya tak akanlah seru tanpa ada situs-situs pertemanan ataupun sarana penghibur macam chatting atau yang lainnya. Bayangkan saja misalkan internet digunakan hanya sekedar halaman-halaman info saja tentu menurutku setengah dari pengguna dari internet sekarang bakalan tobat gembel mau melek internet hehe… Hal-hal macam situs pertemanan, layanan pesan instan, permainan atau semacam yang beginilah yang menurutku buat orang mau melek internet.
Nah, bagaimana sejarahku jadi bisa juga melek internet? Mau sedikit berbagi cerita nih. Aku mulai mengenal dunia perinternetan pas jaman sekolah smp. Itupun juga teman yang ngajak. Dan juga saat itu ketika saya berada di Banjarmasin bukan ditempat tinggal saya sekarang ini. Kerjaan pertama kalinya adalah mencari info tentang game lewat browsing di internet karena saat itu juga lagi rame-ramenya juga main playstation. Saat itupun warnet agak jarang ada. Jaraknya pun jauh. Harga perjamnya mahal dan kualitas koneksi yang jika dibandingkan dengan sekarang mungkin orang bakalan stress menggunakan internet karena saking leletnya hahaa… Lanjut pas saya sekolah SMA, internet mulai agak mudah tapi masih mahal. Saat itu memang lagi tren memakai Telkomnet Instan. Biayanya 150 perak permenit. Tapi mainnya masih lewat warnet juga. Biar murah main di warnetnya harus bergrup, satu grupnya lima orang. Jadi pas mau online kelima orang itu harus online bareng. Kalau mau online sendiri siap-siap saja menanggung resiko bayar lebih mahal.
Karena kesenangan udah ada internet maka saat itu pun merasa tiada hari tanpa online. Uang saku sekolah rela disimpan buat ngenet. Dan pada masa itulah aku mulai menjaring perkenalan dengan orang dunia maya. Kalau ga salah memang akunya yang ga tahu atau gimana, rasanya belum tahu dengan situs pertemanan. Andalan saat itu adalah chatting di MIRC serta belajar membuat e-mail. Rasanya dulu seru abis deh kalau sudah chatting, berkenalan dengan ujung-ujungnya bertukar nomer handphone dan kalau malas memberi nomer handphone bisa juga bertukar e-mail. Singkatnya dengan chatting ini aku pernah akrab dengan seseorang dan saling berbalas e-mail dan akrab dengan seseorang lagi dengan saling bersms dan puncaknya pernah kopi darat sama orang ini :D Pas ber-email ria juga punya pengalaman seru, aku dulu memang suka banget dengar radio siaran international macam radio Radio Australia dengan siaran berbahasa Indonesia dan juga radio siaran Brunei. Nah, karena merasa punya email akupun mencoba ikutan kirim surat atau istilahnya dedikasi ke radio itu. Beberapa malam memantau terus siarannya dan akhirnya dibacakan juga email dariku itu. Jiahaha… betapa senang bukan main sampai jingkrak-jingkrakkan karena merasa nama dipanggil di radio dan didengar seantero dunia. Tak peduli orang peduli atau tidak yang penting happy hahaha…
Pas mau mendekati ujian akhir aku berhenti berinternet memfokuskan diri pada pelajaran. Teman yang kukenal lewat saling ber-email ria otomatis ikut terlupakan. Sementara teman yang pernah kopi darat tadi ga tau kenapa dia mengganti nomer handphonenya dan dia tak pernah ngasih kabar lagi. Pertemanan selesai. Ah, namanya juga kenal dari dunia maya. Jadi segala sesuatu nya juga bisa menghilang sebagaimana sifat maya itu sendiri. Singkat cerita lulus sekolah sekian lama ternyata dunia perinternetan sudah semakin maju. Warnet-warnet mulai bermunculan macam jamur. Aku mencoba kembali eksis di dunia yang katanya penuh kepalsuan dan manipulasi ini. Memulai kembali langkah di dunia maya aku pun langsung membuat 3 akun yang kukenal memang lagi tren saat itu. Multiply, Facebook dan Friendster. Multiply itu ternyata layanan blogging, karena saya lagi bego maka saya kurang tertarik. Facebook saya rasa aneh, sama sekali tak mengerti apa dan bagaimana cara mainnya. Nah, tinggalah Friendster atau biasa disingkat fs yang lagi oke banget. Hampir semua teman memainkannya membuat saya juga ikutan main disitu. Seru, pokoknya rame banget dah saat itu. Ga tau apakah orangnya kenal apa tidak yang penting komentarnya nyambung. Kejar mengejar jumlah komentar di fs terasa wajib dilakukan biar dibilang eksis. Pokoknya belum gaul kalau komentarnya tidak mencapai ribuan :D
Tapi lama-lama aku bosan juga dengan fs. Orang-orangnya mulai mengganti namanya dengan nama yang aneh-aneh atau biasa disebut nama alay. Dan aku merasa tidak suka, maka akupun mulai meninggalkan fs. Dengar informasi katanya Facebook atau fb katanya lebih seru. Aku pun mulai mencari-cari akun lamaku di fb yang dulu pernah kubuat. Saat teman yang lain masih terlena dengan fs aku sudah main fb sendiri. Dan ternyata aku suka. Di fb terasa lebih real pertemanannya, nama penggunanya saat itu wajib menggunakan nama asli, penggunanya pun cerdas-cerdas dan dewasa, tidak seperi fs yang didominasi anak-anak. Aku mulai betah di fb. Temannya saat itu benar-benar orang yang tidak kukenal sama sekali. Tanpa kusadari ternyata aku meng-add orang-orang dari sebuah grup sekolah teladan. Wow, mereka baik-baik dan cerdas juga ramah. Dan dari mereka-mereka inilah aku mulai tertarik ngeblog, karena rasanya ga gaul deh kalau di fb halaman websitenya melompong sementara mereka rata-rata punya blog. Waktu itu pertemanannya berasa banget. Biar tak saling kenal tapi ga canggung buat saling nulis di wall. Pas update status pun langsung banyak yang meninggalkan komentar. Benar-benar berasa serunya hingga saat itu aku merasa facebooklah jejaring sosial yang sebenarnya. Karena masih sedikitnya pengguna fb jadi wajar lah sesama penggunanya memang saling mencari perhatian. Akupun melupakan fs.
Dan sekarang apa yang terjadi? Ternyata seiring terkenalnya facebook, migrasi besar-besaran ke dari fs ke fb tak dapat dihindari. Maka kembali bermunculan lah nama-nama alay yang dulu pengganggu seantero situs pertemanan. Aku pun mulai terganggu, teman-teman yang dulu kenal satu persatu mulai menghilang. Tak ada lagi update status dan tak ada lagi yang menyapa di wall. Mereka mulai cuek dan mungkin merasa terganggu juga dengan anak-anak yang suka menyapa “Halowh,,, Cpa Disan4? Qmuwh anagg manna,,,,,,” Bikin kesel aja dah. Jelas-jelas di profilnya sudah tertulis lengkap eh masih nanya juga. Pertemanan pun hambar. Timeline status pun hanya diisi oleh anak-anak yang ngomong ga jelas. Akupun ikutan ga bereksis ria lagi di fb. status ku sudah berabad-abad ga ku update. Dan fb ku fungsinya hanya sebagai sarana teman lama yang mau nyari aku. Dan buat menyapa teman-teman yang sudah aku kenal terdahulu.
Dan sekarang aku malah nyasar lagi di twitter. Layanan microblogging yang mulai ngetren dan masih bebas dari pengganggu. Aku lumayan asyik disini. Penggunanya pinter-pinter dan aku merasa banyak manfaatnya juga. Dengan memfollow akun-akun berita atau humor atau artis membuatku merasa twitter emang cocok dan seru. Aku pun mulai banyak punya kenalan baru yang asyik-asyik disini. Pokoknya untuk sekarang ini aku merasa nyaman di twitter lagi :) Apakah nanti ada lagi yang lebih baru dan seru aku ga tau. Yang jelas aku akan terus mencoba eksis di blog aja bila semua situs pertemanan terasa hambar. Karena menurutku ngeblog itu ga ada matinya. Selama kita rajin mengurusnya dan memperbaharui isinya, maka selama itu pula kita merasa senang dan seru di blog. Ya ga?
Minggu, 08 November 2009
Pandangan Tak Biasa Masyarakat Terhadap Pengguna Handsfree
Dari judulnya Nampak seperti judul makalah atau skripsi ya? Hehe… Sedang mau mengambil judul yang agak panjang aja. Karena merasa tak menemukan judul singkat yang cocok. Dan oke, langsung aja nih. Bermula pas melihat seseorang yang asyik nelpon. Dilihat sekilas dia memang seperti tidak sedang menelpon karena dia memakai alat bebas genggam atau handsfree. Tidaklah aneh memang tapi disaat dia melakukan panggilan dia berada di saat yang kurang tepat. Pas nelpon dia berada ditengah orang banyak dan dia melakukan percakapan dengan suara yang cukup keras. Jadi, bagaimana orang pada awalnya tidak merasa aneh melihat seseorang ngomong sendiri tanpa ada lawan bicara dan tanpa memegang handphone? Orang yang kebetulan tak menyadari ataupun tak tahu dia memakai alat bebas genggam mungkin akan berpikir yang tidak-tidak, mungkin dia pikir orang ini gila atau ada gangguan syaraf lainnya hehe… karena zaman sekarang aku rasa orang kebanyakan sudah parno duluan bila menemui hal-hal yang baru dan kurang biasa. Dikit-dikit dibilang ga waras, stress atau apa. Kayaknya gampang banget menilai orang hanya karena orang yang dinilai itu melakukan hal yang tidak biasa seperti sebelumnya.
Bagaimana dengan aku sendiri? Aku juga merasa awalnya agak gimana juga melihat orang tersebut bicara dan tertawa sendiri meski aku melihat ada kabel kecil dan earphone yang menyangkut di telinganya tapi aku tetaplah merasa aneh. Jadi mending nelpon secara biasa aja kali ya dengan memegang handphone daripada memakai alat bebas genggam. Dan orang-orang disekitar lain yang melihat juga pada jadi senyum mungkin punya pikiran awal yang sama, aneh! Akupun bertanya dalam hati ini orang-orang pada katro atau yang nelpon terlalu lebay gayanya hingga menarik perhatian sekitar? Ga tau juga :)
Memang sih sekarang jaman yang sudah semakin canggih, dalam urusan nelpon pun juga bisa ga usah lagi harus repot nempelin telepon ke telinga atau kadang pasnya lagi sibuk ga usah susah-susah menjepit telepon genggam pakai bahu. Cukup colokin perangkat bebas genggam, beres. Atau yang lebih keren lagi pakai perangkat yang benar-benar tanpa kabel alias pakai Bluetooth sehingga misalkan ada yang nelpon tangan kita benar-benar terbebas dari kabel apapun dan cukup meyakinkan buat orang yang ga tau buat mengira kita bicara sendiri. Apalagi perangkat tanpa kabel tersebut ada ukurannya yang cukup kecil sehingga kurang Nampak atau untuk para cewek yang punya rambut panjang bisa aja ga keliatan sama sekali karena ketutup sama rambut, jadi tambah yakinlah buat orang lain kalau anda ngomong sendiri :D
Jadi menurut saya memang ga salah kalau seseorang memakaih perangkat bebas genggam pada handphonenya biar ga ribet dan cari mudah. Tapi pas nelponnya liat-liat situasi dulu lah. Anda sedang dimana. Kalau dirumah sih tak masalah, kalau ditempat umum baru bisa jadi sesuatu masalah. Misalnya di tempat umum macam pusat perbelanjaan atau pas ngantri di bank. Orang liat anda ngomong sendiri pakai gaya yang lebai tentu hanya buat orang menujukan perhatian untuk anda. Kalau yang sudah tahu sih ga masalah dengan gaya anda tapi kalau yang kurang tahu, wah, bisa-bisa anda dikira apaaa ngomong sendiri. Apalagi misalkan tampang anda terlihat kurang meyakinkan. Wah, tambah berbahaya lagi tuh. Kalau ga penting amat ga usah deh pakai handsfree. Biasa aja dengan cara manual, nempelin handphone ketelinga. Atau kalau terpaksa juga, berbicalah dengan biasa saja. Ga usah cekikikan, dan suara agak pelan dikit. Kalau maksa juga yaaa bersiaplah anda akan sebentar mendapat perhatian dari orang lain dan kalau orang dirasa aneh memandang anda maka ga usah marah. Bilang aja kalau perlu “Ada apa ya? Belum pernah liat orang ngomong sendiri?” hahaha… Piss dan salam.
Bagaimana dengan aku sendiri? Aku juga merasa awalnya agak gimana juga melihat orang tersebut bicara dan tertawa sendiri meski aku melihat ada kabel kecil dan earphone yang menyangkut di telinganya tapi aku tetaplah merasa aneh. Jadi mending nelpon secara biasa aja kali ya dengan memegang handphone daripada memakai alat bebas genggam. Dan orang-orang disekitar lain yang melihat juga pada jadi senyum mungkin punya pikiran awal yang sama, aneh! Akupun bertanya dalam hati ini orang-orang pada katro atau yang nelpon terlalu lebay gayanya hingga menarik perhatian sekitar? Ga tau juga :)
Memang sih sekarang jaman yang sudah semakin canggih, dalam urusan nelpon pun juga bisa ga usah lagi harus repot nempelin telepon ke telinga atau kadang pasnya lagi sibuk ga usah susah-susah menjepit telepon genggam pakai bahu. Cukup colokin perangkat bebas genggam, beres. Atau yang lebih keren lagi pakai perangkat yang benar-benar tanpa kabel alias pakai Bluetooth sehingga misalkan ada yang nelpon tangan kita benar-benar terbebas dari kabel apapun dan cukup meyakinkan buat orang yang ga tau buat mengira kita bicara sendiri. Apalagi perangkat tanpa kabel tersebut ada ukurannya yang cukup kecil sehingga kurang Nampak atau untuk para cewek yang punya rambut panjang bisa aja ga keliatan sama sekali karena ketutup sama rambut, jadi tambah yakinlah buat orang lain kalau anda ngomong sendiri :D
Jadi menurut saya memang ga salah kalau seseorang memakaih perangkat bebas genggam pada handphonenya biar ga ribet dan cari mudah. Tapi pas nelponnya liat-liat situasi dulu lah. Anda sedang dimana. Kalau dirumah sih tak masalah, kalau ditempat umum baru bisa jadi sesuatu masalah. Misalnya di tempat umum macam pusat perbelanjaan atau pas ngantri di bank. Orang liat anda ngomong sendiri pakai gaya yang lebai tentu hanya buat orang menujukan perhatian untuk anda. Kalau yang sudah tahu sih ga masalah dengan gaya anda tapi kalau yang kurang tahu, wah, bisa-bisa anda dikira apaaa ngomong sendiri. Apalagi misalkan tampang anda terlihat kurang meyakinkan. Wah, tambah berbahaya lagi tuh. Kalau ga penting amat ga usah deh pakai handsfree. Biasa aja dengan cara manual, nempelin handphone ketelinga. Atau kalau terpaksa juga, berbicalah dengan biasa saja. Ga usah cekikikan, dan suara agak pelan dikit. Kalau maksa juga yaaa bersiaplah anda akan sebentar mendapat perhatian dari orang lain dan kalau orang dirasa aneh memandang anda maka ga usah marah. Bilang aja kalau perlu “Ada apa ya? Belum pernah liat orang ngomong sendiri?” hahaha… Piss dan salam.
Rabu, 04 November 2009
Nolongin Orang Itu dengan Niat
Hari ini dapat pengalaman yang unik. Pagi hari, ya meski ga terlalu pagi juga sih, aku ketemu ama seseorang. Lebih tepatnya ditemui. Orang tersebut umurnya kira-kira sekitar 30an. Laki-laki. Singkatnya orang tersebut minta bantuan sama aku. Bantuannya apa? Beliau minta bantu untuk minta gadaikan sebuah BPKB motor. Alasannya beliau sudah ga punya uang buat pulang sambil menyebut nama sebuah kota. Kota yang lumayan juga sih jauhnya, kalau pakai motor kira-kira menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam. Ketemu juga bukan di waktu khusus, sempat ngomong sebentar aja sekedar saling menyapa pada mulanya. Aku kan orangnya ramah, jadi biasa aja nyapa orang :) Dan entah mengapa beliau langsung saja mau menggadaikan BPKB motor. Katanya mau menjemput istri. Awalnya aku rasa ragu juga, tapi melihat beliau yang serius minta tolong akupun merasa kasihan. Akhirnya aku membayar sejumlah uang kepada beliau dan BPKB motornya pun aku ambil dengan perjanjian beliau akan menebusnya sesegera mungkin bila sudah sampai tujuan. Uangnya? Ya… lumayan juga sih tapi demi dan dengan niat mau menolong orang aku pun merasa tak masalah untuk itu. Uang kukasih dan beliau pun berterimakasih dan melanjutkan perjalanan menyelesaikan urusan.
Selepas itu aku cerita kepada temanku. Kubilang aku membayar sejumlah uang buat ini BPKB motor. Kubilang aku Cuma nolongin orang. Temanku pun nanya “Kamu kenal orangnya?” kujawab saja tidak. Entah kenapa temanku tadi langsung curigaan. Muncullah pertanyaan yang bernuansa bagaimana. Bagaimana kalau orang itu ga benar? Bagaimana kalau itu BPKB motor hasil curian? Bagaimana kalau begini bagaimana kalau begitu? Intinya teman ku itu kurang meyakini tentang apa yang terjadi sama orang itu. Dan akhirnya aku agak terpengaruh juga. Bodoh banget ya kalau sampai ketipu sama orang yang begitu. Parahnya lagi aku ga nanya identitas orang itu ataupun nomer handphone nya biar bisa dihubungi bila ada apa-apa. Wah, bahaya juga. Tapi pas diingat-ingat lagi kayaknya serius banget orang tadi minta tolong. Masa aku yang benar-benar berniat nolongin orang malah orang itu tega menipu. Kata teman ku jaman sekarang emang lagi ngetren modus yang begitu. Ah, benarkah? Agak khawatir jadinya kalau-kalau terjadi apa-apa. Uang hilang ga masalah juga, tapi kalau saja itu BPKB motor yang bermasalah. Bekas curanmor misalnya, wah bisa-bisa aku dikira jadi penadah. Gawat kalau sampai terjadi. Tapi aku meyakinkan diri, aku menolong orang mudahan jangan sampai terbalas yang tidak-tidak akhirnya. Aku mencoba berfikir sepositif mungkin semoga praduga temanku itu tidak terjadi. Dan, dalam kurang dari 6 jam ternyata orang itu datang lagi menemui aku. Kali ini pulang sama anak dan istri membayar sejumlah uang yang aku kasih tadi dan BPKB nya pun aku balikin. Alhamdulillah, aku hanya tersenyum. Sebenarnya mau minta maaf karena berpikir yang tidak-tidak tadi. Beliau bercerita, pas sampai tujuan tadi langsung saja buru-buru balik buat bayarin uang yang dipinjam tadi. Agak kasian juga bikin orang jadi capek. Tapi aku jadi senang, niat nolongin orang jadi kesampaian. Lega rasanya :)
Ngomongin tentang nolong orang aku pernah juga punya pengalaman. Waktu itu sekitar setengah bulan setelah hari raya idul fitri tahun lalu. Aku pulang dari aktifitas dengan berjalan kaki karena motorku dipinjam adik buta keluar kota. Kebetulan saat itu aku pulangnya cepat jadi karena ga terlalu sore aku memutuskan jalan kaki. Lama banget ga pernah jalan kaki lagi. Nah, ditengah perjalanan tiba-tiba aku disinggahi bapak-bapak. Saat itu beliau Nampak kebingungan. Beliau nanya apakah aku orang dari daerah beliau, beliau menyebut suatu daerah yang lumayan jauh dari kotaku. Aku jawab tidak, ada apa memangnya? Ternyata beliau langsung to the point. Beliau cerita saat itu beliau juga kehabisan uang sama sekali dan bingung kemana harus cari duit. Beliau sedang dalam perjalanan menuju kota yang lumayan juga jauhnya. Katanya mau menjemput anaknya yang kena razia. Tambahnya lagi dari tadi juga ga makan sesuap nasi pun karena ga punya uang. Mau minta takut ga dikasih atau apa. Dan tanpa pikir panjang akupun segera membuka dompet dan ngasih uang kebeliau. Ga seberapa sih, tapi aku perkirakan cukup lah buat beli makan dan ngisi bensin buat perjalanan beliau yang masih cukup jauh. Menerima pemberianku beliau mengucapkan terimakasih yang bertubi-tubi sampai aku merasa ga enak. Beliau bilang sebenarnya beliau malu besar sampai minta-minta begini tapi apalah daya karena terpaksa. Aku sih memaklumi saja. Singkat cerita beliau pun melanjutkan perjalanan, aku juga ga terlalu mengingat-ingat lagi. Niat hati mau menolong, apapun jadinya ya terserah saja. Bila seandainya beliau berbohong yaaa… terima dan tanggung sendiri kesalahan karena menipu. Tapi saat itu kurasa tidak, keliatan dari muka dan kesungguhan beliau.
Jadi, kalau mau menolong orang itu harus dengan niat dan ikhlas. Kalau menolong dengan harapan minta balasan ujung-ujungnya bisa kecewa karena balasannya tak sesuai dengan harapan atau ga lebih dari apa yang kita inginkan. Aku sendiri kalau sudah menolong orang ya sudah saja. Ga perlu diingat-ingat lagi. Ga usah dicerita-ceritain ke orang yang ga penting dan lupakan saja. Kalau sudah niat itu yang kita dapat adalah kepuasan bisa membantu orang meski ga seberapa. Urusan apakah orang yang kita tolong itu Cuma bohong atau apa jangan dipikirkan lagi. Tapi kalau menurutku orang yang mau minta tolong itu keliatan kok dari mukanya. Kita punya panca indera jadi bisa mendeteksi sendiri mana yang bener-bener butuh bantuan dan mana yang mau main-main. Tak ada yang salah menolong orang bila udah niat dan ikhlas. Harapan kita Cuma, seandainya kita sedang butuh pertolongan mudah-mudahan kita nantinya juga mudah mendapat pertolongan. Ya ga? Rasakan sendiri deh, bagaimana kalau kita sendiri yang mengalami hal seperti yang diatas tadi dan ga ada yang nolong. Ga bisa dibayangin, bisa tewas ditengah jalan :) jadi kesimpulannya, tolonglah orang lain dengan niat sepenuhnya menolong. Tidak mengharap balasan tidak mengharapkan apa-apa. Yakinlah ada yang Maha Melihat yang mengetahui segala apa yang kita perbuat.
Jumat, 30 Oktober 2009
Hidup Jadi Berwarna
Tema untuk blog aku memang kutuliskan “Dengan melihat, mengenang dan memikirkan kubuat hidupku jadi berwarna.” Nah, suatu waktu aku pernah mengupdate status di fesbuk dengan tulisan demikian. Akhirnya aku pun mendapat tanggapan dan komentar yang bermacam-macam yang pada intinya mereka teman-temanku yang ngasih komentar bertanya-tanya “Apa sih maksudnya?” Aku tidak langsung menjawab tapi aku bilang ini akan aku tuliskan jawabanku dalam sebuah tulisan di blog. Udah lama, tapi baru sekarang tertuliskan :)
Dan pada awalnya begini, sebagai seseorang yang beraktifitas setiap hari aku rasa aku mempunyai sebuah hidup yang membosankan. Pagi aku memulai dan sore aku mengakhiri, begitu terus setiap hari hingga aku merasa tak punya kehidupan sebagai mana mestinya. Berkutat dengan hal yang itu-itu saja siapapun ga akan tahan. Tapi mau bagaimana karena hidup memang butuh yang namanya biaya, ya ga? Dengan rutinitas yang begitu-begitu saja setiap hari kalau dipikir-pikir jarang sekali ada pengalaman baru yang didapat. Yang dilihat ya yang itu-itu saja, ga ada yang berbeda tiap harinya. Dan apa bisa didapat dari semua itu, hanya kebosanan aja menurutku. Pengen juga rasanya merasakan petualangan yang membuat hidup lebih seru tapi bagaimana mungkin, petualangan kesana-kemari memangnya ada yang bayar kita? Dan sampai aku tiba pada sebuah pemikiran, memperhatikan orang yang lalu lalang, apa yang terjadi pada hari-hari yang dijalani, pokoknya semua hal yang terjadi hari itu kenapa tidak sedikit dipikirkan. Padahal banyak yang bisa diambil sedikit hikmah dari semuanya. Dan tentunya bisa sedikit membuat berwarna terhadap hari-hari yang dilalui. Dan akupun akhirnya mencoba meringkas sedikit pemikiranku dengan kata “Dengan melihat, mengenang dan memikirkan kubuat hidupku jadi berwarna”.
Melihat. Kadang apa yang kulihat terkadang aku anggap biasa-biasa saja. Ga ada sesuatu apa-apa. Tapi kalau dikenang-kenang, disangkut pautkan dengan apa saja yang sekiranya pernah kita rasakan sama sebelumnya seperti apa yang kita lihat, lalu kita sedikit memikirkan dan akhirnya kita bisa menarik sebuah rangkuman ataupun kesimpulan dari apa yang kita lihat dan pikirkan ternyata bisa menjadi sesuatu yang menarik. Dan dengan sedikit kemampuan, kita tuliskan apa yang kita sudah pikirkan tadi ternyata hasilnya bisa luar biasa. Belum mengerti? Contohnya begini, kita melihat ada seorang pemulung yang lewat. Dilihat sekilas apalah artinya itu. Toh kita juga sering melihat orang seperti dia. Tapi kalau mau sedikit mengenang, lihatlah kehidupan pemulung itu. Setiap hari dia mengais dari satu tumpukan sampah ke yang lainnya demi mencari rezeki dan bandingkanlah dengan kita yang hidup lebih beruntung daripada dia. Kemudian cobalah pikirkan, betapa kita ini lebih beruntung. Kita bisa hidup enak atau apa sajalah hingga tak perlu bagi kita untuk mengais sampah. Dan cobalah ambil sedikit kesimpulan dari apa yang sudah kita lihat, kita mengenang dan pikirkan tadi. Kalau mau ditulis bisa saja malah menjadi suatu tulisan yang menarik bahkan bisa menjadi luar biasa. Ya ga? Dan dengan cara inilah kita buat hidup kiat yang menurut istilahku menjadi lebih berwarna. Hari-hari yang kita lewati dengan hal-hal itu saja yang membuat seakan kehidupan itu terasa abu-abu dan dengan mencoba cara tadi ternyata bisa lebih mewarnai hidup kita. Kita bisa mengambil sebuah inspirasi dari apa yang sekedar kita lihat.
Jadi buat teman-teman yang penasaran tentang arti kata tadi kira-kira beginilah maksud sekaligus jawabannya. Warnai hidupmu yang membosankan dengan lebih memperhatikan sekeliling kita. Kalau perlu, liat buah kelapa jatuh dari pohonnya pun bisa kita tuliskan menjadi sebuah tulisan yang inspiratif. Ga perlu jauh-jauh buat orang lain, inspirasi buat kita sendiri pun sudah cukup. Sadarilah bahwa ternyata banyak hal-hal yang bisa mewarnai hidup kita dari hal-hal kecil yang ada disekitar kita. Jadi bagaimana, siap mewarnai hidup kamu dengan hasil pikiranmu sendiri? Aku sendiri pun terus mencoba belajar untuk itu teman :)
Dan pada awalnya begini, sebagai seseorang yang beraktifitas setiap hari aku rasa aku mempunyai sebuah hidup yang membosankan. Pagi aku memulai dan sore aku mengakhiri, begitu terus setiap hari hingga aku merasa tak punya kehidupan sebagai mana mestinya. Berkutat dengan hal yang itu-itu saja siapapun ga akan tahan. Tapi mau bagaimana karena hidup memang butuh yang namanya biaya, ya ga? Dengan rutinitas yang begitu-begitu saja setiap hari kalau dipikir-pikir jarang sekali ada pengalaman baru yang didapat. Yang dilihat ya yang itu-itu saja, ga ada yang berbeda tiap harinya. Dan apa bisa didapat dari semua itu, hanya kebosanan aja menurutku. Pengen juga rasanya merasakan petualangan yang membuat hidup lebih seru tapi bagaimana mungkin, petualangan kesana-kemari memangnya ada yang bayar kita? Dan sampai aku tiba pada sebuah pemikiran, memperhatikan orang yang lalu lalang, apa yang terjadi pada hari-hari yang dijalani, pokoknya semua hal yang terjadi hari itu kenapa tidak sedikit dipikirkan. Padahal banyak yang bisa diambil sedikit hikmah dari semuanya. Dan tentunya bisa sedikit membuat berwarna terhadap hari-hari yang dilalui. Dan akupun akhirnya mencoba meringkas sedikit pemikiranku dengan kata “Dengan melihat, mengenang dan memikirkan kubuat hidupku jadi berwarna”.
Melihat. Kadang apa yang kulihat terkadang aku anggap biasa-biasa saja. Ga ada sesuatu apa-apa. Tapi kalau dikenang-kenang, disangkut pautkan dengan apa saja yang sekiranya pernah kita rasakan sama sebelumnya seperti apa yang kita lihat, lalu kita sedikit memikirkan dan akhirnya kita bisa menarik sebuah rangkuman ataupun kesimpulan dari apa yang kita lihat dan pikirkan ternyata bisa menjadi sesuatu yang menarik. Dan dengan sedikit kemampuan, kita tuliskan apa yang kita sudah pikirkan tadi ternyata hasilnya bisa luar biasa. Belum mengerti? Contohnya begini, kita melihat ada seorang pemulung yang lewat. Dilihat sekilas apalah artinya itu. Toh kita juga sering melihat orang seperti dia. Tapi kalau mau sedikit mengenang, lihatlah kehidupan pemulung itu. Setiap hari dia mengais dari satu tumpukan sampah ke yang lainnya demi mencari rezeki dan bandingkanlah dengan kita yang hidup lebih beruntung daripada dia. Kemudian cobalah pikirkan, betapa kita ini lebih beruntung. Kita bisa hidup enak atau apa sajalah hingga tak perlu bagi kita untuk mengais sampah. Dan cobalah ambil sedikit kesimpulan dari apa yang sudah kita lihat, kita mengenang dan pikirkan tadi. Kalau mau ditulis bisa saja malah menjadi suatu tulisan yang menarik bahkan bisa menjadi luar biasa. Ya ga? Dan dengan cara inilah kita buat hidup kiat yang menurut istilahku menjadi lebih berwarna. Hari-hari yang kita lewati dengan hal-hal itu saja yang membuat seakan kehidupan itu terasa abu-abu dan dengan mencoba cara tadi ternyata bisa lebih mewarnai hidup kita. Kita bisa mengambil sebuah inspirasi dari apa yang sekedar kita lihat.
Jadi buat teman-teman yang penasaran tentang arti kata tadi kira-kira beginilah maksud sekaligus jawabannya. Warnai hidupmu yang membosankan dengan lebih memperhatikan sekeliling kita. Kalau perlu, liat buah kelapa jatuh dari pohonnya pun bisa kita tuliskan menjadi sebuah tulisan yang inspiratif. Ga perlu jauh-jauh buat orang lain, inspirasi buat kita sendiri pun sudah cukup. Sadarilah bahwa ternyata banyak hal-hal yang bisa mewarnai hidup kita dari hal-hal kecil yang ada disekitar kita. Jadi bagaimana, siap mewarnai hidup kamu dengan hasil pikiranmu sendiri? Aku sendiri pun terus mencoba belajar untuk itu teman :)
Rabu, 28 Oktober 2009
Ketika PNS Menjadi Pilihan Terbaik
Beberapa hari ini sedang rame-ramenya para pemburu pekerjaan memadati kantor Badan Kepegawaian. Ada apa? Karena sampai tanggal 4 november nanti sudah dibuka pendaftaran untuk calon pegawai negeri sipil atau disingkat CPNS. Dana dari hari jumat kemarin para pemburu udah berbondong-bondong berkerumun didepan kantor BKD buat membaca persyaratan dan melihat formasi apa saja yang bisa dilamar. Sebagian senang karena ada yang sesuai dengan pendidikannya ada pula yang harus gigit jari karena pendidikan terakhir dia tidak tercantum di formasinya. Solusinya adalah bersabar nunggu tahun depan, itupun kalau ada penerimaan CPNS lagi, atau berusaha mencari info kalau-kalau formasinya ada di kabupaten lain. Yang jelas jangan langsung kecewa dulu, karena biasanya memang dari satu daerah dengan daerah tidak sama. Intinya jangan menyerah :)
Menurut pengamatanku, antusiasme pendaftar cukup tinggi. Dari daerah sendiri sampai daerah yang lain lumayan banyak yang mau ikutan mendaftar. Tentunya mereka melihat peluang dari seberapa banyaknya formasi yang dibutuhkan. Ga heran banyak pendaftar yang memilih mendaftar didaerah yang lain karena ditempatnya sendiri jumlah pelamar yang diterima hanya satu dua orang saja. Bila ada daerah lain yang malah menerima sampai puluhan orang mereka biasanya memilih disitu. Rela pergi ketempat yang jauh demi peluang yang lebih besar.
Setelah mencoba sedikit mengamati aku pun merasa ga heran mengapa pendaftar didaerah ku cukup membludak. Karena pekerjaan sebagai pegawai negeri untuk sekarang jauh lebih baik buat mereka. Mereka yang tinggal di daerahku khususnya. Aku tinggal di kabupaten Tanah laut, paling selatan di propinsi Kalimantan Selatan. Tempatku lumayan kaya akan hasil tambang macam emas, batu bara dan bijih besi. Beberapa tahun yang lalu memang lapangan kerja disini cukup luas. Banyak perusahaan yang buka disini, tentunya menggali sumber daya alamnya. Dan tentunya banyak tenaga kerja yang diperlukan. Baik dari dalam maupun luar daerah tanah laut pun berdatangan. Cukup rame pada saat itu. Orang bilang cari duit pun serasa mudah, banyak orang yang berani mengambil truk secara kreditan dan dikerjakan buat ngangkut hasil tambang. Mereka berani karena pada saat itu memang penghasilannya sangat menjanjikan. Itu dulu, lalu bagaimana denga sekarang. Setelah bertahun-tahun sumber daya alam pun menipis. Satu persatu perusahaan mulai melakukan pengerempengan karyawan. Bahkan mendengar isu yang beredar, salah satu perusahaan tambang terbesar di daerah ini akan tutup dalam hanya dua atau tiga tahun terakhir. Dan kabar yang paling terbaru yang aku dengar, ada perusahaan yang memPHK 60 dari 100 karyawannya. Cukup ironis. Yang kasian adalah para karyawan yang tinggal diluar daerah misalnya di pulau jawa. Mau ga mau mereka harus pulang ke kampong halaman. Karena perlu duit banyak, ga sedikit yang menjual harta benda. Teman ibuku pun ada yang membeli laptop yang cukup baru dari salah satu dari mereka yang di PHK dengan harga yang sangat miring. Ya mau bagaimana lagi karena memang perlu duit banyak. Dan melihati kondisi yang beginilah banyak para karyawan yang mulai melirik untuk bekerja dipemerintahan. Bekerja sebagai PNS yang mereka bilang duitnya sedikit malah sekarang jadi tujuan. Bahkan ada perusahaan yang mengerahkan karyawannya secara massal (meski ga dalam jumlah yang banyak juga) untuk ikutan mendaftar menjadi CPNS. Perusahaan sendiri yang memodali mereka buat beli perlengkapan macam map, fotokopi dll. Kok kamu bisa tahu? Ya iyalah tahu. Sehari-hari saya memang berdekatan dengan orang-orang macam ini. Dan kalau boleh dinilai, menurut aku ini ironis.
Nah, itu tadi pengamatan saya yang pertama. Pengamatan yang kedua menurut saya adalah para sarjono dan sarjonowati yang membludak. Tau kan maksudnya sarjono? Mengapa membludak? Karena sekarang proses kuliah cukup mudah. Hanya dengan kuliah sabtu minggu dan dengan jangka waktu yang sama dengan kuliah biasa seseorang bisa saja menyandang title sarjana dengan amat cepat. Boleh dikatakan secara tiba-tiba. Karena aku ada punya pengalaman, kaget dengan seseorang yang aku kutahu dia kerja tiap hari sibuk melulu dengan urusan ini itu tapi kok tiba-tiba dia sudah jadi sarjana. Kapan kuliahnya?! Dan aku tahu betul orangnya gimana. Jadi gimana aku ga aneh :) Nah, dari para sarjono ini ternyata sedikit sekali yang bisa membuka lapangan kerja. Banyak dari mereka seakan sudah terprogram begini, kuliah-lulus-jadi PNS-kuliah-lulus-jadi PNS. Disaat mereka ga diterima mereka bahkan menunggu di tahun-tahun berikutnya. Ironis jilid 2 menurut saya ini judulnya. Tapi yaa…ga bisa disalahkan sih. Jika menjadi pegawai merupakan yang terbaik bagi mereka tentunya hak mereka untuk memilih itu :) Karena jadi pegawai dianggap dianggap enak. Sampai tua pun tetap digaji. Ga ada PHK, kecuali bikin ulah sendiri hingga dipecat.
Saran dan kesimpulannya, aku maunya ada sesuatu terobosan lah dari para insan-insan yang terdidik ini untuk membuat suatu hal yang baru. Jangan terpaku pada pola yang baku. Kalau perlu ciptain lapangan kerja sendiri gitu deh syukur-syukur bisa bantu yang lain juga. Cuma menyarankan aja sih. Ngomong sih enak ya? Ngerjainnya yang susah hehehe… Buat yang ikut mendaftar CPNS mudahan mendapatkan hasil yang terbaik aja deh. Kalau diterima ya Alhamdulillah, kalau masih gagal yaaa jangan putus asa. Jangan sampai merasa diri tak berguna lalu menyalahkan diri mengapa begini mengapa begitu, mengapa dulu ga seperti ini mengapa dulu ga seperti itu. Ilmu yang didapat bisa dimanfaatkan kok. Gimana memanfaatkannya tergantung pada diri masing-masing. ya ga?
Senin, 26 Oktober 2009
Setelah sekian lama ga nulis postingan...
Akhirnya, setelah beberapa pekan ga bisa ngeblog baru hari ini bisa memulai dan mencoba kembali eksis lagi. Gara-gara kemarin lappie yang setia menemaniku buat ngetik-ngetik postingan harus sampai pada saat yang paling ditidaknantikan. Ngadat! Dan terpaksa harus diopname di pusat perbaikan. Dan yang nyebelinnya, waktu perbaikannya molor terus. Dibilangnya hari sekian bisa diambil, eh pas ditelpon katanya masih belum. Ada ada aja alasannya. Dan terakhir, laptopku dibilang mengalami baterai drop. Jadi katanya sekalian aja mau diganti. Tapi karena stok baterai baru lagi kosong jadi aku harus nunggu lagi beberapa waktu. Yah… pasrah aja dah jadinya. Mau gimana lagi, dipaksa-paksa biar cepet takut tukang servisnya malah ngerjain laptopku asal-asalan. Bila tambah error kan malah bikin masalah tambah rumit jadi akupun menyerahkan sepenuhnya pada Yang Maha Kuasa mudahan cepat beres :) Karena sabar menunggu ga terasa ternyata selesai juga. Sama servis center nya ditelpon bahwa laptop sudah bisa diambil dan dibawa pulang (ya iyalah… laptopnya punya saya. Ya dibawa pulang lah) Wah, senangnya bukan main. Berarti saya sudah bisa melakukan kegiatan online yang seonline-onlinenya. Browsing, download dan semacamnya lagi. Kangennyaaa… :D
Lama ga buat postingan bikin otak agak error juga. Mau nulis tentang apa ya? Karena pas ga ada laptop kemarin otomatis kerjaan saya hanya sering main internet di hape. Itupun sekedar ber-jejaringsosial-an saja. Fesbukan ama twitteran. Tapi lebih sering ngetweet sih, karena disana sudah mulai rame. Rame karena orangnya kenalan baru semua. Jadi kalo ngomong apa saja serasa ga masalah karena sama-sama jauh. Tidak seperti di fesbuk saya sekarang. Isinya teman deket juga tetangga. Sekali updating status yang ngomentarin para tetangga yang nantinya senyum-senyum pas ketemu di dunia nyata sambil bilang “Ciee… status kita hari ini apaan tuh?” nah, gimana ga jadi malu kalau urusan dunia maya sampai terbawa-bawa kedunia nyata gini. Ya ga? Karena kalau didunia maya saya ga terlalu serius orangnya. Setiap akhir tweet atau menulis di wall orang di fesbuk saya jarang ketinggalan icon-icon macam :), :D, :P atau semacamnya. Yang artinya saya selalu senyum-senyum bila nulis sesuatu di twitter atau di fesbuk. Senyum yang mungkin kalau disalah artikan bisa berarti orang yang rada gangguan syaraf hahaa… Jadi saya serasa ga enak kalau apa yang saya ungkapkan di status di fesbuk dianggap serius. Karena itu bukan 100%-nya saya.
Kesimpulannya, saya akan tetap berusaha memeras otak supaya tetap bisa ngeblog dengan baik. Setidaknya ada yang bisa saya tulis walaupun ga terlalu penting. Dan yup! Untuk mengawali hari setelah sekian lama ga menulis postingan di blog saya rasa ini sudah jadi prakata yang cukup.
Lama ga buat postingan bikin otak agak error juga. Mau nulis tentang apa ya? Karena pas ga ada laptop kemarin otomatis kerjaan saya hanya sering main internet di hape. Itupun sekedar ber-jejaringsosial-an saja. Fesbukan ama twitteran. Tapi lebih sering ngetweet sih, karena disana sudah mulai rame. Rame karena orangnya kenalan baru semua. Jadi kalo ngomong apa saja serasa ga masalah karena sama-sama jauh. Tidak seperti di fesbuk saya sekarang. Isinya teman deket juga tetangga. Sekali updating status yang ngomentarin para tetangga yang nantinya senyum-senyum pas ketemu di dunia nyata sambil bilang “Ciee… status kita hari ini apaan tuh?” nah, gimana ga jadi malu kalau urusan dunia maya sampai terbawa-bawa kedunia nyata gini. Ya ga? Karena kalau didunia maya saya ga terlalu serius orangnya. Setiap akhir tweet atau menulis di wall orang di fesbuk saya jarang ketinggalan icon-icon macam :), :D, :P atau semacamnya. Yang artinya saya selalu senyum-senyum bila nulis sesuatu di twitter atau di fesbuk. Senyum yang mungkin kalau disalah artikan bisa berarti orang yang rada gangguan syaraf hahaa… Jadi saya serasa ga enak kalau apa yang saya ungkapkan di status di fesbuk dianggap serius. Karena itu bukan 100%-nya saya.
Kesimpulannya, saya akan tetap berusaha memeras otak supaya tetap bisa ngeblog dengan baik. Setidaknya ada yang bisa saya tulis walaupun ga terlalu penting. Dan yup! Untuk mengawali hari setelah sekian lama ga menulis postingan di blog saya rasa ini sudah jadi prakata yang cukup.
Jumat, 18 September 2009
Detik Terakhir Ramadhan dan Selamat Idul Fitri 1430 H
Sudah memasuki hari serba terakhir di bulan ramadhan. Taraweh terakhir yang barus saja dilaksanakan, ayat-ayat terakhir dalam tadarus, sholat lail berjamaah terakhir, puasa terakhir dan buka puasa terakhir. Terakhir disini dalam artian terakhir di bulan ini dan tentunya dari dalamnya hati saya berharap di panjangkan umur untuk bisa bertemu lagi di bulan ramadhan tahun depan. Insya Allah.
Akhir ramadhan memang sesuatu yang bisa membahagiakan dan bisa juga menyedihkan. Bahagia karena menyambut hari kemenangan, merasa kembali fitri dan merasa dekat dengan silaturrahmi. Bersedih karena ditinggal bulan yang penuh rahmat dan ampunan. Dan lebih menyedihkan lagi karena ga ada jaminan apakah bertemu lagi di bulan ramadhan di tahun berikutnya. karena untuk urusan umur memang hanya Dia yang mengetahui.
Ada sesuatu yang mengharukan berkenaan dengan taraweh terakhir. Nah, karena terakhir jadi doa setelah tarawehnya agak lama. Pas baca doanya itu ustadznya sambil terisak dan menitikkan air mata. Wah, bener-bener deh. Seumur-umur saya belum pernah menemui yang begini. Trus para jamaah lain juga ada yang begitu. Saya jadi speechless. Antara ikutan haru dan gimanaaa gitu. Memang, buat yang ahli ibadah tentulah sedih ditinggalkan bulan yang mana satu kebaikan bisa dibalas dengan puluhan bahkan ribuan kali pahala. Dan pas sholat lail berjamaah juga begitu. Meski ga pakai tangis-tangisan tapi tetap aja mengharukan. Bila hari sebelumnya di sholat lail kita berdoa yang sifatnya lebih individu tapi kali ini oleh imam kita diajak mendoakan keluarga yang lain, saudara bahkan tetangga. Di heningnya tengah malam tentu menambah haru suasana. Dan inilah yang memang membuat saya selalu merindukan ramadhan.
Bagaimana dengan ibadah saya pribadi? Hari ini saya menyelesaikan juz ke-30 saya. Alhamdulillah, setelah beberapa tahun ga pernah lagi hatam AlQuran meski tahun ini cuma sekali. Dan ini tergolong biasa, pada zaman sekolah dulu saya malah bisa hatam berkali-kali dalam sebulan. Setelah membaca doa hatamul qur'an saya merenung sejenak, ternyata beribadah dengan baik itu adalah ni'mat dan anugerah. Ah, saya terharu sendiri jadinya. Berarti tinggal menunggu buka puasa terakhir dan setelah itu tibalah hari kemenangan. Harapan saya mudahan kita benar-benar kembali fitrah dan semoga panjang umur dan bisa bertemu kembali dengan bulan ramadhan tahun depan.
Akhirnya, saya mau mengucapkan...
Mohon Maaf Lahir dan Batin
Maaf yang sedalam-dalamnya untuk orang-orang di di dunia nyata maupun di dunia maya. Blogger, Facebook, Twitter dan akun-akun saya yang lain. Maaf atas segala komentar, update status maupun postingan yang tak berkenan. Semoga dengan saling memaafkan kita menjadi umat yang lebih baik dan silaturrahmi terjalin lebih erat tanpa ada rasa perbedaan apalagi permusuhan. Mudahan kita semua kembali fitrah. Amin.
Minggu, 13 September 2009
Semangat di Sepuluh Hari Terakhir
Hmm... lama ga nulis postingan hehe... Sebenarnya bukan malas, tapi kurang semangat aja. Ga tau juga bawaannya lemes melulu, loyo. Dan sebenarnya ada beberapa draft yang belum selesai sebelum tulisan ini. Tapi yaa karena penyakit malas tadi tulisannya jadi ga selesai-selesai. Dan parahnya, rencana menyelesaikan draft saya tadi entar habis lebaran *parah abis* =D
Dan bulan ramadhan sudah memasuki sepuluh hari terakhir. Yang mana oleh para ustadz di mesjid di sisa harinya ini dihimbau banget buat para muslim yang berpuasa untuk meningkatkan ibadah yang sebaik-baiknya karena jika diibaratkan suatu diskon belanja maka di sepuluh hari terakhir inilah diskonnya yang gede-gedean. Amal ibadah kita berlipat ganda jadinya. Sehingga sungguh disayangkan jika di sepuluh hari terakhir ini orang-orang malah pada malas taraweh. Pahala didiskon eh para jamaah mesjid juga pada mendiskonkan diri buat sholat berjamaah. Ga tanggun-tanggung, diskon mereka bisa lebih dari 50%. Ga heran separo mesjid pada melompong dan bisa dipakai anak-anak buat lari-larian. Oh ya, kenapa saya tadi bilang diskon ini berlaku buat umat muslim yang berpuasa? karena pada kenyataannya memang banyak umat muslim yang ga puasa. Banyak ditemui orang-orang kaya gini. jika puasa bolong sehari masih bisa diterima, ini malah puasa sehari tapi bolongnya sampai sekarang. Gimana mau diberi pahala berlipat ganda kalau begini. Ya ngga? Parah dah orang kayak gini. Parah jilid dua =D
Dan salah satu hal yang bikin tambah semangat disepuluh hari terakhir adalah adanya malam dimana amal ibadah kita dilipatgandakan setara dengan beribadah selama seribu bulan. Atau yang biasa umat muslim kenal dengan malam lailatul qadar. Wuiih... Malam seribu bulan bro! Atau kalo dihitung-hitung sama dengan 83 tahun 4 bulan. Buat yang penggemar ibadah tentu ga mau menyia-nyiakan kesempatan ini. 83 tahun tentu sebuah nilai ibadah yang sangat besar. Misalkan kita diberi umur segitu pun belum tentu kita bisa melakukan ibadah terus menerus selama 83 tahun berturut-turut. Ya ngga? kesempatan besar yang hanya terjadi setahun sekali. Itupun hanya dibulan ramadhan. Nah, bagaimana dengan saya sendiri? Mumpung ada kesempatan saya jadi tertarik juga ngikutin perburuan malam lailatul qadar. Caranya saya ikutan sholat lail berjamaah di mesjid yang dimulai pada malam dua puluh satu ramadhan kemarin. Tengah malam sekitar pukul satu dini hari harus bangun. Alarm hapepun disetting biar bunyi jam segitu. Bersiap dengan mandi terlebih dahulu. Dingin ga masalah karena kata ustadz kalau mau beribadah baiknya kita dalam keadaan yang benar-benar bersih. Suci gitu lah. Saya ya nurut aja. Habis mandi dan ganti baju sayapun cabut ke mesjid karena jam setengah dua sembahyang dimulai. Dan jujur saja, ini yang pertama kalinya saya ikutan yang beginian. Ramadhan di tahun-tahun sebelumnya saya cuma mengerjakannya secara sendiri. Itupun kalau malamnya kebangun. Dan belum tentu setiap malam. Alhamdulillah di tahun ini bisa. Bersemangat karena berjamaah sholatnya. Memang benar, berbuat baik jadi lebih baik bila dikerjakan bersama-sama. Di mesjid suasananya pun beda. karena tengah malam sholatnya pun dikerjakan dengan agak-agak nyepi. Ga pakai pengeras suara juga. karena kasian buat orang lain yang tidur dirumah kalau terganggu. Sholatnya pun dalam gelap-gelapan karena segala penerangan mesjid dimatikan. Fungsinya biar sholatnya khusyu, dan memang benar sayapun merasakan begitu. Dan mungkin juga biar sholatnya berkesan ekslusif hehe... Dan keekslusifannya juga dalam hal jamaah. Yang datang pada tengah malam itu orangnya sedikit. Yang datang juga para ustadz terkemuka juga orang-orang tua dedengkot ibadah. Yang muda-muda seperti saya juga anak-anak umatnya bisa dihitung dengan kalkulator manual alias dengan tangan hehehe... Tapi ga apa lah. Yang penting niat didalam hati masing-masing. Mendapatkan ridho dan berkah itu yang utama. Bukan masalah tua mudanya. Ya ngga?
Dan sebenarnya malam lailatul qadar itu sebenarnya malam yang seperti apa sih? Apakah malamnya ada sesuatu yang spesial atau ajaib? Nah, saya mencoba merangkum dari hasil ceramahnya ustadz-ustadz di mesjid tentang malam seribu bulan ini. Apa dan bagaimana? Saya coba tulis dengan sedikit pengetahuan saya. Dan malam lailatul qadar itu adalah malam dimana amal ibadah kita dilipatgandakan hingga sama seperti beramal ibadah selama seribu bulan. Malam ini diyakini datang di sepuluh malam hari terakhir di bulan ramadhan dan khususnya di malam hitungan ganjil seperti malam ke 21, 23 dst. Dan yang mendapatkan malam ini pun tidaklah semua orang yang berpuasa. Tetapi orang yang benar-benar melakukan amal ibadah yang sungguh-sungguh dan yang mendekatkan diri sepenuhnya pada Allah SWT. Caranya tentu dengan melakukan ibadah plus misalkan tadarus, memperbanyak sholat sunat, i'tikaf (berdiam diri) di mesjid dengan tujuan ibadah dll. Dan orang yang mendapatkan lailatul qadar menurut penuturan ustadz bisa terjadi dengan dua cara. Secara tampak atau nyata, bisa juga secara tidak tampak. Nah, kalau yang tampak, orang yang mendapatkan lailatul qadar itu bisa jadi dia melihat sesuatu yang luar biasa. Something strange and something amazing. Seperti apa? Wah saya ngga tau juga. karena ini biasanya dirahasiakan orang yang mendapatkannya guna menghindari kalau-kalau menimbulkan sifat riya atau pamer. Dan yang tidak tampak, menurut ustadz, orang yang mendapatkannya tiba-tiba merasa mempunyai kontrol diri yang kuat sehingga terhindar dari perbuatan maksiat dan merasa lebih dekat dengan Allah. Pada intinya orang yang bersangkutan itulah yang benar-benar merasakan apakah dia mendapatkan lailatul qadar atau tidaknya. Lalu apa yang diperbuat setelah mendapatkan lailatul qadar itu? Ya... terserah. Dia sudah mempunyai kemustajaban dalam berdoa. Artinya doanya itu besar kemungkinannya cepat terkabul. Mau jadi orang kaya juga bisa. Dan memang ada orang yang dapat lailatul qadar yang tiba-tiba kaya mendadak. Ini memang terjadi. Ya... kurang lebih sama dengan kasus ponari lah. Tapi orang-orang yang memang benar-benar ahli ibadah kayaknya sudah ga terlalu peduli dengan yang berbau duniawi. Jadi ga semuanya juga yang jadi kaya mendadak. Bagaimana dengan saya sendiri? Saya tidak terlalu mengharapkan. Yang penting saya sudah melakukan yang terbaik dan segalanya saya serahkan pada Yang Kuasa mudahan saya juga diberikan yang terbaik juga. Kurang lebih begitulah harapan saya.
Dan bulan ramadhan sudah memasuki sepuluh hari terakhir. Yang mana oleh para ustadz di mesjid di sisa harinya ini dihimbau banget buat para muslim yang berpuasa untuk meningkatkan ibadah yang sebaik-baiknya karena jika diibaratkan suatu diskon belanja maka di sepuluh hari terakhir inilah diskonnya yang gede-gedean. Amal ibadah kita berlipat ganda jadinya. Sehingga sungguh disayangkan jika di sepuluh hari terakhir ini orang-orang malah pada malas taraweh. Pahala didiskon eh para jamaah mesjid juga pada mendiskonkan diri buat sholat berjamaah. Ga tanggun-tanggung, diskon mereka bisa lebih dari 50%. Ga heran separo mesjid pada melompong dan bisa dipakai anak-anak buat lari-larian. Oh ya, kenapa saya tadi bilang diskon ini berlaku buat umat muslim yang berpuasa? karena pada kenyataannya memang banyak umat muslim yang ga puasa. Banyak ditemui orang-orang kaya gini. jika puasa bolong sehari masih bisa diterima, ini malah puasa sehari tapi bolongnya sampai sekarang. Gimana mau diberi pahala berlipat ganda kalau begini. Ya ngga? Parah dah orang kayak gini. Parah jilid dua =D
Dan salah satu hal yang bikin tambah semangat disepuluh hari terakhir adalah adanya malam dimana amal ibadah kita dilipatgandakan setara dengan beribadah selama seribu bulan. Atau yang biasa umat muslim kenal dengan malam lailatul qadar. Wuiih... Malam seribu bulan bro! Atau kalo dihitung-hitung sama dengan 83 tahun 4 bulan. Buat yang penggemar ibadah tentu ga mau menyia-nyiakan kesempatan ini. 83 tahun tentu sebuah nilai ibadah yang sangat besar. Misalkan kita diberi umur segitu pun belum tentu kita bisa melakukan ibadah terus menerus selama 83 tahun berturut-turut. Ya ngga? kesempatan besar yang hanya terjadi setahun sekali. Itupun hanya dibulan ramadhan. Nah, bagaimana dengan saya sendiri? Mumpung ada kesempatan saya jadi tertarik juga ngikutin perburuan malam lailatul qadar. Caranya saya ikutan sholat lail berjamaah di mesjid yang dimulai pada malam dua puluh satu ramadhan kemarin. Tengah malam sekitar pukul satu dini hari harus bangun. Alarm hapepun disetting biar bunyi jam segitu. Bersiap dengan mandi terlebih dahulu. Dingin ga masalah karena kata ustadz kalau mau beribadah baiknya kita dalam keadaan yang benar-benar bersih. Suci gitu lah. Saya ya nurut aja. Habis mandi dan ganti baju sayapun cabut ke mesjid karena jam setengah dua sembahyang dimulai. Dan jujur saja, ini yang pertama kalinya saya ikutan yang beginian. Ramadhan di tahun-tahun sebelumnya saya cuma mengerjakannya secara sendiri. Itupun kalau malamnya kebangun. Dan belum tentu setiap malam. Alhamdulillah di tahun ini bisa. Bersemangat karena berjamaah sholatnya. Memang benar, berbuat baik jadi lebih baik bila dikerjakan bersama-sama. Di mesjid suasananya pun beda. karena tengah malam sholatnya pun dikerjakan dengan agak-agak nyepi. Ga pakai pengeras suara juga. karena kasian buat orang lain yang tidur dirumah kalau terganggu. Sholatnya pun dalam gelap-gelapan karena segala penerangan mesjid dimatikan. Fungsinya biar sholatnya khusyu, dan memang benar sayapun merasakan begitu. Dan mungkin juga biar sholatnya berkesan ekslusif hehe... Dan keekslusifannya juga dalam hal jamaah. Yang datang pada tengah malam itu orangnya sedikit. Yang datang juga para ustadz terkemuka juga orang-orang tua dedengkot ibadah. Yang muda-muda seperti saya juga anak-anak umatnya bisa dihitung dengan kalkulator manual alias dengan tangan hehehe... Tapi ga apa lah. Yang penting niat didalam hati masing-masing. Mendapatkan ridho dan berkah itu yang utama. Bukan masalah tua mudanya. Ya ngga?
Dan sebenarnya malam lailatul qadar itu sebenarnya malam yang seperti apa sih? Apakah malamnya ada sesuatu yang spesial atau ajaib? Nah, saya mencoba merangkum dari hasil ceramahnya ustadz-ustadz di mesjid tentang malam seribu bulan ini. Apa dan bagaimana? Saya coba tulis dengan sedikit pengetahuan saya. Dan malam lailatul qadar itu adalah malam dimana amal ibadah kita dilipatgandakan hingga sama seperti beramal ibadah selama seribu bulan. Malam ini diyakini datang di sepuluh malam hari terakhir di bulan ramadhan dan khususnya di malam hitungan ganjil seperti malam ke 21, 23 dst. Dan yang mendapatkan malam ini pun tidaklah semua orang yang berpuasa. Tetapi orang yang benar-benar melakukan amal ibadah yang sungguh-sungguh dan yang mendekatkan diri sepenuhnya pada Allah SWT. Caranya tentu dengan melakukan ibadah plus misalkan tadarus, memperbanyak sholat sunat, i'tikaf (berdiam diri) di mesjid dengan tujuan ibadah dll. Dan orang yang mendapatkan lailatul qadar menurut penuturan ustadz bisa terjadi dengan dua cara. Secara tampak atau nyata, bisa juga secara tidak tampak. Nah, kalau yang tampak, orang yang mendapatkan lailatul qadar itu bisa jadi dia melihat sesuatu yang luar biasa. Something strange and something amazing. Seperti apa? Wah saya ngga tau juga. karena ini biasanya dirahasiakan orang yang mendapatkannya guna menghindari kalau-kalau menimbulkan sifat riya atau pamer. Dan yang tidak tampak, menurut ustadz, orang yang mendapatkannya tiba-tiba merasa mempunyai kontrol diri yang kuat sehingga terhindar dari perbuatan maksiat dan merasa lebih dekat dengan Allah. Pada intinya orang yang bersangkutan itulah yang benar-benar merasakan apakah dia mendapatkan lailatul qadar atau tidaknya. Lalu apa yang diperbuat setelah mendapatkan lailatul qadar itu? Ya... terserah. Dia sudah mempunyai kemustajaban dalam berdoa. Artinya doanya itu besar kemungkinannya cepat terkabul. Mau jadi orang kaya juga bisa. Dan memang ada orang yang dapat lailatul qadar yang tiba-tiba kaya mendadak. Ini memang terjadi. Ya... kurang lebih sama dengan kasus ponari lah. Tapi orang-orang yang memang benar-benar ahli ibadah kayaknya sudah ga terlalu peduli dengan yang berbau duniawi. Jadi ga semuanya juga yang jadi kaya mendadak. Bagaimana dengan saya sendiri? Saya tidak terlalu mengharapkan. Yang penting saya sudah melakukan yang terbaik dan segalanya saya serahkan pada Yang Kuasa mudahan saya juga diberikan yang terbaik juga. Kurang lebih begitulah harapan saya.
Selasa, 01 September 2009
Karena Ramadhan Bulan Penuh Ampunan
Hmmm… udah hari keberapa nih di bulan ramadhan? Ga pernah menghitung dan memperhatikan hehehe… Yang jelas aku tu semangat tiap harinya buat melaksanakan ibadahnya bukan hitungan mundur bulan ramadhan kapan selesai. Atau juga sikap ga sabaran nunggu lebaran. Tiap harinya santai, dan berpikir bagaimana mendapatkan nilai pahala yang maksimal di bulan ramadhan kali ini. Karena pernah mendengar dari ustadz yang mengisi kuliah subuh bahwa sesungguhnya kita itu merugi bila dalam sebulan ramadhan kita tak mendapat ampunan dari Allah. Waduh, kalau dipikir-pikir benar juga apa kata tu ustadz. Karena di bulan ramadhan memang bulan dimana pintu maghfirah atau ampunan yang seluas-luasnya. Tapi dipikir-pikir lagi ternyata susah dan ga gampang buat mendapat ampunan seutuhnya. Ibadah harus bener-bener maksimal kalau mau begitu. Ah, tapi aku ga ambil pusing. Yang penting aku sudah berusaha melakukan ibadah yang lebih baik dari pada bulan-bulan sebelumnya.
Dan ngomong soal tarawih, dihari yang kebeberapa ini ternyata semangat orang-orang udah pada mulai mengendur. Jadi ceritanya begini, kalau tarawih itu kan aku biasanya mengambil shaf yang didepan. Jadi aku ga tau gimana perkembangan jamaah yang ada dibelakang. Malas nengok-nengok kebelakang. Tapi pada awal puasa sih aku liat nampaknya jamaah di mesjid memang full banget. Beberapa hari sesudahnya juga masih nampak full-full aja. Kukira orang-orang disini memang pada rajin sholat tarawih. Hari berikutnya aku kurang memperhatikan lagi dan baru-baru tadi aku liat dan ternyata? Oalaaah… ternyata eh ternyata para jamaah udah berkurang hampir separo. Haduhaduh, pada kemana tuh jamaah yang lain? Sikap rajin diawal-awal bulan ramadhan ternyata berlaku hampir disetiap langgar atau mesjid. Awalnya aja yang full hingga nampak satu mesjid juga ga muat tapi pas lewat seminggu aja sudah pada hilang tyang emang niat banget mau memaksimalkan nilai ibadah ramadhannya seperti *ehm* aku ini. Dan sisanya anak-anak yang niatnya Cuma mau minta tanda tangan imam tarawih buat tugas sekolah. Padahal ikut sholatnya aja nggak.
Dan bulan ramadhan masih lebih dari setengah bulan kayaknya. Jika kamu merasa dipanas-panasi oleh ucapan ustadz kuliah subuh tadi tentunya masih banyak waktu untuk membuktikannya. Tunjukkan kalau kamu juga bisa mendapatkan ampunan dan saat hari kemenangan tiba kamu mendapati diri kamu fitri seutuhnya. Susah sih merasakan gimana rasanya bila dosa kita terampuni. Ga ada tandanya. Seandainya bila udah dapat ampunan itu kita dapat cap di dahi kita tentu kita bakalan tahu hehehe… Tapi menurut aku pribadi janganlah karena dapat ampunan itu jadi acuan dalam Ibadah. Kalau mau ibadah ya beribadahlah dengan hati ikhlas. Ga mau yang ini atau yang itu. Bukankah kita hidup sudah dalam limpahan segala nikmat dan karunia Allah. Jadi wajar kalau kita patut mensyukuri dengan beribadah yang ikhlas. Urusan diampuni atau tidaknya kita serahkan padaNya saja. Kamu bakalan tahu juga nanti bagaimana. Setidaknya pas udah mati dan hari kiamat tiba. Eh, tau-taunya kamu nyelonong aja masuk kesurga. Sementara teman yang lain pada antri dihitung amal ibadahnya dan terbengong-bengong liat kamu jalan santai ke surga. Dan kamu dengan wajah santai bilang pada mereka “Ni hasil dari Ramadhan kemarin bro. lu kemana aja ramadhan kemarin?” hehehe… ini Cuma ilustrasi pribadi aja. Menghayal dikit-dikit. Jadi, lewat tulisan saya ngajak semuanya untuk beribadahlah yang kira-kira terbaik dan semampu kalian kerjakan. Mudahan di akhirat entar aku menemukan catatan bahwa aku mendapatkan pahala sekian persen dari hasil ajakan beribadah lewat blog =)
Rabu, 26 Agustus 2009
Tentang Ramadhan Kali Ini
Bulan puasa sudah berjalan beberapa hari. Hmm… dapat apa aja nih? Mudahan ga dapat lapar dan haus aja. Sementara pahala pada tekor. Tapi ngga deh, aku memang sudah niatan bulan ramadhan kali ini mendapatkan pahala yang maksimal. Meski semua rencana yang sudah kurancang pra bulan ramadhan kemarin ga semuanya bisa kulaksanakan. Seperti niatan sholat dhuha tiap hari atawa mau sholat malam. Sampai detik ini ga sehari pun aku laksanakan. Rupanya setan lumayan sukses mendidik nafsu kesetananku selama sebelas bulan berlalu jadi meski bulan ramadhan ini setan-setan sudah diikat dijerat dan dipasung tapi tetap aja setan pada senyum liat makhluk-makhluk seperti ku ga bisa juga melakukan sepenuhnya perintah AlQuran dan sunnahnya. Kasian deh gue. Tapi meski begini aku merasa ga parah-parah banget. Sholat subuh tetap aja berjamaah dan tarawihpun mau aja di mesjid yang terkenal paling lama daripada mesjid-mesjid yang lain. Artinya upaya biar bisa jadi makhluk tuhan yang lebih baik agak berjalan dikit-dikit hehehe…
Ngomong-ngomong soal tarawih, sampai hari ini aku enjoy aja ikutan yang tiap malam satu juz AlQuran. Meski terkadang ngantuk tapi tetap juga mampu bertahan. Karena sayang, kalau ketinggalan satu hari aja berarti ketinggalan bacaan 1 juz itu brarti kalau ngaji beneran udah kelewatan dan udah masuk hitungan hatam satu AlQuran. Rugi kan? Jadi biar bagaimanapun teteeep diupayakan untuk tarawih tiap malam. Dan kalau tarawih tiap malam brarti pada malam dua satu ramadhan entar sudah dipastikan aku ga ikutan teman lagi buat nonton festival Tanglong. Padahal teman-teman udah pada pesenin aku buat ikutan tapi karena udah berkomitmen beribadah full satu bulan maka sorry de morry aja cuy, aku ga bisa ikut. Lagi pula aku masih merasa trauma sama kejadian tahun kemarin pas nonton aku hampir aja mau pingsan di tengah keramaian. Ga tahan ama hawa panas akibat banyaknya manusia yang numpah di satu tempat plus asap yang ada dimana-mana. Wuihh… untung saat itu ga pingsan beneran.
Ada sesuatu yang unik pada tarawihan di bulan ramadhan kali ini. Imam sholat tarawih nya kan baca ayatnya satu juz. Meski aku tahu para imamnya ini adalah hafiz atau penghafal AlQuran tapi tetap aja aku merasa khawatir kalau-kalau imamnya kelupaan. Apa ga kacau tuh kalau seandainya benar-benar kelupaan? Nah, insiden kelupaan ayat ini ternyata benar dan sering terjadi. Dan yang herannya kalau imam udah kelupaan ayat imamnya bakalan diam selama beberapa detik dan selanjutnya terdengar ma’mum yang dibelakangnya yang melanjutkan ayat nya beberapa kata trus baru imamnya yang melanjutkan lagi. Wow… ternyata ma’mum dibelakang ternyata lebih hafal! *pikiran orang yang ga tahu* Tapi apa, ternyata ma’mun dibelakang itu sambil sholat sambil membaca AlQuran kecil ditangannya. Kira-kira menjaga bacaan imam deh tujuannya. Pantas saja, lupa dimanapun ayatnya tetap aja bisa disambung oleh dia hehehe… kukira dia lebih hebat! *emang hebat* tapi meski dia kerjaannya menjaga bacaan imam pake AlQuran kecil itu, tetap aja tu orang luar biasa. Bacaan Imam yang kalau boleh diistilahkan pakai opera turbo itu ternyata mampu aja didiktenya. Kalau orang awam mah ga bakalan mampu. Membaca yaasin berjamaah aja sering ketinggalan =) Ngiri dah aku pribadi sama orang hebat seperi itu. Nyesel gue ga jadi duduk dikursi pesantren sebagai santri. *Hwaaa… jangan ingatkan aku dengan kata pesantren* hehehe… aku memang punya sedikit pengalaman agak sepet ama yang namanya pesantren. Bukan di pesantrennya tapi cerita pas mau masuk pesantrennya. Entar deh kalau lagi mood aku tulis juga di blog *karena blog adalah tempat mencurahkan isi hati*
Dan bulan ramadhan masih lama lagi berakhir. Masih ada banyak kesempatan buat nambah pahala dan meningkatkan ibadah. Mumpung bulan ramadhan kata ustadz yang ngasih kuliah subuh di mesjid, di bulan suci ini kita jangan malu-malu meminta dan mengharap pada Allah karena dibulan ini lah Allah membuka seluas-luasnya pintu rahmat. Meski kamu seseorang yang pendosa *ga bisa menemukan kata yang lebih halus, maaf =)* jangan sungkan untuk meminta karena sejatinya memang kepadaNya lah kita meminta bukan pada yang lain-lain. Tapi alangkah baiknya jika kita tahu adab meminta, artinya kita tobat dulu, melaksanakan kewajiban kita dulu, beribadah yang bener dulu, baru kita meminta. Gitu seharusnya. Tapi maklum aja lah Pak Ustadz, manusia memang sering begitu. Kerjaannya nyosor aja minta-minta tanpa tahu di adab =) *nyinggung diri sendiri juga* Dan harapannya tentu aja diakhir bulan ramadhan nanti kita bener dapat berkahnya. Apa yang kita minta terkabul semuanya. Dan kalau buat aku pribadi terkabul atau tidaknya, aku cuma berkata “Alhamdulillah wa syukurillah” atas segala yang udah ada. Gitu aja. Ga ada kata yang lain.
Jumat, 21 Agustus 2009
Puasa Pertama dan Pasar Wadai
Tiba juga akhirnya hari yang ditunggu-tunggu. Hari pertama puasa. Dan tentunya di awali dengan tarawih perdana di masjid. Suasana berbeda bakal terjadi tiap malam dalam sebulan ini. Jika biasanya kalau habis magrib Cuma nyantai aja dirumah, kali ini tak bisa lagi begitu. Habis magrib harus siap-siap lagi berangkat ke mesjid buat sholat tarawih berjamaah. Dan sebelumnya saya juga sudah survey terdahulu mesjid mana yang kiranya dipilih. Yang jelas kalau tarawihannya Cuma yang 11 rakaat aku kurang memilih. Karena bulan ramadhan aku sukanya yang bisa buat berlama-lama di mesjid. Jadi aku pilih sholat di mesjid Syuhada, sholatnya 23 rakaat dan juga ayat dalam sholatnya tiap malam satu juz AlQuran jadi lumayan agak lama dibanding sholat di mesjid lainnya. Sip dah. Sengaja pilih yang lama buat pembalasan dendam ramadhan tahun kemarin yang aku nilai sebagai ramadhan terkacau yang pernah kujalani. Kacau gimana? Kacaunya antaranya tarawihnya yang ga total, sering ketiduran di mesjid. Trus sholat subuhnya pun sering hampir kesiangan dll. Jadi bagaimana mau kejar pahala kalau begitu. Jadi tahun ini berjanji dan berusaha buat melakukan yang lebih baik.
Persiapan udah matang. Segalanya sudah dirasa cukup eh hari pertama puasa malah sakit. Yah… merusak persiapan aja nih. Sakit demam biasa aja sih tapi lumayan menganggu dan bikin lemas dan ga bertenaga. Sakitnya ini hasil dari penularan orang-orang rumah yang hampir seluruh orang rumah gantian sakitnya. Di tempat aktifitas ku juga. Teman-temanku semuanya pada sakit. Jadi gimana ga ketularan? Padahal sudah membentengi diri dengan minum vitamin C dosis tinggi sebagaimana yang dikatakan iklan-iklan di tipi. Dan ketika aku merasa ada gejala terjangkit pun minum vitaminnya kutingkatkan lagi dosisnya hingga dua kali lipat tapi tetap aja ga tahan dan ambruk juga. Sialan dah. Tapi hari pertama bulan puasa aku paksa juga ikutan tarawih karena aku merasa rugi bila ketinggalan. Dengan kepala pusing teramat sangat aku coba ikutan sholat dan di mesjid aku sebisa mungkin menghindari tempat yang dekat dengan kipas angin dan AC karena saat badan lagi demam kalau kena yang dingin-dingin dijamin dah bakalan menggigil brrr… untungnya tarawih pertama kujalani dengan sukses meski bersusah payah nahan kepala yang sakit serasa mau pecah.
Dan sahur perdana pun juga ga kalah memusingkan. Bagaimana ga pusing, liat makanan pun ga ada selera sama sekali padahal besoknya harus puasa. Ga mungkin ga puasa karena merasa rugi aja bila sampai ketinggalan satu hari pun berpuasa di bulan ramadhan ini. Dan akhirnya aku pun memaksa diri lagi buat makan walau hanya sedikit. Dan benar saja di sahur perdana makanku Cuma ala kadarnya trus minum obat dan minum air putih yang kuperbanyak. Trus berdoa semoga puasa ini bisa kuat sampai bedug magrib entar. Dan siangnya akupun hanya bisa terbaring ga berdaya sambil puasa. Ditawari orang rumah sih sebenarnya kalo ga tahan ya berbuka aja. Tapi aku tetap maksa bertahan karena aku merasa riwayat puasaku yang selalu tunai sebulan penuh sejak kelas 2 sekolah dasar jadi ‘ternoda’ hanya karena aku sakit. Bener lo, dari kelas dua sekolah dasar puasaku selalu tunai. Karena dalam puasa aku memang ga pernah mudah tergoda kalau hanya liat-liat makanan enak. Puasa ya puasa. Ga pernah berpikir buat batal-batalan =) Dan syukurlah aku hari itu sanggup aja nahan diri. Sampai tiba waktu sore, tentunya ga pernah ketinggalan untuk berkunjung ke pasar wadai ramadhan. Pasar yang hanya di bulan ramadhan ini khusus menjual kue-kue dan minuman serta makanan buat orang berbuka nanti. Kuenya pun termasuk langka, kalau tidak di bulan ramadhan susah mencari kue semacam bingka, hamparan tatak, teja, putri selat dll. Jadi biarpun sakit aku tetap bela-belain untuk berkunjung ke pasar untuk beli satu dua potong kue-kue langka tadi.
Suasana pasar Wadai
Wadai (kue) Ramadhan
Dan akhirnya hari pertama puasa cukup sukses kujalani. Sakit pun tak jadi halangan. Karena memang sudah niatan buat berpuasa jadi apapun yang terjadi tetap kutahan daripada harus mengganggu puasa. Dan sampai postingan ini diketik pun sebenarnya tangan serasa gemetaran aja. Tapi demi momen pertama puasa, dipaksa aja mengetik daripada nanti malah lupa =) Dan dengan berbagi semangat, aku ucapkan selamat menunaikan ibadah puasa buat kamu-kamu yang menjalankan. Semoga dibulan yang suci ini kita mendapat nilai Ibadah tertinggi yaitu ampunan dari segala dosa oleh Allah SWT. Sehingga setelah bulan puasa nanti diri kita benar-benar dalam keadaan fitrah sebagaimana selembar kertas putih tak bernoda. Harapan kita semua tentunya begitu. Amin!
Persiapan udah matang. Segalanya sudah dirasa cukup eh hari pertama puasa malah sakit. Yah… merusak persiapan aja nih. Sakit demam biasa aja sih tapi lumayan menganggu dan bikin lemas dan ga bertenaga. Sakitnya ini hasil dari penularan orang-orang rumah yang hampir seluruh orang rumah gantian sakitnya. Di tempat aktifitas ku juga. Teman-temanku semuanya pada sakit. Jadi gimana ga ketularan? Padahal sudah membentengi diri dengan minum vitamin C dosis tinggi sebagaimana yang dikatakan iklan-iklan di tipi. Dan ketika aku merasa ada gejala terjangkit pun minum vitaminnya kutingkatkan lagi dosisnya hingga dua kali lipat tapi tetap aja ga tahan dan ambruk juga. Sialan dah. Tapi hari pertama bulan puasa aku paksa juga ikutan tarawih karena aku merasa rugi bila ketinggalan. Dengan kepala pusing teramat sangat aku coba ikutan sholat dan di mesjid aku sebisa mungkin menghindari tempat yang dekat dengan kipas angin dan AC karena saat badan lagi demam kalau kena yang dingin-dingin dijamin dah bakalan menggigil brrr… untungnya tarawih pertama kujalani dengan sukses meski bersusah payah nahan kepala yang sakit serasa mau pecah.
Dan sahur perdana pun juga ga kalah memusingkan. Bagaimana ga pusing, liat makanan pun ga ada selera sama sekali padahal besoknya harus puasa. Ga mungkin ga puasa karena merasa rugi aja bila sampai ketinggalan satu hari pun berpuasa di bulan ramadhan ini. Dan akhirnya aku pun memaksa diri lagi buat makan walau hanya sedikit. Dan benar saja di sahur perdana makanku Cuma ala kadarnya trus minum obat dan minum air putih yang kuperbanyak. Trus berdoa semoga puasa ini bisa kuat sampai bedug magrib entar. Dan siangnya akupun hanya bisa terbaring ga berdaya sambil puasa. Ditawari orang rumah sih sebenarnya kalo ga tahan ya berbuka aja. Tapi aku tetap maksa bertahan karena aku merasa riwayat puasaku yang selalu tunai sebulan penuh sejak kelas 2 sekolah dasar jadi ‘ternoda’ hanya karena aku sakit. Bener lo, dari kelas dua sekolah dasar puasaku selalu tunai. Karena dalam puasa aku memang ga pernah mudah tergoda kalau hanya liat-liat makanan enak. Puasa ya puasa. Ga pernah berpikir buat batal-batalan =) Dan syukurlah aku hari itu sanggup aja nahan diri. Sampai tiba waktu sore, tentunya ga pernah ketinggalan untuk berkunjung ke pasar wadai ramadhan. Pasar yang hanya di bulan ramadhan ini khusus menjual kue-kue dan minuman serta makanan buat orang berbuka nanti. Kuenya pun termasuk langka, kalau tidak di bulan ramadhan susah mencari kue semacam bingka, hamparan tatak, teja, putri selat dll. Jadi biarpun sakit aku tetap bela-belain untuk berkunjung ke pasar untuk beli satu dua potong kue-kue langka tadi.
Dan akhirnya hari pertama puasa cukup sukses kujalani. Sakit pun tak jadi halangan. Karena memang sudah niatan buat berpuasa jadi apapun yang terjadi tetap kutahan daripada harus mengganggu puasa. Dan sampai postingan ini diketik pun sebenarnya tangan serasa gemetaran aja. Tapi demi momen pertama puasa, dipaksa aja mengetik daripada nanti malah lupa =) Dan dengan berbagi semangat, aku ucapkan selamat menunaikan ibadah puasa buat kamu-kamu yang menjalankan. Semoga dibulan yang suci ini kita mendapat nilai Ibadah tertinggi yaitu ampunan dari segala dosa oleh Allah SWT. Sehingga setelah bulan puasa nanti diri kita benar-benar dalam keadaan fitrah sebagaimana selembar kertas putih tak bernoda. Harapan kita semua tentunya begitu. Amin!
Rabu, 19 Agustus 2009
Marhaban Yaa Ramadhan
Dan tidak terasa tinggal dua hari saja lagi kita yang umat muslim tiba di bulan yang penuh berkah, bulan ramadhan. Bagaimana? Sudah siapkah kita menyambutnya? Karena bulan ini bukan bulan biasa jadi kita harus menyambutnya secara istimewa. Beberapa persiapan pernah disinggung pas nisfu syaban kemarin. Trus apa lagi? Dengan perbanyak ibadah itu sudah pasti, tapi awali dulu dengan propertinya. Segala keperluan untuk ibadah seperti sarung, sajadah, baju koko, mukena dll pastikan udah bersih dan wangi. Jangan lupa juga beli sendal jepit buat yang belum punya. Penting tuh bro buat tarawihan di mesjid atau langgar entar. Karena tahu sendiri lah, biar pun namanya mesjid tapi kalau ada orang yang berhati kotor tetap aja mesjid jadi tempat yang rawan buat sendal-sendal kita yang bagus. Para manusia bernafsu setan itu tega aja buat ambil kesempatan nyuri sendal jamaah mesjid. Dan jujur aja, selama dua tahun berturut-turut ini saya selalu jadi korbannya. Padahal sendal saya ga bagus-bagus amat Cuma sering saya cuci jadi nampak selalu baru dan mungkin mengundang para maling itu buat naksir sendal saya. Dan selain sendal, perhatikan juga AlQuran buat tadarussan. Masih layak baca atau tidak. Kalau udah sobek-sobek mendingan ganti aja. Daripada kita malah susah bacanya. Syukurlah orang dirumah saya beli AlQuran baru. Jadi rasa semangat buat tadarussan =)
Dan tubuh juga harus disiapin seprima mungkin. Jangan sampai sakit-sakitan. Rugi kalau bulan puasa sampai sakit, ya ga? Disayangkan kalau puasa kita jadi bolong karena sesuatu yang kita dapat cegah. Jadi jangan lupa siapkan multivitamin. Yang murah-murah aja, tapi terbukti. Banyak kok vitamin-vitamin sachetan yang dijual ditoko terdekat. Dengan tubuh yang fit tentunya kita berpuasa nanti tak terlalu kepayahan, ga lemes. Dan tarawihan pas malam harinya juga ga ngantuk dan tetap semangat. Ambil yang 23 rakaat oke aja hehehe… Trus kita juga harus waspada terhadap godaan-godaan yang bisa bikin kita kurang maksimal mendulang pahala. Apa aja? Tentunya hal yang kita kurang sadari tapi sebenarnya ini lumayan mengganggu. Salah satunya adalah godaan layanan operator selular. Biasanya di bulan ramadhan mereka mengadakan promo yang aneh-aneh. Nelpon gratis malam hari lah, sms gratis sampai subuh lah dan banyak lagi yang lainnya yang menggoda kita untuk menggunakan layanan tersebut. Tanpa kita sadari akhirnya kita bela-belain buat manfaatin tu promo, nelpon sama ehem sampai waktu sahur hampir tiba, atau juga asik smsan ama teman ditengah malam buta, atau lagi main missedcall ama teman dengan alasan membangunin pas waktu sahur. Pokoknya ada-ada aja lah kerjaan kita yang sebenarnya bikin kita rugi. Kita hanya buang-buang energi dengan melakukan hal yang begitu, misalkan telpon-telponan ditengah malam alangkah baiknya lebih baik kita ngerjain sholat tahajjud misalnya. Atau daripada smsan yang ga jelas mending kita bantu-bantu orang rumah nyiapin menu sahur, ya ga? Selain bermanfaat tentunya bisa nambah pahala kita juga.
Beres-beres alat sholat udah. Waspada terhadap godaan operator selular juga ditingkatkan. Trus apa lagi ya? Hmmm… ada beberapa anjuran ala blog ofecc ni biar ramadhan kamu makin berasa. Salah satunya adalah memperbanyak lagi list lagu di hape atau alat pemutar musik kamu dengan lagu religi. Ga usah yang berat-berat seperti lagu-lagu berbahasa arab yang tidak kita mengerti. Cukup lagu-lagunya Opick misalnya. Atau lagu-lagu religi yang lain yang membuat kita pengen mendengarkan terus karena kita suka musiknya seperti lagunya GIGI dll. Saya jamin dengan mendengarkan lagu-lagu religi seperti yang saya sebut tadi maka ramadhan kamu makin berasa. Coba saja kalau tidak percaya. Nah, ini adalah salah satu tipsnya, dan salah lainnya? Entar aja deh saya tulisnya, kan belum ramadhan. Masih dua hari lagi kan? =)
Akhirnya, marhaban ya ramadhan. Selamat datang bulan suci ramadhan. Mari kita sambut bulan ini dengan penuh suka cita. Karena sebaik-baiknya seseorang dari kita adalah orang yang menyambut ramadhan dengan suka cita. Ga tau ni kata dari hadits atau apa. Yang jelas rasanya pernah mendengar penceramah bilang begitu =) Dan suka citanya pun bukan berarti suka suka aja. Tapi juga mengisi ramadhan nanti dengan memperbanyak amal ibadah. Beribadah dengan ikhlas bukan karena mau ini dan itu. Percayalah, Allah maha tahu apa yang kita mau. Dan tulisan ini bukan maksud menggurui loh ya. Atau dibilang sok tau. Ini Cuma bagian dari menasehati diri sendiri dan siapa tahu juga bermanfaat buat yang lain. Salam.
Minggu, 16 Agustus 2009
Bersyukur di Hari Kemerdekaan
Besok 17 Agustus, hari kemerdekaan Indonesia dan kali ini memperingati yang ke 64. Dan suasananya memang meriah banget. Dijalan, di perkantoran, di komplek perumahan dll semuanya memasang umbul-umbul juga bendera merah putih. Meski ga semuanya juga sih merah putih, ada juga sebagian umbul-umbul yang memakai kain warna-warni. Tapi tetap aja membuat suasana semarak. Dan malam hari pun dari kemarinnya masing-masing rumah pada banyak yang memasang lampu hias. Pokoknya seru! Jadi serasa malam lebaran, bedanya malam tujuhbelasan tidak ada takbiran =)
Tadi pagi pas main ketempat teman, temanku juga asyik bikin hiasan dari sedotan dan kertas warna merah putih buat ditempelin di sepeda ponakannya yang masih kecil. Sementara si ponakannya juga pada semangat dan nampak ga sabar minta dihiasi sepedanya. Rupanya ponakan temanku yang masih kelas satu sekolah dasar rencananya mau ikut sepeda hias di sekolahnya. Aku yang liat Cuma bisa melongo, kok orang-orang pada semangat ya? Semangat empat lima gitu. Jadi ingat kejadian kemarin sabtu, ditempat aktifitasku sempat ditegur sama ketua RT gara-gara sampai hari itu tak ada sehelai benang merah putih pun yang ada ditempatku (tempat aktifitas loh ya, bukan rumah) Pas udah ditegur, baru deh aku dan yang lain pada sibuk nyari bambu buat masang bendera. Benderanya pun ga jelas dapatnya dimana, warnanya udah pudar dan kainnya kusut banget. Memalukan banget. Ga ada rasa nasionalisme sama sekali nampaknya. Dari benderanya aja mungkin orang bisa menilai. Duh! Padahal apa susahnya ya masang bendera. Sebagai wujud penghormatan terhadap pejuang dalam meraih kemerdekaan setidaknya itulah hal yang termudah yang bisa kita lakukan. Dan herannya, ada-ada aja yang belum masang bendera sama sekali. Lebih parah tu orang. Seandainya ada pahlawan yang masih hidup, mungkin yang ga masang bendera bakalan dimarahi dan sebagai hukuman orangnya dipaksa masuk lubang buaya hehehe…
Sebenarnya apa yang harus kita lakukan untuk memaknai kemerdekaan bangsa kita ini? Kalau nanya anak-anak mungkin jawabannya adalah dengan ikut berbagai perlombaan di masing-masing RT biar bisa dapat hadiah. Atau yang bapak-bapaknya, pada begadang sampai malam ikutan lomba main domino dengan alasan buat meramaikan padahal tu memang bakat terpendam. Atau dengan ibu-ibunya, nyiapin tenaga buat ikut tarik tambang antar ibu-ibu esok hari karena ngincar hadiah panci sama magic jar hehe… Terserah mau gimana memaknai hari kemerdekaan. Yang penting jangan diam aja. Setidaknya kita sudah berpartisipasi buat ikutan memeriahkan hari kemerdekaan, karena sejatinya jaman sekarang sudah ga ada lagi yang namanya perang. Ga tau dah perang jenis yang lain, yang jelas kita ga lagi dengar suara tembakan, atau bunyi deru pesawat perang, atau bunyi gelegar bom. Kalau pun ada mungkin itu suara bomnya Nordin ngetop yang hingga sekarang jadi buronan. Tugas kita sebagai warga Negara biasa ini adalah bersyukur. Ya, bersyukur. Itu aja. Ga ada yang lain. Bersyukur karena kita hidup dimasa merdeka. Dengan bersyukur, berarti kita telah menghormati segala yang telah membuat bangsa Indonesia bisa merdeka. Kalau tidak bersyukur, sekali lagi mungkin seandainya ada pahlawan yang masih hidup kita disuruh balik ke zaman perang biar kita tahu rasa gimana hidup di zaman penjajah. Emang mau hidup di zaman penjajahan? Pastinya kalau kita Tanya orang-orang, aku yakin seratus persen semuanya ga bakalan ada yang mau!
Akhirnya, selamat hari proklamasi kemerdekan Republik Indonesia. Teruskan perjuangan dengan melakukan sesuatu yang bisa membuat bangsa ini bangga. Apa saja. Dengan itu berarti kita telah menghargai kemerdekaan. Dan ngomong-ngomong, pas tadi buka facebook ternyata ada beberapa teman yang ulang tahun di tanggal 17 agustus. Salah satunya adalah gubernur kalimantan selatan, H Rudy Ariffin. Wah, selamat ya pak. Semoga bapak diberikan segala yang terbaik dari Allah. Terus berjuang memajukan banua dan bangsa Indonesia. Amin.
Langganan:
Postingan (Atom)